25

779 77 19
                                    

Sudah hampir sebulan Suji dirawat di rumah sakit. Semenjak dia melakukan percobaan bunuh diri dia sekarang seperti mayat hidup, tidak memiliki semangat hidup sama sekali. Sesekali dia hanya melihat ke arah jendela lalu dia menangis. Banyak dokter yang menyarankan agar Suji dipindahkan ke rumah sakit jiwa saja tapi Jisoo menolak, dia tidak ingin sepupunya dimasukan ke dalam rumah sakit jiwa, karena Jisoo menganggap kalau Suji hanya sedang bersedih bukan gila.

"Suji ayo makan ya?" ucap Jisoo lembut

Suji hanya menggeleng dengan tatapan kosongnya

"Kamu harus makan ya, nanti sore mengunjungi harin bagaimana?" tanya Jisoo

"Mengunjungi.......harin?......"

"Iya, tapi Suji makan dulu ya? mau ya?" bujuk Jisoo

Suji mengangguk dan mulai memakan makanannya

Sore hari ditempat pemakaman.....

"Harin.....maafin Suji..... Suji jarang datang kesini......" ucap Suji

Tak lama Suji kembali menangis, Jisoo hanya menemani Suji dari jauh karena dia tau Suji ingin sendirian. Jisoo yang melihat sepupunya seperti itu sangat sedih.

Jujur aku bingung dengan situasi yang kuhadapi..... Da-in yang sudah kuanggap sebagai adikku sendiri merupakan dalang dari kematian Harin lalu kematian Harin juga berdampak kepada sepupuku Suji, Tuhan kuatkan aku untuk mengatasi cobaan ini, batin Jisoo sambil menangis

Cukup lama sampai akhirnya Jisoo pun menghampiri Suji

"Suji kita pulang ya?, sudah mulai gelap sekarang"

"Aku....masih ingin bersama Harin......" ucap suji dengan mata sembab nya

"Besok lagi ya kita kesini" bujuk Jisoo

"Tapi-"

"Nurut ya sama unnie" ucap Jisoo memeluk Suji.

Akhirnya Suji menyetujui Jisoo untuk kembali ke rumah sakit

Disisi lain....

"Akhirnya aku menemukan mu dasar perempuan licik!, rupanya selama ini ulah mu?!"

"Hahahah kau akhirnya tau siapa dalang dari semua ini!" perempuan itu tertawa

"Kau benar benar!" geram perempuan itu

"Setidaknya aku puas karena dapat membuat kalian hancur!"

"BANG WOOYI!!!"

"Marah lah marahhh hahahah aku senang melihat mu marah, karena aku telah berhasil melukai orang-orang yang kau sayangi" ucap Wooyi

"Apa kau tidak kasihan dengan saudara kembar mu?!"

"Siapa saudara kembar ku? Bang Woori?? aku tidak memiliki saudara kembar lagi!, dia sudah mati hahahha!!!" ucap Wooyi tertawa

"Kau benar benar tidak punya hati!, dia berusaha untuk melindungi mu tapi kelakuan mu seperti ini! dan kau yang telah merencanakan pembunuhan keluarga Sung dan juga kau yang telah menculik Da-in kan?!"

"Wahh wah wah, aku membunuh keluarga sung dan aku tidak menyesal membunuh keluarga sung! untuk Woori sendiri bukan kah kau dan teman-teman mu yang memang membullynya sedari awal?!"

"Aku dan teman teman ku memang membullynya tapi aku dan teman-teman ku membullynya untuk melindungi nya dari para setan setan seperti keluarga mu dan dirimu! Kau benar benar wanita iblis"

"Memang! ini juga semua karena mu!, keluarga mu lah yang membuat keluarga ku menjadi bangkrut!! sehingga aku dan keluargaku harus menjalani kehidupan yang susah! dan juga Woori dia sangat bodoh, dia malah membela mu dan teman-teman mu dibandingkan dengan keluarganya sendiri"

"Ah iya satu lagi, apakah kau tau? bahwa akulah yang telah membully Da-in saat dia kecil!, hahahaha anak itu sangat sangat naif dan suci mudah sekali untuk dijadikan sasaran empuk!"

"Kau benar benar!"

Perempuan itu kesal lalu menghajar Wooyi sampai wooyi tidak sadarkan diri

"Aku akan memberitahu kesemua orang bahwa kau dan keluarga mu penyebab dari permasalahan ini!" ucap perempuan itu meninggalkan wooyi sendirian
























Terlihat perempuan itu menelepon seseorang

"Sebarkan berita dalang dari pembunuhan keluarga Sung dan juga penculikan akan kasus 10 tahun yang lalu!, buktinya sudah aku kirim semua!"







Dirumah sakit.....

Di dalam kamar inap Suji terdapat Jisoo, Dayeon, doah, yerim, dan juga Jaeun yang sedang menemani suji. Untuk suji sendiri dia masih belum bangun semenjak dari pemakaman

"Ah aku bosan sekali!" keluh Dayeon

"Yasudah kau pulang saja!" usir Yerim

"Aish kau memang benar benar menyebalkan Yerim"

"Suka-suka diriku lah, habisnya kau mengeluh terus!" jawab Yerim

"Aku kan-" ucap Dayeon terpotong

"Sudah sudah kalian sangat kekanak-kanakan sekali, Dayeon jika bosan nyalakan saja tv nya" saran Doah

"Baiklah baiklah" ucap Dayeon menyalakan tv

Dayeon pun menggonta-ganti channel saluran tvnya karena menurutnya tidak ada yang menyenangkan

"Tunggu Dayeon, coba channel saluran sebelumnya" perintah Jisoo

"Yang ini?" tanya Dayeon

"Sebelumnya lagi"

"Ini?

"Iya!"

News

Terungkap kematian Keluarga Sung yang terdiri dari sung Soo Hyun dan Sung Ji-won bukan ketidak sengajaan melainkan sudah direncanakan oleh keluarga Bang. Alasan mereka melakukan hal tersebut karena persaingan bisnis. Lalu kasus penculikan sepuluh tahun yang lalu keluarga Bang juga terlibat. Mereka akan menjalani hukuman penjara yang belum ditentukan oleh pihak keamanan dan keadilan. Di dalam kediaman Keluarga bang telah ditemukan seorang gadis berusia 18 tahun tidak bernyawa yang bernama Bang Woori, anak dari Bang Hae Seok serta saudara kembar Bang Wooyi. Untuk kematian Bang Woori masih diselidiki oleh pihak kepolisian. Sekian berita hari ini


"Tunggu......Woori......sudah..... meninggal!?" kaget Dayeon

"Aku tidak salah dengar bukan?" tanya Dayeon sekali lagi untuk memastikan

"Aku juga mendengarnya Dayeon kau tidsk salah dengar" ucap Yerim yang masih kaget juga

Semua yang mendengarkan berita itu menjadi diam dan masih memproses sebenarnya apa yang terjadi

"Apakah ini ulah mu unnie?" tanya Yerim

"Annie bukan, aku saja baru tau kalau woori adalah korban dan keluarga Bang pelakunya" jawab Jisoo

"lalu siapa yang menyebarkan berita ini?" bingung Dayeon

Mereka semua juga memikirkan apa yang diucapkan oleh Dayeon

Sepertinya permainan yang sesungguhnya akan segera dimulai...., batin Doah




































Halooo apa kabar??

Jujur di chapter sebelumnya author seperti di teror karena Harin jadi ubi wkwkwk

Apakah author harus mengembalikan Harin atau tidak ya?? hmmm


Jangan lupa vote yaaa

Benang Merah (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang