flashback (1)

292 16 0
                                    

Di bab ini bakal ada flashback semasa duri kelas 7 dulu.

---

Kata orang-orang masa masa paling menyenangkan itu adalah SMP, tapi mengapa duri mengalami hal yang sebaliknya?
Pembullyan dan penghinaan adalah hal yang biasa baginya. jangankan punya sahabat, duri saja tidak punya teman.

Untuk apa sedih??aku sudah biasa sendirian..

"Eh, katanya duri itu piatu ya??" Seorang siswi yang sedang mengobrol bersama temannya tiba-tiba bertanya.
"Iya trus ayahnya kabur ninggalin dia sama saudara-saudaranya lho!!" Temannya pun membalas dengan diselingi tawa, padahal mereka tau duri ada didekat mereka.
"Kasian ya??"
"Orang cengeng kayak dia ngapain dikasihani??dia lemah, beda banget sama saudaranya yang lain!!"
"Katanya dia punya adek yang namanya solar??"
"Iya, aku heran banget"
"Heran kenapa??"
"Kok bisa sih solar punya kakak sebodoh duri??" Duri hanya tersenyum kecut mendengar pembicaraan itu, ia menahan amarah dan dendamnya.

A-Aku gak boleh kelepasan..

Menahan amarah juga dendam yang besar itu rasanya menyiksa banget dan duri merasakannya sekarang.
Ia berharap bisa punya sahabat yang tulus padanya tanpa memandang kekurangan yang ia punya.

Pada akhirnya Tuhan mengabulkan harapannya.

---

"Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru." Seketika suasana kelas menjadi begitu heboh karna penasaran dengan murid baru itu, duri memilih acuh saja karna ia menganggap murid baru itu juga akan menjauhinya sama dengan yang lain.

"Udah, jangan ribut lagi.
Ayo nak silahkan masuk dan perkenalkan diri." Setelah pak guru selesai berbicara, nampak ada gadis berseragam yang masuk ke dalam kelas. Suasana hening dan pada akhirnya gadis itu mengenalkan dirinya.

"Halo semuanya, perkenalkan nama saya (full name) dan kalian bisa memanggil saya (name)." Gadis itu berbicara dengan percaya diri sembari terus mengukir senyum manis membuat buaya yang ada dikelas jadi meleyot.

"Saya pindahan dari kota sebelah dan semoga kita dapat berteman dengan baik!!" Duri memegang kedua pipinya yang merah merona tanpa sebab jelas, perasaan macam apa ini??
"Oke, (name) kamu duduk disebelah Duri ya." (Name) mengiyakan lalu berjalan ke arah bangku kosong disebelah duri. Dia duduk dengan nyaman sembari melirik kearah duri yang sedang aneh sendiri, tak tau kenapa tapi (name) terkekeh melihat duri.

Lucu banget cowok satu ini.

Lupakan, pelajaran terus berlanjut hingga jam istirahat tiba.
(Name) ingin meminta bantuan duri untuk berkeliling gedung SMP ini tapi dia kan belum berkenalan dengan duri.

"Eum, Hai??" Duri tak menjawab, dia sedang melamun sembari menatap kedepan.
"Hai, haloo?? Kamu sakit??" Kini (name) melambaikan tangannya didepan wajah duri, duri akhirnya tersadar.
"E-Eh iya, kenapa ya??" Duri merutuki dirinya sendiri karna sekarang ia benar-benar maluu.
"Aku mau minta tolong sama kamu tapi aku gatau namamu..boleh kenalan gak??" (Name) mengulurkan tangannya dan duri membalasnya dengan malu-malu kucing.
"Namaku (name), kalau kamu??"
"Namaku durii" Duri mengumpulkan keberaniannya untuk mengobrol dengan (name), dari sinilah awal mereka saling mengenal dan menyukai.

Pernah pada saat duri sedang sendirian di Rooftop sekolah, (name) datang dan duduk disamping dirinya.

"Lagi banyak pikiran, duri??" Tanya (name) pada duri, duri hanya menggeleng pelan sambil tersenyum tipis.
"Gak kok, lagi kangen seseorang aja.." Jawab duri, sekarang ia sedang merindukan ibunya yang telah meninggal dunia.
"Kamu mau cerita??biar lebih lega aja, duri." Tawar (name) pada duri, gadis bersurai hitam itu nampak tersenyum hangat pada duri membuat hati duri sedikit menghangat.
"Beneran gapapa??"
"Gapapa, aku selalu bersamamu."

DURI DAN LUKANYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang