Bab 2

45 8 1
                                    

Suasana kelas yang hening dan aura yang mencekam di dalam kelas, ya ini adalah jadwal Pak Ryan untuk mengajar matematika di kelas Fiona. Pak guru tersebut terkenal galak pada murid yang tidak mau mengikuti pelajarannya. Yaa walaupun begitu masih ada yang menyukai pak guru tersebut maklum karena usianya masih terbilang cukup muda tapi tetap saja menyeramkan jika sudah marah.

"Jadi sampai sini apakah ada yang ingin bertanya?" hening tidak ada jawaban "baiklah kalau begitu kita adakan ulangan untuk materi ini, tutup bukunya dan keluarkan kertas selembar, jangan ada yang menyontek paham?" Ucap pak guru tersebut sambil menatap muridnya.

Setelah mendengar perkataan tersebut satu kelas menjadi ribut. 

"Yang bener aja masa ulangan lagi aduhh"

"Harusnya tadi dijawab aja perkataan bapaknya supaya enggak ulangan melulu"

"Pindah kelas bisa enggak sih?" 

"Enggak bisa gitu dong pak masa ulangan lagi" 

Mendengar kelas yang ribut pak Ryan lalu memukul penggarisnya di papan tulis sambil berkata dengan nada yang sedikit marah "Diam mau saya hukum kalian semua? Ribut banget kelasnya, cepat ambil kertas selembar lalu ulangan. Makanya kalo bapak tanya jawab!" Seluruh kelas menjadi hening dan ulangan pun dimulai. 

Ding dong 

"Gilaaa, capek banget hari ini mana harinya panas terus pak Ryan tiba-tiba suruh ulangan hahhh" protes Fiona kepada Jenna. "Sabar atuh yang dikasih pak Ryan juga lumayan gampang." Ucap Jenna. Mendengar hal tersebut Fiona hanya diam karena satu sahabatnya ini memang gila dengan matematika. 

Fiona melihat sekeliling lalu terlihat seseorang siapa lagi kalau bukan Kenza? "Za!" Panggil Fiona, Kenza hanya menoleh lalu Fiona melanjutkan perkataannya " tadi Lo nyontek kan?" Mendengar hal tersebut Kenza hanya menjawab "berisik" mendengar hal tersebut Fiona tersenyum tipis lalu melanjutkan perkataannya "gue laporin pak Ryan mampus Lo", mendengar hal tersebut Kenza hanya menunjukkan jari tengahnya dan berkata "bacot banget jadi orang." Lalu pergi begitu saja. Melihat itu Fiona hanya tertawa puas. 

"Puas banget lo ngetawain Kenza." Ucap Jenna "gapapa seneng aja gue liat reaksinya" 

"Wah ada masalah apa lagi nihh sama Kenza." Ucap seseorang yaitu Fani Horikita yaitu salah satu sahabat Fiona. Ya, mereka bertiga bersahabat, tapi mengapa Fani tidak ikut ulangan? Simple karena ada latihan basket. Enggak tau kenapa pas lagi pelajaran sekolah tapi pelatihnya yang memaksa anggotanya untuk latihan yaa itu tidak merugikan Fani sih karena bisa terlepas dari pelajaran pak Ryan. 





Hai haii
Gimana seru? Untuk chapter ini belum ada pertengkaran untuk duo sejoli manis kita yang belum punya pasangan ( Fani punya pacar btw) insyaallah kayaknya besok hehe ^^ 

Daripada ngomong enggak jelas disini jadi ini biodata buat Fani Horikita.

Nama panggilan : Fani atau RiriTanggal lahir : 27 SeptemberYang disukai : - basket - kucing - manga- ayam goreng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nama panggilan : Fani atau Riri
Tanggal lahir : 27 September
Yang disukai :
- basket
- kucing
- manga
- ayam goreng

Yang dibenci :
- kecoak

Enjoyy

Hate to love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang