[59] Masa Yang Terlupakan

244 20 0
                                    

Kelahiran Carlix adalah anugerah sekaligus bencana bagi utara. Saat kelahirannya, semua orang ketakutan dengan pemandangan hitam di nigreos. Dan ketika ia diangkat menjadi kaisar, rakyat protes namun tidak bisa lebih jauh karena ketakutan.

Sejak dulu, ia sudah terlahir kuat dengan mata gelap seperti ayahnya. Bahkan saat rakyat meragukannya, ia membangun negerinya menjadi negeri paling makmur.

Saat ulang tahunnya yang ke-17 tahun, Carles memberinya sebuah benda kuno yang bisa mengabulkan dua permintaan dan sekali ramalan.

"Aku ingin melihat masa depanku."

"Anda adalah orang paling beruntung. Anda akan meraih puncak tertinggi."

"Jika kau bisa melakukannya, kabulkan keinginanku. Perlihatkan orang yang paling takut kepadaku." Ya, ia ingin melihatnya. Ia menulikan pendengarannya tentang orang-orang yang membicarakannya bahkan ketakutan melihatnya.

Iris ruby nya melebar melihat wanita cantik berambut perak dengan mata violet itu. Ia bukan orang dari utara, melainkan dari selatan. Tapi, kenapa wanita itu bisa setakut itu padanya?

Beberapa hari setelahnya, ia bertemu dengan Vincent. Anak itu terlihat gusar setelah membuatnya meminum ramuan aneh hingga kepribadiannya terpecah.
"Vin! Kau ingin membuat guild informasi kan?"

"Apa boleh?"

"Boleh, tapi tidak di utara. Bukalah di selatan."

"Kenapa?"

"Karena kau akan berguna disana. Anggap saja itu hukuman karena memberiku ramuan aneh."

"Baik Yang Mulia."

Ia tidak menyangka akan melihat benda sialan ini lagi. Carlix tidak memerlukan keinginan apapun lagi. Benda itu bahkan tidak begitu hebat.

Kristal peramal. Usianya seratus ribu tahun dan katanya masih bisa meramal sekali dan mengabulkan dua permintaan. Sayangnya, jika kristalnya rusak, permintaan yang sebelumnya terkabul akan lenyap seketika. Carlix sudah menggunakannya dua kali. Pertama, ia melihat masa depannya yang menjadi kaisar yang dihormati sekaligus sangat ditakuti. Kedua, ia melihat satu-satunya orang yang sangat ketakutan meskipun Carlix tidak pernah bertemu dengannya. Itu artinya, Carlix sudah menggunakannya sekali untuk meramal dan sekali untuk mengajukan permintaan.

Sebenarnya, ia tidak membutuhkan benda seperti itu. Tapi, ia akan mengujinya lagi untuk terakhir kali sebelum menghancurkannya.

"Carles, bawakan kristal peramal."

"B-benda itu hilang, Yang Mulia." Seringai menakutkan dibibirnya semakin melebar.

"Matilah Carles! Kau tidak bisa menjaganya!" Teriak Carlix dengan sangat marah.

-
-
-

Eirine mengerjapkan matanya melihat sekelilingnya yang didominasi warna putih. Matanya membulat melihat ia yang sebelumnya berada di kamar Greine, kini tengah berada di dunia atas.

"Kau sudah bangun, sayang?" Kirish Caelum tersenyum dan mengusap rambutnya.

"Permaisuri?"

"Katakan Eirine, apa kau masih mencintai Carlix? Aku akan mempermudah semuanya untukmu, untuk putraku, dan untuk semua orang. Kaisar agung tidak bisa hidup di dunia ini. Kemampuannya melampaui manusia biasa. Dia tidak seharusnya lahir di dunia, Eirine."

"Apa maksud anda?"

"Seseorang yang bisa ke masa lalu dan ke masa depan, hidupnya tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Bukankah itu mengerikan? Tidak ada yang bisa menandingi kemampuannya di dunia ini. Aku akan mengembalikan semuanya ke tempat yang seharusnya tanpa campur tangan Carlix didalamnya."

I'm Only Meant to be With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang