kau kembali?

282 24 3
                                    

Hari sial memang tidak pernah ada di kalender.

---

Duri belakangan ini dibuat menderita dengan jiwa lainnya yang mulai bangkit setelah beberapa tahun menghilang.

Jiwa lain yang begitu mirip dengan duri, cara sederhana untuk membedakan mereka adalah melihat matanya.

Duri yang asli punya tatapan teduh yang membuat orang-orang merasa tenang jika beradu tatap dengannya, sedangkan jiwa lain dari Duri punya tatapan tajam seperti siap membunuh orang disekitarnya kapan saja.

Tentu saja. karna terbentuk dari hal-hal negatif, jiwa lain Duri punya sifat yang begitu kejam tanpa adanya belas kasih bagi lawannya, tapi jika dia berinteraksi dengan Duri sifatnya dapat berubah sesuka hatinya.

---

Duri memegangi Kepala nya
sudahlah dapat kanker otak, sekarang kepalanya dibuat tambah sakit dengan banyaknya bisikan aneh.

Kepalanya terus terasa berputar hingga Duri tak dapat menahannya dan akhirnya muncul seseorang yang begitu mirip dengannya, sorot matanya yang tajam membuat Duri bergidik ngeri. Dengan perlahan, dia mendekati Duri hingga akhirnya keduanya beradu tatap.

'Bagaimana??'
"Kenapa kau masih bertanya??aku hampir mati menahan semuanya."
'Hari sial memang tak pernah ada di kalender, hm??jangan menyalahkan dirimu sendiri, ini memang salahku yang muncul dan membuat bencana bagimu.'

Jiwa lain dari Duri itu mengukir sebuah senyum diwajahnya, jangan berpikir senyum yang ia tunjukkan adalah senyum psikopat andalannya. senyum yang ia tunjukkan sekarang adalah sebuah senyum tulus.

Duri hanya membalas senyuman jiwa lainnya itu.

Rimba—nama jiwa lain dari duri.

"Aku sekarang ingin menyerahkannya,terserah jika kau ingin mengambil alih tubuhku sepenuhnya atau ikut per-" Jari telunjuk rimba berada di mulut duri, menyuruhnya berhenti bicara
'Aku tidak tertarik, bisa-bisa aku membunuh saudara-saudaramu.
Lagipula aku tau seberapa kuatnya dirimu.'
"Aku.." Duri merenung sejenak, memikirkan semuanya.
'Kan sudah ku katakan kalau aku aku mengambil alih tubuhmu jika kamu gagal mengendalikan dirimu.'
"Terserah,aku akan bertahan untuk saudaraku." Tegas duri.
'Baiklah, lakukan sesukamu.
Kamu pemilik asli raga ini dan aku hanya meminjamnya.'
"Terima kasih" Duri tersenyum tipis dan rimba membalasnya.
'Harusnya aku yang bilang begitu.'

Akhirnya rimba kembali menghilang dan Duri tersadar,dia sedikit tersenyum.

"Aku sendiri bingung dengan sifatmu, rimba." Gumamnya sambil membayangkan wajah datar milik rimba.



Duri kembali membuka matanya, kepalanya begitu sakit dan sekarang ia terbangun di uks. setelah ia sempat sadar dan berbincang dengan rimba ternyata dia kembali pingsan.

Ternyata aku memang selemah itu.

Duri bangun dan langsung berjalan meninggalkan ruangan itu, membiarkan rasa sakit menyiksa kepalanya. niat awal Duri ke uks kan untuk mengobati solar, malah dirinya hilang kendali dan akhirnya pingsan.

"Kakak baik-baik saja??" Solar mengecek Duri yang sekarang sudah menyusul mereka ke kantin.
"Kakak gapapa, makasih ya udah khawatirin kakak"  Duri mengacak rambut solar dan ikut bergabung dengan mereka.

Disana sudah berkumpul geng mereka (solar, gempa, blaze, ice, yaya juga ying, fang, dan Gopal.)

"Sadar juga bocah minyak telon kita." Canda gopal yang mendengar kabar bahwa Duri pingsan.
"Diem aja dah lo gopal" Blaze dan ice bersuara, tentu saja keduanya masih merinding. duo tengah itu syock guys
"Btw kalau boleh tau Duri pingsannya kenapa ya??" Yaya bersuara halus mungkin.
"..." Melihat Duri yang terdiam membuat yaya menjadi tidak enak hati.
"Eh..maaf ya duri, mungkin agak sensitif.." Yaya mengulur tangannya pada Duri tanda dia ingin minta maaf, Duri menerima tangan yaya.
"Gapapa kok kak, Duri tadi kecapean doangg." Duri memberi alasan yang logis, lagipula ia memang benar capek. Capek menghadapi cobaan hidup.
"Yaudah,ayolah pesen makan aku laparr" Fang mencoba dramatis yang dihadiahi jitakan penuh keikhlasan dari ying.
"Kita semua lapar kalii" Ying berujar sambil geleng kepala.

Dari kejauhan solar dapat melihat para pembully nya yang sekarang tersenyum sambil menatap dirinya seolah-olah mengatakan 'liat aja lo'

"Kenapa??" Tanya Duri melihat solar yang mematung.
"Gaada kok my kakakkk" Solar Buru-buru mengalihkan pandangannya dan kembali fokus pada teman juga saudaranya.

Sementara duri yang terlanjur tau menatap tajam pada para pembully itu. Rimba sedikit geram melihat pembully itu, jika bisa dia sudah menikam mereka sejak pertama kali melihat mereka.

'Nanti biarkan aku mengambil alih tubuhmu'
"Aku tidak mau jadi buronan."

Duri dan dhari bisa berkomunikasi lewat pikiran Duri sendiri.

'Maaf tapi larangan adalah perintah.'
"Dasar keras kepala."








TBC
INI SINGKAT,PADAT,DAN GAJELAS SAMA SEKALI 🗿🗿

MAAF YA KALO KURANG PANJANG,INI HASIL GABUT SOALNYA.

UDAH SIH LOP UU :3

DURI DAN LUKANYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang