14 - Gerbang sandiwara

1.5K 152 45
                                    

Hai, Warganat!
Vote dan komen yang banyak, ya 💗
...

"Gimana, Sal, kamu suka tinggal di rumah ini, sayang?" Asti berbicara disela-sela makannya. Bertanya lembut kepada Salma, sang menantu kesayangan.

Salma yang ditanya, lantas mengangguk ramah. Mengiyakan pertanyaan Asti.

"Suka, ma. Rumahnya nyaman" senyum bulan sabit terukir di wajah manis Salma. Ia berkata jujur, mana mungkin dirinya tidak suka tinggal di rumah Rony yang bagus dengan segala fasilitas yang lengkap, ia sangat bersyukur akan hal itu.

Asti mengangguk lega.

"Syukur lah. Tapi, sebenarnya mama tuh berharap kamu nggak suka tinggal di sini lho, Sal, biar kamu minta balik ke rumah mama gitu, biar kalian tinggal bareng mama papa aja"

Asti terkekeh, ucapannya jujur. Ia memang sangat ingin Salma dan Rony tinggal bersamanya saja. Namun, apalah daya Rony memilih dengan cepat memboyong Salma ke rumahnya sendiri setelah pernikahan. Asti dan Handoko tak kuasa melarang jika sudah begitu.

Tadi sore, mereka sampai di rumah besar milik Rony, menepati janji bahwa keduanya akan berkunjung ke rumah ini, rumah dimana Rony memutuskan untuk membawa Salma tinggal bersamanya, di sini, sebagai istrinya.

Handoko dan Asti tak berhenti senang, anak lelaki mereka satu-satunya itu akhirnya menikah, memiliki istri yang mereka percayai dapat mengurus hidup Rony.

Sebentar, bukan berarti Rony tak mereka urusi saat sebelum menikah dengan Salma, bukan. Tapi, Handoko dan Asti tahu betul bagaimana kehidupan lajang anak mereka itu. Benar-benar buruk, berantakan.

Rony cukup keras kepala untuk mendengar larangan dan teguran orang tuanya atas gaya hidup yang kacau.

Rony itu gila kerja, jam tidurnya tidak benar, jam makannya tidak teratur, jarang olahraga, perokok dan kadang...peminum. Handoko dan Asti tau itu, sangat tau.

Walau selama ini Rony pandai menutupinya, orang tuanya tau persis bahwa Rony sering mendatangi club malam dan menegak minum-minuman haram. Tentu, Handoko dan Asti punya orang suruhan yang ditugaskan untuk memantau kegiatan Rony di luar kantor.

Handoko dan Asti hanya takut kalau-kalau Rony sampai terjebak masalah besar karena gaya hidupnya yang tidak benar. Itulah mengapa, mau tak mau mereka harus membayar orang untuk memantau Rony. Alasannya, hanya satu, ingin menjaga Rony dari permasalahan fatal.

Dari laporan orang suruhan mereka, selama ini kenakalan Rony hanya sampai meminum bergelas-gelas minuman alkohol. Rony tidak pernah membawa atau meniduri wanita manapun saat ia pergi ke club malam, bahkan saat dirinya sedang mabuk berat, ia tak pernah menyentuh wanita-wanita random di club.

Setidaknya, Handoko dan Asti cukup lega akan hal itu. Rony tidak menjadi lelaki bajingan yang sembarangan meniduri wanita. Namun, meminum alkohol juga bukan sesuatu yang bisa dibenarkan. Sama sekali bukan.

Gaya hidup Rony yang kacau ini kiranya terjadi setahun belakang. Semenjak ia mendapati pacarnya, Nadine, menghilang tiba-tiba tanpa meninggalinya pesan apapun. Sejak hari itu Rony menjadi berubah, ia tak lagi memperhatikan hidupnya dan hidup sesukanya saja.

Handoko dan Asti jelas tak menyukai Nadine. Kepergian Nadine yang tiba-tiba itu justru menjadi berita yang menyenangkan bagi keduanya. Anak mereka, Rony, akhirnya tak berhubungan lagi dengan perempuan itu.

Mereka tahu persis bahwa Nadine adalah orang yang pertama kali mengenali Rony pada dunia malam dan minuman beralkohol.

Nadine yang memang bekerja sebagai model, benar-benar akrab dengan dunia seperti seperti itu. Dunia gemerlap yang dianggap biasa saja dikalangan mereka. Nadine seringkali meminta Rony untuk menemaninya bertemu client ataupun tim agency yang akan memakainya sebagai talent.

It Hurts MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang