2 - Perpisahan

979 82 6
                                    

Hai, warganat! Terima kasih untukmu yang sudah membaca ceritaku. Jangan sungkan untuk vote dan tinggalkan komentarmu ya. Aku sangat merasa dihargai jika kalian royal memberikan feedback untuk cerita ini 💗
----------------------------------------------------------

Selayaknya yang dilakukan oleh banyak pasangan muda lain, hari ini Salma dan Rony berencana untuk mengadakan perayaan kecil-kecilan atas anniversary hubungan mereka yang ke satu tahun.

Rony berniat memberikan suprise kepada Salma di sebuah taman cantik di kota Yogyakarta yang memang sering sekali mereka kunjungi. Taman tersebut memiliki keistimewaan sendiri bagi Salma dan Rony, karena taman inilah yang menjadi saksi keduanya saling menyatakan cinta dan menerima perasaan satu sama lain.

Mereka membuat janji untuk bertemu di taman tersebut pada pukul 7 malam, dan sepakat untuk tidak datang bersama-sama melainkan langsung bertemu di tempat nanti.

Rony benar-benar niat memberikan kejutan kepada Salma, dirinya sudah memesan kue, membeli balon dan juga seikat bunga untuk wanita kesayangannya itu. Tak lupa juga membawa kotak bludru kecil berwarna khaki yang berisi sebuah kalung emas putih dengan liontin bergambar dua ekor angsa yang saling berhadapan yang dengan cantiknya menghiasi ujung kalung tersebut.

Ia ingin membuat Salma merasa beruntung dicintai olehnya, tak perlu peduli tentang tanggapan orang lain yang tak suka dengan hubungan mereka, yang pasti Rony bahagia dengan Salma dan begitu pula sebaliknya. Hanya akan ada Rony dan Salma di dalam hubungan ini, selamanya.

Namun, karena repot mengurus hadiah yang akan ia bawa, akhirnya Rony datang sedikit terlambat dari jam yang telah ditentukan dan Salma sudah tiba lebih dulu di tempat tersebut.

Salma akhirnya memutuskan untuk menunggu Rony di sebuah bangku panjang berwarna putih khas taman, bangku ini memang menjadi bangku favorit mereka di taman ini karena berhadapan langsung dengan view sebuah danau dengan beberapa perahu kecil yang dibiarkan menepi di sana, jika sore hari akan ada banyak sekali angsa-angsa cantik yang berenang menghiasi danau ini.

Beruntung belum ada yang menempati bangku tersebut, dengan cepat Salma langsung mendudukkan dirinya di sana takut-takut ada yang lebih dulu menempatinya nanti. Ia tak berhenti mengulas senyum sembari menaruh sebuah paperbag berisi hadiah yang ia bawakan untuk Rony di sebelahnya.

Akhirnya, setelah mengalami keterlambatan kurang lebih satu jam, pada pukul 8 lebih sedikit Rony sampai di taman tersebut. Ia sungguh tidak enak hati dengan Salma yang sudah lama menunggunya. Rony berjanji akan langsung meminta maaf atas keterlambatannya, walaupun ia yakin Salma tidak akan marah atau merajuk karena perempuan itu memang memiliki sifat yang sangat pengertian, benar-benar wanitanya.

Rony sudah sangat excited dan semangat untuk menemui Salma. Dengan tidak sabar ia berjalan cepat meninggalkan parkiran dengan menenteng beberapa bawaan yang sudah ia siapkan. Sudut bibirnya terangkat membayangkan wajah gemas dan ekspresif Salma saat melihat hadiah pemberiannya nanti. Rony juga membawa kamera polaroid untuk mengabadikan momen indah mereka malam ini. Ia berencana akan banyak memotret wajah Salma nanti, pasti akan lucu sekali, pikirnya.

Rony kini telah sampai di tempat perjanjian, di sebuah bangku taman favorit milik mereka yang memang dijadikan tempat untuk bertemu malam ini. Ia menatap lurus pada bangku tersebut, memastikan bahwa yang duduk di sana memanglah perempuannya, bukan orang lain.

Namun belum sepenuhnya sampai di sana, langkahnya harus lebih dulu terhenti atas apa yang ia lihat di depannya.

Jantung Rony rasanya benar-benar berhenti berdetak, nafasnya tercekat dan amarahnya memburu. Perasaan kecewa mendominasi dirinya tanpa diminta.

It Hurts MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang