Hai, warganat! Terima kasih untukmu yang sudah membaca ceritaku. Jangan sungkan untuk vote dan tinggalkan komentarmu ya. Aku sangat merasa dihargai jika kalian royal memberikan feedback untuk cerita ini 💗
Untuk yang sudah baca di tiktok, mohon untuk ikut membaca ulang dari awal ya karena alurnya sedikit berubah, enjoy!
----------------------------------------------------------"Pantang bagiku untuk memungut sesuatu yang sudah lama kubuang! Bahkan pernikahan ini adalah sebuah takdir buruk yang harus kuterima entah atas kesalahan apa yang telah kulakukan. Jangan pernah membahas cinta, karena hal bodoh itu sudah lama mati sejak penghianatanmu 6 tahun lalu, Salma!"
— Rony AltarKetika takdir memaksa Rony Altar untuk menikah dengan seseorang dari masa lalunya, Zoefanya Salma. Akankah keduanya bisa saling menerima kembali setelah 6 tahun lamanya menghilang dari kehidupan masing-masing dan pernah menggores luka satu sama lain.
Lalu, sanggupkah Salma menjalani takdir yang seolah terus mempermainkannya, menarik ulur kebahagiaannya sampai ia benar-benar tak menerima ending apapun dari kehidupan yang ia jalani.
Segala kebahagiaan yang datang kepadanya seakan hanya hinggap sejenak untuk kemudian menorehkan luka yang semakin menyakitinya lebih dalam.
Selamat membaca!
***"Semoga semesta benar-benar merestui penyelesaian kita, Salma. Aku harap kita tidak pernah bertemu di kebetulan apapun lagi"
Rony memandang lekat wajah Salma yang sedang tersenyum manis di layar ponselnya. Dengan berat hati ia menekan tombol delete pada foto itu, menghapus foto tercantik perempuannya, mantan perempuannya, yang dulu ia tangkap sendiri dengan kamera ponselnya saat mereka resmi menjadi sepasang kekasih.
Sebulir air mata yang sejak tadi sudah tertahan di pelupuk mata, akhirnya jatuh juga membasahi kedua pipi Ronie tanpa malu-malu. Dirinya kalut, tak seharusnya cinta pertama memberikannya pengalaman sepahit dan semengecewakan ini.
***
Salma's POVZoefanya Salma adalah nama lengkapku. Namun, alih-alih disapa dengan nama Zoe atau Fanya, sehari-hari aku lebih akrab dipanggil Salma yang merupakan nama belakangku.
Namun, orang tuaku justru tidak memanggilku dengan ketiganya. Mereka malah memiliki panggilan khusus yang sudah sejak kecil mereka sematkan untukku, yaitu Caca. Lucu, dan aku menyukainya. Hanya orang-orang terdekatku saja yang boleh memanggilku dengan sebutan itu.
Aku adalah anak pertama dan satu-satunya di keluargaku. Ya, aku memang anak semata wayang dari pasangan Halda dan Wijaya, mereka adalah bunda dan ayahku. Aku sangat bersyukur karena hidup dan dibesarkan oleh orang tua yang hangat dan harmonis, walaupun aku tak memiliki saudara, aku tak begitu merasa kesepian karena mereka selalu ada di sampingku.
Orang tuaku sangat menyayangiku dan berhasil mendidikku tumbuh menjadi perempuan yang penyayang dan penurut. Ayahku bekerja sebagai salah satu karyawan di sebuah perusahaan properti yang cukup ternama. Tidak memegang jabatan tinggi, ayahku hanya sebagai karyawan biasa yang menduduki posisi kepala divisi.
Bundaku mengurus toko kue milik kami sendiri, tidak terlalu besar tapi sudah memiliki pelanggan yang cukup loyal. Bunda memang suka memasak, untungnya keahliannya yang satu ini sedikit menurun kepadaku. Keluargaku hidup dengan penuh kesederhanaan dan aku menyukainya.
*****
Rony's POVNamaku adalah Rony Altar. Tak ada yang spesial, orang-orang memanggilku Rony, menggunakan panggilan nama depan seperti kebanyakan manusia lain yang juga sering dipanggil dengan nama depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
It Hurts Me
General Fiction"Pantang bagiku untuk memungut sesuatu yang sudah lama kubuang! Bahkan pernikahan ini adalah sebuah takdir buruk yang harus kuterima entah atas kesalahan apa yang telah kulakukan. Jangan pernah membahas cinta, karena hal bodoh itu sudah lama mati se...