17

869 80 32
                                    

Dipagi hari....

"Ehmm, Mpphhh"

Harin segera berlari ke arah kamar mandi, dia memuntahkan seluruh isi perutnya di kloset

"Huekkk, huekk"

"Ughh sakit sekali kepala ku" gumam pelan Harin sambil memegang kepalanya yang terasa seperti terbelah dua

Harin pun keluar dari kamar mandi dengan berjalan agak sempoyongan, sampai Suji pun masuk ke dalam kamar dengan membawakan sup serta obat sakit kepala

"Duduk dan makan sekarang!" perintah Suji

Harin pun hanya menurut karena Harin juga tidak memiliki tenaga untuk melawan Suji. Harin memakan sup tersebut dan meminum obat nya.

"Sudah?" tanya Suji, Harin pun hanya mengangguk sebagai jawabannya

Suji membawa beberapa piring kotor ke luar kamar. Sedangkan Harin masih berusaha untuk mengingat apa yang sebenarnya terjadi semalam dan bagaimana bisa dia sudah berada di dalam kamar, sedangkan kemarin dia berada di dalam bar

Bagaimana aku bisa disini, batin Harin

Harin pun mengambil handphone nya dan melihat

Astaga Jeongyeon kenapa kau mengechat Suji, batin Harin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Astaga Jeongyeon kenapa kau mengechat Suji, batin Harin

Suji pun masuk ke dalam kamar

"Jelaskan yang semalam" ucap Suji datar

"Untuk apa aku menjelaskannya padamu? bukan kah itu sudah jelas kalau aku pergi ke bar?" jelas harin

"Kau ada masalah apa?" tanya Suji

"Tidak ada, kau tidak perlu tau" ucap Harin mengambil mantel nya dan pergi dari kamar

Siang hari.....

Terlihat beberapa anak anak murid sudah berkumpul didepan arena bermain bernama shot gun colour

"Jadi kita akan bermain apa banjang?" tanya Yerim

"Hari ini kita akan bermain shot gun, bagi yang banyak tertembak akan mendapatkan hukuman" jelas Doah

"Hukumannya apa?" tanya Suji

"Lihat nanti saja hukumannya" ucap Doah

Mereka semua pun bersiap siap untuk melakukan permainan gun shot colour

Saat permainan dimulai Harin melihat Jaeun. Harin yang melihat Jaeun langsung menembak nya berkali kali hingga rompi putih Jaeun berubah menjadi bewarna. Harin yang masih kesal dengan kejadian kemarin hanya menendang senjata Jaeun

"Suji hanya milik ku, kau tidak bisa mendapatkan dia, jauhi dia!" jelas Harin

"Untuk apa aku menjauhinya?, aku tidak akan pernah mau mendengarkan mu! lihat saja Suji akan menjadi milik ku!" ucap Jaeun dan langsung memukuli Harin.

Benang Merah (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang