Special Chapter 2

337 26 0
                                    

"Junn! Giuss! Kau sudah menemukannya?"

"Kami masih mencarinya, Yang Mulia."

"Jangan bermalas-malasan. Aku tidak suka menunggu, pernikahanku sebentar lagi." Carlix terlihat tidak yakin saat mengucapkan kalimat terakhirnya karena Eirine belum mengatakan apapun setelah hari itu. Ditambah, pikirannya. Ia merasa ada hal yang salah jika ia menikah, perasaan berat di hatinya benar-benar sangat mengganggu. Tapi, ia juga merasa bahwa ia tidak bisa melepaskan putri kaisar selatan begitu saja. Itu memang terdengar sangat egois, tapi ia akan menyelesaikan semuanya segera.

Tubuhnya benar-benar tidak bisa diajak bekerja sama. Hati itu, ia hampir melewati batasnya pada Eirine. Ia yang berkepala dingin malah berpikir pendek saat bersama wanita itu.

Sementara di tempat lain, tepatnya ruang kerja Putri Kekaisaran Arlenta, Eirine menatap laporan yang dikirimkan Harry Bernand padanya. Pria itu telah memata-matai Carlix atas perintahnya. Dan Eirine tidak pernah berpikir jika Carlix akan mencari tahu hal ini, bahkan sampai saat ini mengingat kesibukan pria itu. Ia tidak tahu jika tindakan Carlix justru membenarkan rumor itu.

"Dia mencari wanita yang menjadi cinta pertamanya?" Ucapnya saat membaca laporan itu.

"Ya, Yang Mulia putri."

"Seperti apa dia?" Tanyanya. Namun, sepertinya Harry tidak mengerti dengan maksud ucapannya.

"Maksudku, wanita itu. Seperti apa wanita itu?"

"Saya hanya tahu jika wanita itu berambut perak sama seperti anda." Kening Eirine berkedut. Ia sangat marah mendengarnya. Pria itu benar-benar menggunakannya sama seperti rumor yang dibicarakan di pergaulan sosial.

"Jadi benar jika dia hanya menjadikanku pelampiasan karena mirip dengan cinta pertamanya? Dasar pria menyedihkan."

-
-
-

Hari ini benar-benar berat. Carlix harus menandatangani banyak proposal dan persetujuan pembangunan. Ia sangat-sangat sibuk hingga kepalanya terasa mau pecah.

Matanya terus melirik ke arah pintu saat bekerja, lalu kembali fokus ke pekerjaannya. Junn yang membantunya pun melihat kegelisahan di wajah kaisar agung.

Saat pintu terbuka, wajahnya yang terlihat menunggu seseorang kembali suram saat melihat orang yang datang justru bukan orang yang diharapkannya.

"Putri Eirine sedang sibuk. Saya mendengar jika kaisar timur datang berkunjung dan ingin jika Putri Eirine yang menemaninya berkeliling di Arlenta, Yang Mulia." Ucap Giuss yang baru saja datang.

"Celeric ke Selatan? Aku benar-benar tidak menyukainya, bahkan mendengar namanya sudah membuatku kesal." Gumamnya dengan suara pelan, lebih pada dirinya sendiri.

"Ya Yang Mulia?" Carlix menatap Junn cukup lama saat pria itu terlihat kebingungan. Dibanding Giuss yang menyebalkan dan ingin tahu urusan orang lain, Junn lebih ke kaku dan loyal. Ia bahkan tidak peduli jika itu tidak diperlukan.

"Apa yang dia lakukan di selatan? Apa dia sudah mengalami kecelakaan dan buta? Atau justru kakinya patah?" Mendengar itu, Junn sampai terdiam mendengar ucapan kaisar agung yang terdengar sangat kesal.

"Yang Mulia kaisar timur tampak baik-baik saja, tidak ada keanehan atau tanda ia telah mengalami kecelakaan. Dan bukannya itu wajar karena wilayah selatan dan timur juga menjalin kerja sama." Ucap Junn setelah mengingat-ingat.
Carlix mengerjakan pekerjaannya semakin cepat.

I'm Only Meant to be With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang