[46] Tamu Asing 2

289 36 6
                                    

"Anda hanya perlu mengingat ini juga. Saya tidak akan membiarkan Carlix Nigreos dimonopoli oleh siapapun. Saya harus menjadi yang pertama setelah itu baru yang lain."

Sial! Ini benar-benar berbahaya. Kurasa, wajahku memerah saat mendengar isi pikiran istriku. Aku tidak menduga akan menjadi seperti ini, aku jatuh cinta setiap detiknya.

"Semoga makan malamnya sesuai harapan anda." bibirnya saat berbicara pun terlihat sangat cantik.

"Ya, saya harap bisa menikmatinya juga Yang Mulia."

"Anda tidak memiliki rencana setelah jauh-jauh ke utara?"

"Saya berharap bisa melihat-lihat kekaisaran ini."

Mata violetnya melirikku, ah.. Ratuku memang terlihat sangat menawan. Apa dia mencoba mengabaikanku dengan terus mengajak orang asing itu berbicara?

-
-
-

Carlix yang kesal memilih menikmati wine yang telah disiapkan di meja makan. Ia menyesapnya dengan pelan, sorot matanya hanya tertuju pada Eirine yang tengah berbicara dengan lady Gemy Giona.

"Silahkan nikmati waktu lady. Giuss akan menemani lady untuk melihat-lihat kekaisaran Nigreos."

Lady Giona kembali ke kamarnya. Ia menutup pintu dengan rapat lalu menghancurkan apapun yang dilihatnya di kamar itu.
"AAKKKHHHH..."

Ia melirik seseorang yang baru saja masuk ke kamarnya tanpa izin.
"Saya sudah melakukan sesuatu. Sebentar lagi, keinginan Nona Gemy akan terwujud." raut wajah kacau itu berubah menjadi senang saat melihat wanita yang merupakan kepala pelayan di istana Nigreos.

Ia tertawa dengan sorot mata zamrudnya terlihat sangat senang.
"Besok, semuanya akan berubah."

"Kakak memang yang terbaik." kepala pelayan memeluk tubuh ringkih lady Gemy Giona.

"Kakak selalu menuruti keinginanku, bahkan rela menjadi kepala pelayan dan menyamar di istana Nigreos yang berbahaya."

Demy Giona, itu adalah nama asli kepala pelayan itu. Entah apa yang ia maksud dengan 'Besok semuanya akan berubah'. Apakah akan ada sesuatu? Atau apa yang sudah ia lakukan sampai bisa mengatakan hal seperti itu?

"Apa itu ramuan yang benar?"

"Ya, meski sudah lama tidak berada di wilayah Gloria, tapi darah peramal tetap mengalir dalam diriku."

"Aku tidak sabar menunggu hari esok."

"Lalu, bagaimana dengan wanita itu? Aku sama sekali tidak menyukainya." Demy Giona tersenyum membalas pertanyaan adiknya.

"Orang itu sangat hebat menduplikasi sihir. Aku memanfaatkannya saat dia memata-matai wilayah Gloria."

"Kakak memang selalu mengantisipasi semuanya." Gemy Giona tertawa senang. Ia tidak sabar menunggu hari esok. Hari dimana ia akan menemui sesuatu yang ia dambakan selama bertahun-tahun.

"Aku akan melakukan apapun untukmu."

"Ya, dan kakak tidak pernah mengecewakanku."

-
-
-

Hari ini pun begitu sibuk. Yang Mulia kaisar selalu saja menunda pekerjaannya demi ratu. Sebenarnya, itu bukanlah masalah besar. Tapi, tumpukan berkas itu selalu mengganggu pandangan.

I'm Only Meant to be With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang