[56] Masa Depan Lain II

197 24 1
                                    

"Bagaimana keadaan lady?" Sikapnya masih dingin, tapi dia terlihat sangat perhatian padanya. Inilah yang Rose inginkan, pria yang berdiri di puncak, Yang Mulia kaisar agung.

"Ini hanya tumpahan minum, Yang Mulia." Rose tertawa melihat kekhawatiran Carlix.

'Benar, ini sudah benar. Seharusnya memang seperti ini.'
Ia selalu mengulang-ulangi kalimat itu dalam hati.

Saat Carlix hendak keluar, Rose memegang tangannya.
"Bisakah saya mengenal Yang Mulia lebih jauh? Saya merasa jika hubungan dengan Novem tidak berjalan baik. Saya merasa jika Novem sangat mencintai wanita itu." Rose menangis dan menatap Carlix dalam.

"Ya, aku akan memutuskan pertunanganmu dengan putra mahkota."

'Seharusnya, sejak awal aku merayunya, bukannya Novem yang bahkan tidak ada apa-apanya dibanding dia.' Batin wanita itu.

Carlix hampir melupakan anak-anaknya. Ia segera pergi setelah menenangkan lady Fiore. Dan benar, anak-anak itu masih berada di ruangan. Mereka terlihat sangat marah.
"Bersiaplah, kita akan ke utara." Ucapnya, namun dua anak itu mengacuhkannya.

"Kami akan ke selatan!" Seru keduanya keras kepala.

"Kekuatan sihirmu harus dikendalikan. Bersiaplah untuk dinobatkan menjadi putra mahkota, Lucc. Terlepas dari itu, kau tidak bisa lari dari hukuman karena hampir mencelakai lady Fiore." Lucy memegang tangan Lucc yang terlihat sangat marah pada ayah mereka.

"Kenapa petir itu tidak menyambarnya sekalian biar dia mati disana." Ujar Lucc sambil menyeringai.

"Benar, hatinya sangat kotor." Lucy juga membenarkan ucapan Lucc.

"Bersiaplah!" Sorot mata ruby itu sangat kuat, seolah dia tidak ingin dibantah.

"Tidak mau! Kami akan ke selatan!" Lucc yang keras kepala benar-benar menurun darinya. Anak itu bahkan berdiri seolah menantangnya.

Kepalanya sakit saat anak itu membantah dan begitu keras kepala.
"Tidak ada apapun di selatan."

"Ibu disana, kami akan menemani ibu disana. Dibanding di utara yang dingin, kami ingin menemani ibu dimasa kehamilannya di selatan."

"CUKUP! Wanita itu tidak baik untuk kalian. Dia adalah wanita jahat yang beracun. Dia sudah mencelakai lady Fiore dan bahkan menuduhnya sebagai perebut. Jika kalian tinggal bersamanya, dia bisa saja membunuh kalian." Lucc menangis lagi. Meskipun ia mewarisi fisik dan hampir sebagian besar kepribadian ayahnya, tapi hatinya tetaplah seperti ibunya.

"AYAH JAHAT! AKU INGIN PERGI KE SELATAN BERSAMA IBU."

Carlix menatap Lucy yang bermata violet.
"Kalau kau tidak mau, Lucy saja yang ikut denganku."

"Lucy mau bersama Lucc dan ibu. Ayah sudah berubah." Jawabnya pelan.
Ucapan dua anak itu membuat kesabarannya habis. Ia membawa mereka dan berteleportasi menuju wilayah utara.

Carles tidak mengerti. Setelah menyelesaikan urusannya Carlix langsung ke barat karena mendengar jika Eirine disana. Namun, sepulangnya dari sana, ia kembali dengan dua anak nakal itu yang meraung-raung dan menangis dengan keras.

"IBUUUUU.." Mereka terus menangis sambil memanggil-manggil ibu mereka.

"Apalagi sekarang? Kau memisahkan mereka dengan ibunya?" Tanyanya tidak percaya saat Carlix mengabaikan mereka.

"Mereka keras kepala dan ingin ke selatan. Apa bagusnya wanita jahat itu? Dia mungkin akan melenyapkan mereka berdua jika disana."

"Siapa yang kau maksud?" Carles membeku dengan wajah yang kaku. Ada yang salah disini.

I'm Only Meant to be With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang