Lucas akan tetap mencintai Jungwoo, tak peduli sekotor apapun lelaki manis itu. Lucas mencintai Jungwoo seperti dia mencintai langit.
______________________________________________
WARN!
BXB
MPREG
Sexual Abuse
Rape
#1 LUWOO (15/05/24)
#1 HOMO (16/0...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Maafkan aku, tuan Jung. Tapi kami hanya menjual rumah ini saja, tidak dengan para pelacur kami"
Lelaki bermarga Jung itu menghela nafas. Padahal target utama dia adalah pelacurnya, tapi malah pelacurnya yang tidak bisa di beli.
"Ayolah, tuan Antares. Aku bisa membeli semua pelacurmu dengan harga berapapun" Umbuk Jaehyun.
"Tidak bisa, tuan Jung. Pelacur kami adalah investasi terbesar kami" Ucap Jira.
Tentu saja pasangan Antares ini tidak mau menjual semua pelacur mereka. Dengan memonopoli semua pelacur mereka, mereka bisa meraup untung berjuta-juta won tiap minggunya.
Entah bagaimana caranya agar Jaehyun bisa membeli rumah ini beserta seluruh pelacur yang ada.
Di samping Jaehyun yang sedang berpikir keras, Lucas hanya celingak celinguk memperhatikan seisi ruangan. Dia tidak begitu peduli dengan kesepakatan dua pihak ini, karena dia pun punya tujuan tersendiri.
Saat tengah debat sengit, Lucas tiba-tiba merasa jengah dan ingin keluar dari ruangan ini. Ia ingin berkeliling dan melihat isi rumah ini lebih detail lagi. Alhasil, dia pun pamit ke kamar mandi.
Lantai 5 ini bentukannya mirip sekali dengan ruang kantoran. Hanya saja bedanya, di sini banyak lemari yang berisi baju, dan aksesoris.
Kaki pria dominan itu berjalan menuruni anak tangga menuju lantai empat. Ia bisa melihat beberapa pria berjas dan mengenakan masker masuk ke bilik masing-masing. Bisa dipastikan, mereka adalah pelanggan. Tapi Lucas tidak mau tau juga.
Malah sekarang dia jadi betulan ingin ke kamar mandi.
"Permisi, toilet ada dimana?" Tanya Lucas pada seorang lelaki pendek bertopeng. Sepertinya dia adalah salah satu pekerja di sini.
Dia tidak berbicara apapun, hanya menunjuk ke arah ujung lorong. Lucas mengangguk lalu segera pergi ke arah yang lelaki pendek tadi tunjukkan.
Di dalam; kosong. Tidak ada siapapun, memang toilet ini jarang ada yang pakai. Karena masing-masing kamar sudah disediakan toilet sendiri.
"Lantai ini sepi sekali, tidak seperti lantai sebelumnya" Gumam Lucas pelan sembari melepas hajatnya.
Selesai melakukan urusannya, Lucas pun berbalik, ingin keluar. Bertepatan dengan itu, masuklah seorang lelaki dengan topeng berwarna putih, dan terusan berwarna krem, hanya saja kini baju itu sudah robek di bagian bahunya.
Menampilkan bahunya yang tampak mulus bersih, tanpa cacat sedikit pun. Orang itu adalah orang yang sama dengan yang Lucas dan Jaehyun lihat tadi.
Tapi orang itu sepertinya tidak sadar dengan keberadaan Lucas, karena dia langsung menuju wastafel. Nafasnya terengah, dan tubuhnya bergetar hebat. Itulah yang membuat Lucas terdiam dan memperhatikannya.
Entah kenapa, Lucas seperti tertarik dan tidak bisa menghentikan pandangannya dari lelaki tinggi semampai itu. Sejenak ia lupa bahwa orang yang sedang ia perhatikan, adalah salah satu pelacur di rumah bordil ini.