Bab 14

10 4 0
                                    

Tring

Bunyi notifikasi terdengar dari handphone Fiona. Dengan segera ia melihat siapa yang menghubungi nya pagi-pagi begini.

+62xxxxxxxx

| Datang ke taman belakang sekolah.
| Istirahat kedua. Enggak pake lama.
| Atau siap-siap aja temen brengsek Lo jadi korbannya.
| Bye, bitch ~

Jangan bawa-bawa temen gue.|

| Kenapa? Enggak boleh? Hak-hak gue dong mau nyakitin siapa aja.
| Udah ya, enggak bermutu gue debat sama pelacur kayak Lo.

Jaga omongan Lo.|

|Kok marah? Bener ya? Sorry, yang pantes sama Kenza itu gue bukan manusia perawatan kayak kuda nil  kayak Lo.
| Masih di baca? Fans ya?
| Orang kayak gue emang pantes dapat fans daripada kayak elo.
|Jadi tau diri aja lebih ke sadar diri aja.

04.45

Jam terakhir online oleh oknum yang sangat Fiona kenal.

Sabar.... Sabar Fiona. Jika bukan karena menjaga image dirinya ia sudah membuang orang tersebut ke comberan dekat warung pak Yasmin.

Tapi ya sudahlah, tinggal menurutinya lalu melaporkan nya pada Kenza dan bom masalah selesai.

Sejenak ide terlintas dari pikirannya. Bagaimana dirinya menghadapi masalah ini sendiri saja. Tanpa ada bantuan dari Kenza dan tentu sahabatnya itu.

Ia ingin tau seberapa lama ia bisa bertahan dari trio psikopat yang sedang mengincar nya ini. Tapi melihat dandanan dan sikap mereka yang menurut nya cukup kekanakan sepertinya bukan.

Fiona melihat ke arah kakinya yang sudah mulai mendingan. Ia tertawa dalam hati.

Psikopat apanya orang kemarin mukulnya kayak takut-takut gitu.

Jadi kemarin itu kakinya enggak betulan sakit cuma dramatis aja dia. Nah waktu perjalanan ke arah uks kayaknya lagi sial tiba-tiba Fiona kesandung jadi ngesot deh.

Biar lebih menjiwai aja katanya, nah waktu pulang itu kakinya terkilir. Itu kakinya betulan sakit tapi masih bisa jalan pastinya, nah, si Kenza entah dapat hikmah darimana tiba-tiba gendong dia ala bridal style.

Kan malu! Mana di liatin banyak orang. Mau pindah ke mars aja rasanya waktu itu. 

.

.

.

"Kaki Lo udah mendingan?"

"Udah."

"Gitu doang jawabnya?"

"Terus mau gimana lagi?

Udahh, ini udah sembuhhh. Ihh, makasih udah nanyaiin.

Gitu?"

"Ngak deh kayak biasanya aja, ngeri kalo Lo ngomong pake nada begitu."

"Maksud lo? Gue enggak boleh pake nada imut nan lucu begitu? Jadi Lo mau selamanya gue pake nada dingin sama cuek begitu? Paling dua hari gue gituin enggak tahan Lo."

"Wah, pms ni anak. Udah tanggalnya ya Tante? Udah mulai keluar tanduknya begini."

Mamanya Fiona hanya terkekeh melihat tingkah laku anak-anak di depannya ini.

"Udah-udah, jangan di pancing Fiona nya. Mungkin karena kakinya sakit jadi keluar tanduknya begitu."

"Ih, mama!" Cemberut Fiona. Ia mengerucutkan bibirnya sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya memberi kesan lucu.

"Jangan cemberut gitu dong anak ayah."

"Udah-udah dimakan sarapannya, dingin nanti."

"Fiona yakin hari ini sekolah? Atau tinggal di rumah aja istirahat."

"Gapapa ma, sekolah aja. Ini cuma terkilir aja kok jadi gapapa."

"Yaudah kalo gitu."

"Tante, sarapan Kenza mana?" Ucapnya sambil celingak-celinguk mencari roti yang biasanya mama Fiona siapkan.

Mama Fiona menepuk dahinya sambil tertawa kecil.

"Astaga, Tante lupa sebentar ya."

Kali ini Kenza yang menjadi cemberut membuat ruang makan dipenuhi tawaan karena tingkah laku Kenza.

.

.

.

Bugh

"Heh! Hati-hati dong kalo jalan!"

Tawaan yang menjadi jawaban untuk mereka. Jenna hanya menggelengkan kepalanya.

"Udah, gapapa, jangan dibawa emosi."

"Itu yang di kantin kemarin kan fi?"

Fiona hanya meangguk singkat lalu merangkul tangan pada kedua lengan sahabatnya itu. Senyum cerah mengembang pada bibirnya.

"Yaudah yok ke kelas aja."

.

.

.

+62xxxxxxxx

Enggak usah ganggu sahabat gue
bisa?|
Jangan pernah sekali-kali Lo nyakitin mereka.|
Kalo berani nyakitin mereka, siap-siap sama akibat yang bakal Lo terima.|

|Oh aja sih.
| Emang gue peduli? Ngak.

Jawaban itu membuat Fiona semakin geram dan ingin mencabik-cabik mulut perempuan itu.
















Oke
Idenya hilang
Sekian terimakasih

Enjoyy

Hate to love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang