LANGIT [Luwoo]

DELAPAN

Matahari sudah melepaskan cahayanya ke seluruh penjuru, hingga dapat menembus kaca jendela dan tirai tipis dari sebuah rumah kecil. Terlihat di dalam sana dua orang insan yang tengah tertidur sambil saling memeluk satu sama lain.

Lucas dan Jungwoo tampak nyaman sekali dalam posisi ini.

Hingga yang tercantik pun mulai terganggu dengan sinar yang ada kemudian mulai menggeliat.

"eungh.." Matanya perlahan terbuka.

Saat itulah dia terkejut kala melihat wajah siapa yang berada tepat di hadapan wajahnya.

"Lucas?"

Sedetik kemudian Jungwoo kembali tersentak kala menyadari Lucas sedang memeluknya.

Buru-buru Jungwoo melepaskan pelukan itu dan bangun. Mendapat banyak gerakan yang menganggu, otomatis sang dominan terbangun. Menyadari si manis tak lagi di pelukannya, mata Lucas auto terjaga.

"Luke" Panggil Jungwoo.

"Hyung? Kau sudah bangun?" Lucas mengucek matanya sambil ikutan duduk.

"K-kenapa kita—"

"Kau tadi malam tak sadarkan diri, hyung. Lihat wajahmu bahkan masih lebam" Jungwoo menyentuh wajahnya.

Sang dominan lebih mendekatkan dirinya pada Jungwoo. Meskipun masih dengan muka bantal, Lucas tetap bisa memberi tatapan serius pada Jungwoo.

"Apa yang terjadi padamu semalam?"

"Itu bukan masalah besar"

"Bukan masalah besar apanya? Wajahmu babak belur, sudut bibirmu robek. Itu masalah besar" Lucas menaikkan intonasi bicaranya.

Jungwoo menghela nafas pelan.

"Aku.. Aku kemarin dipalak oleh preman. Kemudian mereka memukulku" Baru saja bangun tidur, hati Lucas sudah dibuat jengkel saja.

Geram sekali dia, ingin rasanya memukul orang yang telah melukai hyungnya ini.

Tangan Lucas perlahan terangkat, mengelus pipi lebam itu dan sudut bibir Jungwoo yang robek. Si manis hanya bisa terpaku, sedangkan Lucas menatap wajah itu dengan penuh makna.

Usapan itu perlahan terus bergerak hingga mengelus bibir si manis. Jungwoo tetap diam, tubuhnya membeku.

"Kau cantik, hyung" Ucap Lucas tiba-tiba.

Jungwoo yang mendengar itu sampai tersentak kecil. Entah kenapa degup jantungnya mendadak jadi cepat, nafasnya jadi tidak beraturan, ditambah tatapan Lucas yang tampak semakin dalam.

Selama ini Lucas tidak pernah mencintai bahkan tertarik dengan siapapun. Dulu sesekali Lucas menyewa jasa pelacur premium untuk memuaskan hasratnya, hanya sebatas itu. Tapi untuk perasaan, Lucas tak pernah punya.

Kini sepertinya dia akan menemukan orang yang berhasil mencuri hatinya.

Tangan sang dominan kini telah turun.