20

658 60 10
                                    

"Unnie unnie!"

"Da-in kan sudah aku bilang tidak perlu memanggil ku dengan sebutan unnie"

"Tapi kan unnie lebih tua daripada aku"

"Tetap saja tidak perlu ya?" ucap anak kecil dnegan rambut dikucir mengusap kepala Da-in

"Baiklah kalau itu mau mu, tapi Da-in mau es krim boleh??" tanya Da-in

"Boleh, ayo kita beli" ajak anak perempuan dengan rambut yang dikuncir Da-in membeli es krim

Sampai.....

Saat Da-in dan anak perempuan itu sedang memakan es krim ada yang ingin menculik Da-in

"Yakk lepaskan Da-in! kalian siapa?!" anak kecil dikuncir berusaha memegang tangan Da-in

"Huaaa unnie tolong akuuu" ucap Da-in sambil menangis karena ditarik oleh beberapa lelaki berbadan besar

"Yakk lepaskan dia! Tolongg!" teriak anak perempuan itu

"Bos bagaimana ini dia berteriak" ucap salah satu anak buahnya

"Bawa dia sekalian cepat!" perintah bos

"Baik bos!"

anak perempuan itu dan Da-in pun dibawa masuk kedalam mobil. Dikarenakan mereka tidak bisa diam mereka dibius dan mereka diikat

Disuatu ruangan.....

Terlihat dua anak kecil yang di ikat pada tiang di dalam sebuah ruangan

"Unniee, Unnie bangunn hiks, Da-in takut unnie" Panggil Da-in sambil menangis

"Ughhh" anak perempuan itu pun sadar dan akhirnya terbangun

"Da-in"

"Unniee Da-in takut" ucap Da-in masih menangis

"Sudah sudah jangan menangis lagi ya? Aku akan mencari cara untuk membawa kita keluar dari sini" ucap anak perempuan itu menenangkan Da-in

Lalu masuk beberapa laki-laki berbadan besar ke dalam ruangan tersebut

"Wah kalian sudah bangun?" tanya seorang perempuan tapi diikuti oleh beberapa pengawalnya

"Apa maumu?!" tantang anak perempuan itu

"Tenanglah gadis kecil, aku sebenarnya tidak ingin menculik mu tapi karna kau mempersulit ku kau pun ikut terseret" ucap seorang perempuan sambil mengusap kepala anak Perempuan itu

"Yang ku mau adalah anak ini" ucap perempuan itu menunjuk Da-in

"Ah aku penasaran apakah saudara kandung mu akan menyelamatkan mu" ucap perempuan itu memegang dagu Da-in

"JANGAN KAU SENTUH DA-IN!" teriak anak perempuan itu

"heumm bagaimana kalau aku berikan sebuah Hadiah kecil untuk mu anak manis?" ucap perempuan itu kepada anak kecil dengan rambut yang dikuncir

"Apa yang akan kau lakukan hah!?" teriak anak perempuan itu

"Kau buru-buru sekali, baiklah....Kalian cepat bawa dia dan habisi dia" ucap perempuan itu menunjuk ke salah satu anak perempuan dengan rambut yang dikuncir

"Baik tuan"

Terlihat beberapa orang suruhan perempuan itu melepaskan tali ikatan anak tersebut serta menariknya, mereka mulai memukuli anak perempuan itu dengan kencang dan tanpa ampun

"Arggghhh" rintih anak perempuan itu

"Unnieee!!!, andweee unnie" teriak Da-in sambil menangis dan berusaha untuk melepaskan tali yang mengikat tangannya tetapi sia-sia

"Cukup, hentikan!", perintah perempuan itu

Orang suruhan perempuan itu pun berhenti

"Kita pergi!" perempuan itu serta orang suruhannya pergi dan meninggalkan kedua anak kecil itu

"Unniee jeball buka matamu kumohon bertahan lahh" tangis Da-in

"Da-in, ja-jangan menangis....aku tidak suka melihat mu menangis" ucap anak perempuan itu mulai menghampiri Da-in

anak perempuan itu pun mulai melepaskan ikatan tali yang mengikat kedua tangan Da-in, setelah anak perempuan itu melepaskan ikatan Da-in tubuh anak perempuan itu mulai melemah

"uhukk uhuk uhuk" terlihat anak perempuan itu batuk tapi mengeluarkan banyak cairan berwarna merah dari mulutnya

"Unnie, bertahan lah ayo kita keluar dari sini" ucap Da-in kepada anak perempuan itu

Mereka pun keluar melalui jendela yang ada di ruangan tersebut. Da-in terlihat membopong tubuh anak perempuan itu mereka pun keluar dari rumah yang tidak tau siapa pemiliknya lalu saat berusaha untuk kabur Da-in dan anak perempuan dengan rambut dikucir dikejar oleh beberapa orang suruhan perempuan itu

"Shhtt diamlah...." ucap anak perempuan itu dengan membekap mulut Da-in

Anak perempuan itu dan Da-in bersembunyi diantara semak semak, mereka hanya berharap untuk tidak ditemukan oleh orang-orang tersebut

"Da-in dengarkan aku, sekarang kamu kabur sejauh jauhnya dan aku akan mengalihkan mereka faham?" bisik anak perempuan tersebut

"Tapi unnie aku tidak mau meninggalkan mu sendiri" bisik Da-in

"Percaya pada aku, aku akan kembali okay?" bisik anak perempuan itu meyakinkan Da-in dan mengelus kepala Da-in

"Baiklah Unnie" bisik Da-in

"Dalam hitungan ketiga kamu lari sejauh dan sekencang kencangnya ya?" bisik anak perempuan itu

"Baik unnie" jawab Da-in

"1......."

"2........"

"3........."

"Lari Da-in!" teriak anak perempuan itu

Da-in berlari sekencang kencangnya tanpa menengok ke arah belakang. Sedangkan anak perempuan tersebut masih dikejar oleh beberapa orang suruhan
.
.
.
.
.
.
.
.

"Hahh hahh hahh hahh"

Terdengar deru nafas yang tersengal-sengal

Sialan, ingatan itu lagi!" batin perempuan itu

Perempuan tersebut mengambil handphone nya dan menelepon seseorang

"Bagaimana? kau sudah menemukan mereka?"

"Baiklah kirim aku lokasi mereka sekarang!" ucap perempuan tersebut langsung mematikan telepon miliknya secara sepihak













Author double up karena cerita di chapter sebelumnya itu pendek

Jangan lupa vote yaaa

Benang Merah (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang