Part 30

832 95 25
                                    

"Ketemu!" Senyum bahagia tidak mampu tertutupi kala tujuan pencarian akhirnya ditemukan setelah dua minggu mencari.

Hal paling utama diberitahukan mengenai semua ini adalah tokoh utama yang paling sibuk mencari, melakukan panggilan suara dan dering kelima dirinya masih juga belum mendapat jawaban. Mendadak perasaan resah, untuk itu Christa segera berlari namun begitu dirinya keluar dari bilik kamar tiba-tiba langkahnya terhenti saat melihat sosok yang menghindarinya kini berpapasan dengannya.

Atmosfer seketika berubah, entah bagaimana cara mendeskripsikan kecanggungan ketika mereka berdua mempertahankan untuk saling bertatapan tanpa mengutarakan apa-apa. Zee memutus tatap, melangkah pergi tanpa tahu bila Christa menatapnya sendu.

Mereka terlalu lama menghindari percakapan satu sama lain, untuk pergi ke kampus bersama pun tidak pernah lagi dilakukan. Zee berangkat dan pulang bersama temannya tanpa menunggu Christa yang senantiasa berdiri tak jauh dari lingkungan kakaknya itu.

Terlalu lama bagi mereka untuk berseteru disaat hampir seluruh kehidupan keduanya diselimuti kehangatan satu sama lain, nyaris selalu bersama dan menggenggam untuk memberi kekuatan yang tidak pernah tersalur dalam balutan kasih sayang orang tua. Dan kini Zee menyingkirkan diri dari dunia barunya, melepas genggaman dan membiarkannya terbang seakan tidak peduli lagi cara terbangnya melawan kuatnya gravitasi bumi.

Ini menyakitkan, sungguh!

"Sayangnya tante kok berdiri disini sih? Dan lagi, wajah kamu kenapa sedih gitu sayang?"

Suara mendayu datang dari arah samping membuat Christa terkejut dan segera mengalihkan pandangan, mengembangkan senyuman menyambut kepulangan tantenya yang baru saja berada di rumah mewah ini. Sungguh lama rasanya Nyonya Valencia meninggalkan rumahnya untuk pekerjaan bisnis keliling dunia dan mungkin wanita yang tidak pernah berkurang kecantikannya itu tidak mengetahui bagaimana kejadian di dalam rumah setelah ditinggal olehnya beberapa waktu.

"Tante kok gak ngabarin sih kalau pulang? Kitty kangen banget, tante baik-baik aja, kan?" Memasukkan tubuh dalam dekap sosok yang telah dianggap sebagai mama, manusia yang selalu menyambut hangat kehadirannya tanpa memandang kejadian di masalalu.

"Enak aja, tante tuh ngabarin Zee tahu dan dia juga yang jemput tante. Katanya kamu lagi sibuk kelompok makanya gak bisa jemput tante di bandara, kalau gak karena itu mungkin tante marah besar sama keponakan tante yang cantik ini." Tukas Nyonya Valencia sembari mengurai peluk dan tersenyum hangat kepada anak adik perempuannya.

Mendengar itu kembali menyadarkan Christa bila kini semuanya tidak baik-baik saja di antara dirinya dengan saudari kembarnya. Senyum yang semula terlihat manis berangsur menghilang hingga tidak menyadari bila semua pergerakannya terpantau nyata di mata Nyonya Valencia.

Mama Grazella itu dapat melihat kesedihan terpancar dari diri Christa begitupun Zee kala dirinya menanyakan keberadaan Christa yang langka sekali tidak mengikuti ke manapun kembarannya berada, mereka berdua sama-sama memancarkan aura kesedihan. Tetapi, ia tahu bukan ini waktu yang cocok untuk membahasnya mengingat dirinya baru melangkahkan kaki setelah penerbangan yang cukup menguras tenaga.

"Tante istirahat yang banyak, jangan mikirin pekerjaan terus kan udah ada ci Gre yang melanjutkan kepemimpinan tante. Dan aku juga mau izin keluar sebentar, mau nemenin temen." Ujar Christa mengalihkan topik pembicaraan yang sensitif itu.

"Mau ke mana siang-siang begini?"

"Ada urusan penting, tante."

Nyonya Valencia mengangguk kecil, membuka tas kecilnya dan mengambil sesuatu untuk diberikan kepada gadis yang telah beranjak dewasa itu. "Ini buat kamu, tante beli jauh-jauh dari Paris untuk kamu. Sebenarnya ada banyak tapi paper bag nya dibawa Zee, kamu minta aja sama dia sewaktu pulang."

Tu Es Mon ÂmeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang