Part 23

1.3K 141 16
                                    

"Gege, mau peluk lagi!" Kedua tangan membentang, meski dengan mata terpejam senyum manis diberikan namun kenyataan menyakitkan hadir saat bantal memukul kepalanya, Shanira seketika membuka mata.

"Sayang, ini bukan waktunya kita cuddle dulu. Ayo ke kantor, urusanku masih banyak tahu." Grazella mencoba memberi pengertian pada sang kekasih yang semakin hari semakin menunjukkan sikap manjanya.

Akan tetapi, perempuan yang masih menyamankan diri di atas kasur tidak membalas ucapannya melainkan menatap sebal pada dirinya. Shanira masih ingin dimanja meski dua hari sudah ia mendapatkan itu, Shanira suka sekali egois jika berhubungan dengan sentuhan Grazella. Dua anak manusia yang telah mengikat perjanjian cinta tanpa disadari pun saling menatap dalam, menelisik perasaan yang ingin diketahui.

"Nanti kalau kita selesainya cepet, cuddle sepuasnya ya. Jangan cemberut gitu dong bayi, sini-sini aku cium dulu." Grazella mengecup singkat bibir Shanira, menyadari itulah satu-satunya cara agar sang kekasih terlepas dari perasaan kesal pada dirinya.

"Janji ya? Cuddle banyak-banyak, kalau kamu bohong aku ngambek." Janji diucapkan, mengacungkan kelingking untuk disatukan agar perjanjian dapat disahkan.

Tidak tahu harus melakukan apa untuk menenangkan Shanira disaat Grazella sadar bahwa mungkin hari ini sulit baginya pergi meninggalkan ruangan meski hanya sebentar. Permasalahan saat ini membuatnya tidak bisa untuk bersenang-senang, Grazella pikir kebersamaan dua hari kemarin cukup untuk Shanira tetapi nyatanya tidak, ia bingung harus bersikap seperti apa.

"Maaf sayang, aku gak bisa janji soalnya banyak pekerjaan yang harus selesai hari ini. Next time boleh ya? Jangan sedih gitu dong mukanya, kan kamu dua puluh empat jam terus sama aku."

Tidak memberikan ucapan manis yang nantinya akan menjadi boomerang, Grazella memilih jujur pada sang kekasih dan kali ini ia berharap Shanira bisa mengerti kesibukannya.

"Maaf, kamu pasti kesel ya sama sifatku ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maaf, kamu pasti kesel ya sama sifatku ini. Yaudah tunggu sebentar, aku mau mandi." Sedih berselimut perasaan bersalah membuat tubuh Shanira bangkit dan melangkah masuk ke dalam kamar mandi.

"Ya ampun ngambek mulu sayangku ini." Grazella menggeleng dengan senyum geli saat Shanira menutup keras pintu kamar mandi, tidak mau menunggu lama ia pun membersihkan tempat tidur mereka.

Shanira yang tengah berada di dalam kamar mandi pun membasuh tubuhnya seraya menggerutu, mungkin tidak akan bisa diberitahu pada sang kekasih betapa ia menginginkan sebuah pelukan ataupun ciuman. Sepanjang melakukan aktivitasnya, bibir Shanira tidak pernah berhenti berdecak hingga tak sadar kukunya melukai lengan bagian kiri.

"Ck, Gege apa udah gak sayang aku? Aku lagi mau dimanja malah dipaksa ke kantor, tapi.. Tapi kasihan juga kalau Gege diem disini disaat perusahaan lagi merosot jatuh, tapi aku juga butuh perhatian! Aaaa apa sih?!" Sepertinya Shanira gila, terkadang mengerti kesibukan Grazella namun setelah itu menyangkalnya dan mengatakan Grazella sudah tidak perhatian padanya.

Tu Es Mon ÂmeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang