Hai, Warganat!
Vote dan komen yang banyak, ya 💗
...Waktu telah menunjukkan pukul setengah enam sore, namun Rony masih sibuk berkutat dengan berkas-berkas dan laptop di atas meja kerjanya.
Padahal, pada hari biasa jam kerja di perusahaannya hanya sampai pukul lima sore saja. Namun, hari ini Rony memutuskan untuk lembur karena ia ingin menyelesaikan berkas-berkas yang harus diperiksa dan ditandatangani.
Para karyawan yang biasanya sudah sibuk bersiap-siap untuk pulang pun, harus mengurungkan niat mereka yang ingin segera meninggalkan kantor karena mereka menyadari bahwa Rony, sang atasan masih berada di ruangannya.
Tak elok rasanya jika bos masih sibuk kerja sedangkan karyawan sudah pada pulang. Jadi mereka harus menyabarkan diri untuk menunggu Rony pulang duluan.
Namun, atensi Rony pada berkas-berkas itu harus terbagi ketika ponselnya berdering menandakan ada panggilan telpon yang masuk di sana. Saat Rony cek, ternyata panggilan tersebut dari papanya. Ia segera menekan tombol hijau untuk menerima panggilan tersebut.
"Iya, Pa?"
"Assalamu'alaikum dulu, Rony"
"Iya, wa'alaikumussalam. Kenapa, pa?"
"Dimana kamu, Ron?"
"Masih di kantor"
"Lho, belum jalan pulang? Sudah jam berapa ini"
"Belum, Pa. Rony lembur hari ini"
"Kenapa? Banyak deadline?"
"Enggak juga. Pengen aja biar cepet selesai semuanya, lebih bagus"
Rony memang gila kerja.
"Nanti saja, Ron. Kita mau dinner bareng di rumah malam ini. Kamu pulang sekarang"
"Rony kayaknya nggak usah ikut Pa. Papa dan Mama aja yang dinner, ya. Nanggung ini, mumpung di kantor Rony mau nyelesain kerjaan Rony dulu"
"Enggak, Rony. Papa bilang pulang ya pulang, ada hal yang mau Papa dan mama bicarakan pada kamu, penting"
Rony tak dapat lagi membantah jika sudah seperti ini.
"Hm, ya sudah Rony pulang sekarang"
Setelah selesai berkemas, Rony langsung berjalan keluar meninggalkan ruangannya. Para karyawan yang melihat itu tak dapat menahan binar di mata mereka.
Setidaknya ada dua alasan bagi mereka untuk senang. Pertama, karena dapat mencuci mata gratis melihat bos mereka yang masih tetap gagah dan tampan luar biasa walaupun sudah bekerja seharian.
Kedua, karena bosnya sudah beranjak pulang, artinya mereka juga bisa segera pulang ke rumahnya masing-masing.
Mereka menyapa ramah kepada Rony yang hanya dibalas anggukan singkat oleh lelaki itu.
***
Saat ini, Rony dan kedua orang tuanya sudah duduk melingkar di meja makan. Mereka menyantap makan malam dengan khidmat sembari sesekali berbincang kecil membahas perihal kantor ataupun topik-topik ringan lainnya.
"Rony udah selesai, Rony ke atas dulu ya, masih ada kerjaan sedikit" Rony yang sudah menyelesaikan makannya terlebih dahulu, berpamitan untuk naik ke kamarnya karena ingin memeriksa beberapa berkas yang tadi ia bawa pulang.
"Sebentar, Ron. Duduk dulu, ada yang mau mama dan papa bicarakan" titah Handoko yang membuat langkah Rony tertahan.
Rony baru ingat pembicaraan di telepon tadi sore dengan papanya yang bilang ingin membicarakan sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
It Hurts Me
General Fiction"Pantang bagiku untuk memungut sesuatu yang sudah lama kubuang! Bahkan pernikahan ini adalah sebuah takdir buruk yang harus kuterima entah atas kesalahan apa yang telah kulakukan. Jangan pernah membahas cinta, karena hal bodoh itu sudah lama mati se...