semesta baik atau jahat??

345 31 3
                                    

"Semesta itu baik atau jahat??"
"Dua-duanya."

Happy reading

---

Mungkin bagi sebagian orang pembullyan itu tidak akan menimbulkan suatu trauma/masalah mental bagi korban.

Nyatanya sebagian besar korban bully punya trauma yang terbentuk dari pembullyan atas dirinya, mereka bisa saja stress, Depresi, atau berpikir untuk bunuh diri??

Atau kemungkinan terburuknya, korban bully akan membalas dengan cara yang terlalu..(?)

Ayolah, contoh sederhananya adalah membunuh orang yang pernah membully nya dengan dendam yang telah berhasil menguasai dirinya hingga berujung menimbulkan rasa bersalah juga trauma bagi dirinya sendiri.

Intinya adalah, tidak ada manfaat positif yang ditimbulkan dari pembullyan.

Duri sekhawatir itu pada solar karna..
Dia sendiri pernah mengalami pembullyan dan akhirnya berakhir tragis..

Dia sudah berusaha menghilangkan segala memori buruk itu dari pikirannya namun, setiap mendengar kata 'bully' duri selalu teringat akan kejadian pahit itu. trauma dan rasa bersalah terus saja menghantui jiwa malang itu.

Beberapa tahun yang lalu..

"A-Aku..membunuh orang..aku pembunuh.."

"T-Tapi aku melakukannya disaat aku dikuasai dendam dan amarahku.."

"Ya, aku tak mau menunjukkan amarahku pada orang lain..aku tak mau semuanya terulang lagi."

"Aku juga kehilangan, kehilangan untuk kedua kalinya."

"Jangan sampai aku kehilangan untuk ketiga kalinya."

Duri akhirnya mundur,ia memandangi pakaian miliknya yang sudah di penuhi darah, duri menarik rambutnya sendiri. tubuhnya bergetar hebat menahan semuanya, ia akhirnya berteriak frustasi.

"AGHHHHH!!!"

"AKU LELAH YA TUHAN, INI SUDAH CUKUP..AKU LELAH.."

"TOLONG MAAFKAN DOSA KU, AKU TAK AKAN PERNAH MENJADI ORANG YANG SEMPURNA.."

Air mata terus jatuh membasahi pipinya, ia lelah menanggung semuanya sendirian dan ia juga tak bisa menceritakan masalahnya pada orang lain.

Duri bangkit, membiarkan berbagai bisikan jahat memenuhi pikirannya dan jika ia lelah ia akan menangis atau  kembali berteriak.

Dia terus menjalani hari-harinya dengan rasa bersalah dan penyesalan yang selalu meneror dirinya.



"Kak, kak duri??" Panggil solar yang menyadarkan duri.
"Kakak gapapa??" Duri samar-samar mendengar suara solar, suaranya terdengar cemas dan parau.

"Duri, km knp??" Kini yang bersuara adalah ice, duri merasakan sakit yang terus menyerang kepalanya ditambah air mata yang terus mengalir dari matanya membuat dia makin bingung.

Perlahan-lahan duri membuka matanya, pemandangan pertama yang ia lihat adalah solar juga ice yang masih menatapnya dengan tatapan khawatir. kini mereka bertiga kini  berada di kamarnya duri.

DURI DAN LUKANYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang