DELAPAN BELAS

1K 90 8
                                        

Seminggu berlalu dengan baik-baik saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seminggu berlalu dengan baik-baik saja. Tidak ada hal spesial bagi Jungwoo selain hidup bebas bersama Lucas dan Jaemin. Pembangunan bar milik Jaehyun juga berjalan dengan baik, Lucas sudah tidak lagi harus selalu berada di lokasi pembangunan. Dirinya bisa terus bersama sang kekasih.

Ah, tidak. Lucas tetap saja belum meresmikan hubungan mereka.

Semua terlihat biasa saja, namun tidak bagi seorang gadis tanpa busana yang tengah menangis di sebuah ruangan remang-remang. Tangannya di borgol, tubuhnya penuh luka memar, hidungnya berdarah, sudut bibirnya sobek.

Arin.

Gadis manis dan baik itu harus mendapatkan semua ini akibat melangkah meninggalkan panti. Keluar dari kandang singa, masuk ke mulut buaya.

Miris.

Gadis 20 tahun itu sudah diperlakukan layaknya binatang sejak 4 hati yang lalu. Dia tidak bisa berbuat apapun, bahkan tidak sanggup membuka matanya. Hanya bisa menangis, merasakan rasa sakit dimana-mana terutama selangkangannya.

Di tengah kelip lampu yang tak stabil, Riki masuk bersama mitranya; Liam. Mereka menatap gadis itu dengan tatapan puas. Gadis muda bertubuh kecil adalah makanan enak bagi para pejabat tua bejat. Arin contohnya.

"Selamat siang, Arin" Sapa Riki.

Arin berusaha membuka matanya yang sembab dan bengkak. Sepertinya dia dipukuli, melihat separah apa wajahnya sekarang. Gadis itu menatap siapa yang datang.

"Terimakasih karena sudah menghasilkan uang" Riki tertawa pelan diikuti Liam.

Tentu Liam pun tertawa, Riki membayar mahal padanya karena sudah menyerahkan Arin. Yoona pasti akan menangis sampai mati jika mengetahui nasib Arin.

"Sisa satu lagi, Liam. Aku harap kau bisa menjalankannya dengan baik" Ujar Riki.

Liam menampilkan senyum optimis, "tidak perlu khawatir. Ini adalah hal mudah."

Lelaki tua itu mengeluarkan ponselnya dan memotret Arin yang kondisinya mengenaskan.

Melihat itu, Liam sedikit bingung.

"Kau bisa memakainya, tidak perlu hanya memotretnya"

Liam menggeleng, "ini adalah trophy kemenanganku" Lelaki itu menyimpan ponselnya.

"Aku juga akan melakukan hal yang sama pada Jungwoo" Setelah berucap demikian, mereka pun keluar dan mengunci pintu.

Dalam deru nafasnya yang terasa menusuk, Arin menggumamkan sesuatu, "K-Kak Jungwoo.."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LANGIT [Luwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang