Special Chapter 3

345 23 0
                                    

"Cari di seluruh kekaisaran. Geledah semua tempat mengenai wanita berambut perak! Apa perintahku kurang jelas?"

Marc menggerutu setelah keluar dari ruangan itu. Istana Nigreos terasa panas akhir-akhir ini. Carlix memerintahkan mereka untuk mencari tanpa henti sampai selesai. Mereka bahkan menyusuri lubang tikus untuk mencari wanita berambut perak. Rumor yang menyebar di seluruh kekaisaran mengenai kaisar agung adalah 'Pencarian Cinta Pertama dan Obsesi Kaisar Agung'.

"Ck, apa yang dia rencanakan sekarang? Apakah rumor itu benar bahwa Yang Mulia tergila-gila dan terobsesi pada cinta pertamanya?" Count Alex Ragaz pun ikut membantu pencarian mereka.

"Sisa wilayah selatan." Ucap pangeran Carles.

"Apa Yang Mulia kaisar selatan akan mengizinkan kita menggeledah wilayahnya, kakak?" Tanya Vincent.

"Ini tidak akan mudah." Count Alex Ragaz menyeringai saat melihat seseorang yang berdiri di perbatasan, putra mahkota Igris Arlenta.

"Atas perintah kaisar agung, kami akan menyisir wilayah selatan untuk mencari wanita berambut perak." Vincent terkagum melihat Carles yang sangat berani.

"Kembalilah! Di wilayah selatan, hanya keluarga kekaisaran yang memiliki rambut perak. Kau tidak berpikir bahwa adikku adalah cinta pertama kaisar kan?" Carles tidak yakin dengan hal itu.

"Atau kau berpikir bahwa ayahku juga termasuk?" Count Alex Ragaz dan Marc menahan tawa saat mendengarnya. Carles menghela nafasnya melihat sorot mata Igris yang tidak menunjukkan setitik pun kebohongan.

"Ayo kembali. Pencariannya selesai!"

Eirine memperhatikan dari jauh kepergian mereka.
"Apa yang dia rencanakan?"

-
-
-

Ia tertawa seperti orang gila. Hatinya, bahkan jantungnya tidak pernah salah memilih cintanya. Hatinya terasa penuh dan membuncah saat bersama Eirine, dan jantungnya sangat berisik saat melihat Eirine. Bagaimana ia bisa melupakannya? Bahkan kepalanya sakit hingga terasa seperti akan meledak saat semua ingatan itu memenuhinya. Ia mengingat semuanya sekarang, tentang Eirine, tentang hal menyakitkan itu, anak-anak mereka di masa depan. Carlix mengingat semuanya.

Ia tahu kenapa rasanya aneh dan hambar saat ia ingin memberikan tanah Tera Pretiosa pada wanita asing yang mengaku sebagai cinta pertamanya. Wanita itu pun enggan menerimanya, sementara di ingatannya, wanita yang ia cintai justru rela melakukan apapun untuk memiliki tanah yang katanya tidak berguna itu.

"Junn, kembalikan surat tanah ini ke selatan. Katakan pada kaisar Aidir dan putri sulungnya bahwa aku tidak membutuhkannya. Jika dia tidak ingin menyerahkan putrinya sebagai jaminan, aku akan menyerang Arlenta besok." Junn dan semua orang disana memucat mendengarnya.

"Kita bahkan baru sampai." Gumam Vincent. Mereka baru sampai setelah pencarian yang berlangsung selama beberapa minggu.

"Apa dia masih waras?" Bisik Marc pada Shill yang seperti biasanya mengabaikan dirinya.

"Ah, apa sekarang saja?" Carles mendengus melihat kegilaan Carlix. Seperti biasanya, ia sudah gila karena wanita.

"Tenangkan diri anda, Yang Mulia." Ucap Carles yang masih tenang meski menahan kekesalannya juga.

"Sebarkan rumor bahwa aku mencari cinta pertamaku untuk menagih hutang. Wanita itu meminjam 1/3 kekayaan utara untuk kepuasan dirinya." Semuanya tercengang dengan rencana yang diluar nalar itu. Bisa-bisanya kaisar agung merencanakan sesuatu yang konyol seperti itu, sangat diluar dari dirinya yang biasa.

"Siapkan pernikahannya. Kalian tidak berpikir bahwa tugas ini akan membuatku batal menikah kan?"

'Dasar tidak berperasaan.' Ucap mereka dalam hati.

I'm Only Meant to be With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang