[13] Pernikahan

935 95 2
                                    

Para tamu undangan sudah mulai berdatangan. Fokus para bangsawan yang hadir adalah pada putra mahkota kekaisaran barat, Novem Dalpes yang pernah dirumorkan sebagai pasangan mempelai wanita hari ini.

Namun, Novem kali ini terlihat menggandeng wanita cantik berambut merah dengan mata hijau cerah, Rose Fiore. Disamping itu juga ada kaisar barat, Saam Velli. Lalu, kaisar timur Celeric Haren, dan yang paling mengejutkan adalah kehadiran pangeran Carles dari kekaisaran utara.

"Bukankah itu pangeran Carles?"

"Dia benar-benar tampan dan ramah."

"Saya baru pertama kali melihatnya."

Hiruk-pikuk tamu undangan mulai terdengar. Terlebih saat pangeran Carles tersenyum dan menyapa mereka dengan ramah.
"Kau benar-benar terkenal. Tak kusangka dia mengutusmu untuk menghadiri pernikahan ini." Kaisar barat menatap malas Carles yang terlihat santai.

"Jika bukan permintaan Yang Mulia kaisar, aku tidak akan datang. Terlebih, wanita cantik itu. Sial, si bodoh itu benar-benar beruntung."

Pernikahan itu cukup sederhana untuk kelas putri kaisar yang akan menikah, namun dihadiri oleh orang-orang penting dari berbagai negara. Eirine mengenakan gaun putih dengan hiasan bunga lavender dan mawar putih. Sementara Carlix mengenakan pakaian serba putih dengan sulaman bunga lavender di dada kirinya, ia juga mengenakan jubah abu-abu yang disulam dengan benang emas.

Eirine tidak percaya, Carlix benar-benar terlihat sangat tampan dan berkarisma. Rambutnya lebih rapi dari biasanya, namun modelnya yang menutupi keningnya masih tetap sama. Tatapan kagum dan tidak rela terpancar jelas di wajah orang-orang. Hal wajar jika banyak yang tidak rela karena tuan putri yang menjadi panutan bagi para wanita bangsawan, terutama dalam bersikap dan berpakaian kini menikah dengan bangsawan kecil yang miskin.

Janji suci pernikahan diucapkan, menghantarkan rasa haru terutama keluarga kekaisaran selatan.

“Apa Yang Mulia Carlix Nigreos menerima Yang Mulia Putri Eirine Arlenta sebagai pendamping didalam segala situasi dan akan mencintainya seumur hidup?”
Eirine mengerutkan keningnya, bahkan tamu undangan pun begitu. Apa karena menikah dengan Putri kaisar sehingga perlu disebut dengan panggilan terhormat seperti itu?

“Ya.” Jawabnya dengan tegas dan penuh wibawa. Hal itu membuat banyak orang menahan nafas dan terkejut.

“Apa Yang Mulia Putri Eirine Arlenta menerima Yang Mulia Carlix Nigreos sebagai pendamping didalam segala situasi dan akan mencintainya seumur hidup?”

“Ya, saya menerimanya.”

“Dengan ini, kalian resmi menjadi pasangan suami istri. Silahkan tanda tangan.” Mereka menandatangani surat nikah dari pendeta dan resmi menjadi pasangan suami istri.

“Bagaimana dengan tradisinya?” Eirine melirik pangeran Carles yang berujar di tengah pesta.

Tradisi?

"Wah suami anda tidak mengatakannya?"

Eirine baru mengingatnya. Carlix pernah menyebutkan sesuatu mengenai tradisi. Wajahnya sedikit memerah karena mengingat jika tradisi itu berupa pemberian tanda dengan ciuman.

“Ha-Hanya ciuman kan? Tidak masalah.” Wajah Carlix sedikit memerah, ia bahkan mengalihkannya sebentar ke arah lain. Ia tersenyum lembut lalu memegang bahu Eirine.

“Apa tidak apa-apa, putri?”

Eirine menghembuskan nafasnya dengan pelan. Berusaha tenang, bagaimanapun juga mereka sedang berada di depan banyak orang.
“Anda bisa melakukannya sekarang.”

I'm Only Meant to be With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang