hello.

129 21 19
                                    

Hayoo kangen (ʘᴗʘ✿)



"Eh udah, daritadi bolak balik.." Gempa menggandeng tanah yang keliatan linglung melihat paman terakhirnya sedang bolak balik di depan ruang operasi.

-disini mereka semua sudah menikah dan solar adalah orang terakhir yang menikah, istri nya sudah hamil dan sedang menghadapi proses persalinan-

"Bang, aishh.." Walaupun solar tergolong sebagai orang yang lebih senang menggunakan logika ketimbang perasaan, tak bisa ia pungkiri bahwa ia cemas ketika mendengar kabar buruk soal anak mereka
"Takut banget kalau keguguran.."
"Calm down brother, doain aja yang terbaik buat istri kamu." Ice mengawasi pergerakan solar sambil ia menggendong air kecil
"Ndeh.." Solar masih saja mondar mandir gelisah, sampai akhirnya ia mendengar suara tangisan bayi dari ruang operasi

Eak..Eak..

"Oh my god.." Solar akhirnya dapat tenang dan saudaranya mengucapkan selamat padanya
"Anjay ayah!!" Mereka bersorak, namun hanya dalam waktu 10 menit kemudian..

Eak..Eak..

"KEMBAR!!?" Semuanya terkejut, mereka semua kompak melempar pandangannya pada solar
"..kembar..?" Solar tak dapat menahan air matanya, ia menangis terharu karna selama ia menemani istrinya USG dan segala macam pemeriksaan anak yang dikandung istrinya setahu dirinya hanya satu.

"Solar.." Mereka saling berpelukan, ikut berbahagia untuk adik bungsu mereka
"Bayinya kembar, tapi waktu periksa segala macam cuman satu lho.." Tuturnya masih tak percaya
"Tak ada yang tak mungkin dek, selama Tuhan berkehendak pasti semuanya bisa terjadi" Halilintar menasehati
"Gausa panggil adek, aku udah jadi papi" Marah solar
"PAPI WKWK, KIRAIN BABEH" Blaze ini kayaknya menikah biar gak dimarahin gempa doang, buktinya ia masih tengil berbanding dengan ice yang sudah berusaha sebaik mungkin untuk istri dan anaknya
"Apapun panggilannya nanti, untuk sekarang selamat ya solar. Jadilah ayah dan suami yang baik untuk mereka, kami percaya kok kamu bisa" Taufan ikut menasehati, kalau yang ini sudah tobat dan jadi lebih kalem sedikit.
"Udah bisa masuk..?" Tanya solar
"Nanti heh, tunggu istri kamu dipindahkan dulu"
"Udah gak sabar tu"



Ruangan tempat istrinya solar dirawat, solar mengecup pucuk kepala istrinya dengan sayang.

"Terimakasih ya sayang sudah berjuang, aku bahkan gatau kalau adeknya kembar" Istri solar tertawa kecil
"Aku juga gatau sayang, ternyata kembar toh, coba liat anak anak kita" Solar mengangguk tak sabar, dia melihat ke arah box bayi tempat anak anaknya ditidurkan.

"Selamat datang di dunia anak papi.." Solar menatap dua anak kembarnya secara bergantian, satunya masih tidur dan satu lagi bangun lalu menatap dirinya
"Sayang, siapa yang lahir duluan??" Tanya solar sambil menoleh pada istrinya
"Yang lagi natap kamu tuh"
"Oh, oke.
Kamu jadi abang" Karna kedua anak kembarnya ini adalah laki laki jadi solar akan menentukan nama abangnya dulu.

"Cahaya, cahaya radentya deanno." Ucapnya setelah memikirkan nama sang anak
"Nama yang bagus, ada nama keluarga kamu juga dibelakangnya" Istrinya menyetujui dan solar terkekeh
"Adeknya.." Solar tatap anaknya yang lahir terakhir itu, kalau lebih teliti lagi dilihatnya wajah sang anak mirip kakaknya Duri. Tapi solar mencoba tak peduli
"Daun jenggala deanno" Istrinya berpendapat, solar menyetujuinya
"Cahaya dan daun, kalian saling membutuhkan satu sama lain" Solar menggendong keduanya dengan hati hati, lalu ia menyerahkan daun pada sang istri.
"Terimakasih ya sayang, kalian sudah datang ke dalam hidup kami"





HEYYOOOOOO
SURPRISE BUAT KALIAN 😋😋

DURI DAN LUKANYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang