Ding dong
Suara bel berbunyi menandakan bahwa jam pelajaran pertama akan dimulai. Dengan langkah malas Fiona berjalan menuju ke arah lapangan. Pada jam pelajaran pertama dan kedua adalah jadwal olahraga, Fiona sebenarnya tidak mempersalahkan hal tersebut. Tapi yang viona masalahkan adalah materi pelajaran hari ini.
"Jen, hari ini gue ijin ya? Capek." Ucap Fiona dengan muka memelas.
"Ngak" jawab Jenna dengan tegas "lagian cuma materi voli ngapain harus ijin sih? Lagian badan lo sehat-sehat aja, sehat banget malahan."
"Masalahnya itu materi voli biasanya berkelompok minimal dua orang lah."
"Terus?" Putus Jenna "kalo dua orang gue sama siapa? Orang lain? Udah dapat pasangannya sendiri kebanyakan juga sama pacarnya, terus gue sama Kenza gitu? Ogah gue."
"Takdir itu fi."
"Sialan lo."
"Udah ayo buruan ke lapangan nanti di tunggu pak jihoon, Lo mau disuruh lari keliling lapangan gara-gara telat? Enggak kan?" Ucap Jenna sambil menarik tangan Fiona. Fiona disitu hanya pasrah sambil menghela nafasnya panjang, pasrah dengan keadaannya.
"Lama banget ditungguin." Ucap fanii yang sedari tadi menunggu kehadiran dua sahabatnya itu. "Ngajak Fiona supaya enggak bolos." "Mau bolos Lo? Udah santai aja materi voli juga, paling enggak begitu banyak yang dibahas." Ucap fanii berusaha meyakinkan temannya itu. "Emang lo gurunya bisa tau banyak atau enggak materi yang dikasih?." Ucap Fiona kesal.
"Enggak sih."
"Mending enggak usah ngomong deh fan, enggak ada gunanya juga Lo ngomong."
"Duh, sakit banget hati gue na."
"Enggak usah dramatis."
"Udah-udah, berantem mulu dari tadi. Mending pemanasan sambil nunggu bapaknya, tuh liat udah pada nunggu, ayo."
Ucap Jenna yang muak mendengar sahabatnya ribut.
"Kita enggak ada berantem kok." Ucap fanii
"Udah diem Lo, mending pemanasan." Ucap Jenna yang disusul suara ketawa oleh Fiona.
"Sialan kalian berdua."
•••
"Sialan lo." Ucap Fiona kepada Kenza. Ya, sesuai dugaan Fiona mereka akan satu tim lagi. "Kenapa harus Lo sih? Perasaan dari kemarin kalo kerja kelompok dua orang pasti pasangan gue Lo." Ucap Kenza kesal sama halnya dengan Fiona. "Ya, enggak tau. Liat noh udah pada punya pasangan sendiri, lo mau sama hantu hah?" Ucap Fiona memutar matanya malas.
Disisi lain ada yang senang melihat mereka berdua satu tim lagi. Siapa lagi kalo bukan Jenna dan fanii.
"Semangat yaa." Ledek mereka berdua.
Fiona yang mendengar itu hanya melirik mereka dengan tatapan kesal.
"Semua sudah dapat pasangannya? Oke kalo begitu mari kita mulai pembelajaran hari ini."
Ding dong
"LO KALO LEMPAR BOLA YANG BENER COBA! " ucap Fiona marah. "LAH YANG NYURUH PELAN SIAPA?" ucap Kenza yang juga kesal kepada Fiona.
"ENGGAK GITU JUGA!" Ucap Fiona pergi meninggalkan Kenza.
"LAH DITINGGAL"
"BERISIK!" Fiona pergi sambil menghentakkan kakinya kesal.
Melihat pertengkaran tersebut kedua sahabatnya itu hanya bisa menggelengkan kepalanya.
"Baru selesai belajar loh."
"Biasa, namanya juga jodoh."
•••
"Fi, nih buat Lo." Ucap Kenza sambil berjalan mendekati Fiona. "Ha?, apa itu." Ucap Fiona yang sedari tadi asik membaca novelnya, tidak melihat kearah Kenza apa yang dibawanya.
"Heh, orang lagi ngomong, jangan asik sendiri coba." Ucap Kenza kesal, karena kesal Kenza menarik novel yang ada di tangan Fiona. "Heh!, buku gue! Sial-" belum selesai bicara tiba-tiba mulut Fiona dibuat bungkam dengan bungkus roti. "Udah diem, nih buat Lo." Sambil menyodorkan dua buah kantong plastik yang dibawa Kenza penuh dengan minuman dan roti kesukaan Fiona, "suka minuman yogurt kan? Sama roti selai strawberry sama coklat kan? Nih gue belikan banyak enggak tau isinya berapa biar puas aja."
Sambil mengelus rambut Fiona, Kenza berkata dengan suara lembutnya.
"Diminum ya cantiknya Kenza sama rotinya juga dimakan ya? Biar enggak ngambek lagi."
Setelah mengatakan hal itu tanpa berdosa Kenza langsung pergi begitu saja meninggalkan Fiona dengan novel kesayangan Fiona tentu saja. Fiona yang melihat Kenza pergi hanya bisa terdiam, bingung apa yang baru terjadi. Disisi lain, ada dua orang perempuan yang berusaha untuk tidak teriak melihat kejadian itu.
•••
Sepuluh menit berlalu, Fiona masih saja bengong sambil memegang rambutnya tadi dielus Kenza hingga akhirnya ia tersadar.
"APA-APAAN TADI?! ENAK BANGET SEMBARANGAN NYENTUH KEPALA ORANG, WAH KURANG AJAR BANGET TUH ANAK!" ucap Fiona sambil memukul mejanya kesal dengan kelakuan Kenza."Tapi gapapa nanti pulang sekolah aja deh gue samperin." Ucap Fiona sambil memakan roti yang dibelikan Kenza tadi. "Sayang kalo enggak dimakan, kan lumayan bisa hemat uang jajan." Ucap Fiona dengan santai berbanding terbalik dengan Fiona dengan amarahnya sendiri seperti ingin mencabik-cabik Kenza.
Ngomong apa sih Kenza tadi? Aneh banget
Gumam Fiona.
Hai haii
Gimana seru ngak? Semoga nyambung aja dan untuk bab ini segini aja jadiiEnjoyy