AYO TEBAK, INI BAKAL END ATAU LANJUT 😏😏
HAPPY READING.
•
•
•Dua bulan setelah diskusi mereka berenam.
Sinar matahari masuk melalui jendela kamar seorang sikembar. Salah satu pemuda bermanik aquamarine—ice, dengan malas ia membuka matanya karna ia harus bangun untuk latihan memanah.
Ice yang sejak awal mengikuti eskul memanah kini menjadi perwakilan dari sekolah untuk mengikuti lomba memanah antar kota bersama teman-temannya, walaupun malas tapi ice iya iya aja.
Jadilah dia yang sebelumnya tidur 24/7 terpaksa mengucapkan selamat tinggal pada bantal dan kasur empuknya.
Ice bangun untuk mandi, lalu ia bersiap dengan turtleneck andalannya dipadukan sweater biru mudanya yang lembut juga wangi. Dia melihat kembarannya yang masih tertidur pulas padahal sudah mau jam 7 pagi, ice tersenyum jahat karna ini adalah saat yang tepat untuk membalas perlakuan Jahannam blaze pada dirinya.
Ice menarik kaki blaze dengan kencang hingga anaknya hampir saja jatuh dan blaze langsung melek ketika ia menyadari dirinya akan jatuh.
"HWAAA" Blaze terjatuh dengan tidak elitnya dan mendapat respon menjengkelkan dari ice.
"Pftt— AHAHAHA BLAZE JATUHHH!!!" Ice tertawa heboh sambil kabur karna blaze sudah mengambil ancang-ancang untuk mengajaknya baku hantam.
"ICE SETANN, GW LAGI MIMPI JADI DUTA AYAMM!!!" Heboh blaze sambil misuh misuh sendiri, Ice hanya terkekeh pelan sambil turun kebawah untuk sarapan sebelum dia cabut ke sekolah."Bang gem—eh??" Ice melihat duri yang sedang menyusun makanan, duri menggunakan apron dan dia bersenandung kecil.
"Eh, bang ice" Duri menyelesaikan kegiatannya dan menaruh apron itu kembali ke tempatnya.
"Kenapa kamu yang masak??"
"Bang gem habis begadang jagain solar jadi duri suruh tidur lagi" Ice hanya mengangguk kemudian dia duduk.
"Eh bang hali ama bang Taufan kok gaada??" Ice kembali bertanya
"Biasa lah, kerjaan datang pagi pagi jadi mereka udah ngilang sedari tadi." Sela blaze disertai solar yang baru muncul."Solar udah enakan??ga sakit atau gimana??" Tanya duri sembari menghampiri si bungsu dan ia menuntun solar untuk duduk.
"Agak mendingan dari kemarin kak.." Ucap solar sembari memaksakan diri untuk tersenyum tipis.
"Kemarin ada apa??kok kita ketinggalan??" Tanya blaze pada duri.
"Kemarin solar kesakitan banget entah kenapa, jadi duri sama bang gem jagain solar." Jelas duri pada ice dan blaze, Solar pun mengiyakan perkataan duri.
"Ga bohong tapi badan solar rasanya remuk dan sakit banget.." Ice hanya mengangguk dan menatap sendu pada adik bungsunya itu."Cepat sembuh, solar"
Ice menuju sekolah dengan perasaan tak karuan, ia jadi teringat hasil diskusi mereka waktu itu.
"Kalau pendonor nya gak dapat juga artinya duri bakal jadi pendonor buat solar..." Ice menahan butiran bening yang ada di mata indahnya, dadanya terasa sesak dan ia teringat akan ibu dan ayahnya.
"Jangan ambil duri dan solar.." Lirihnya dengan sendu, ada perasaan tak rela yang kian membesar dalam hatinya."Dia baru saja menemukan kebahagiaan yang dia cari.."
•
•
•"kenapa kak ice??" Tanya Frostfire, Frostfire emang anak panah ges.
"Eh??gaada??" Ice mengusap kasar wajahnya, hari ini dia kurang fokus berakhir kena tegur pelatihnya.
"Kakak jangan banyak pikiran, minggu depan kita udah mulai berlomba kalau kakak lupa." Ice tak lupa, tapi ia baru ingat sesuatu.Minggu depan duri ulang tahun yang ke-17 tahun dan hampir saja ice lupa.
"Makasih ya frost!!" Frostfire hanya mengernyit heran, perasaan dia gaada bantu apa apa.
"Makasih untuk??"
"Ngingetin sesuatu yang hampir gw lupain." Ice meraih panahnya, kembali berlatih dengan perasaan senang seolah-olah baru saja mendapat jackpot.
"Ehhh, sama sama??" Frostfire memilih untuk ikut berlatih bersama ice.
KAMU SEDANG MEMBACA
DURI DAN LUKANYA [END]
Fanfiction"kamu kuat ya bisa bertahan sampai sekarang." "iya, semesta maksa aku jadi anak yang kuat nahan segalanya." Tentang luka yang selalu tertutup tawa palsu, semesta selalu menyertai dirinya untuk memberi luka sekaligus bahagia. Akankah ia sempat mera...