"hoi, bangun udah sampe." Ucapnya membangun kan Fiona yang masih terlelap di tidurnya. Merasa tidak ada pergerakan ia segera membuka jendela kaca dan memperlihatkan seorang gadis cantik yang terlihat antusias seperti sudah menunggu untuk dibukakan pintu jendelanya.
"FIONAAAAA, BANGUNNNN, NANTI DIMAKAN BABI HUTAN LOH KALO ENGGAK BANGUN."
Seketika Fiona yang sedang terlelap itu segera mendudukan dirinya dan mengerjapkan matanya lucu membuat sang perempuan tadi langsung mendekat dan mencubiti pipinya.
"Atututuh, lucunyaa baru bangun."
"Ha? Udah sampe?"
"Udah sayang, yok keluar keliling-keliling."
Fiona meanggukan kepalanya dan hanya mengikuti kemana arah tangannya yang sedang di tarik itu. Melihat temannya yang sangat antusias mengajak nya berkeliling ia jadi terheran mengapa seorang clarine mengajak nya ke tempat yang sangat ia hindari.
Ah, apa mungkin ia ingin menemui kembarannya? Atau ia ingin menemukan suasana baru? Tapi alasan yang paling masuk akal bagi Fiona adalah menemui kembarannya, lihatlah ada kuda, jerapah, singa, burung dan masih banyak lagi. Kalo gini Fiona kan jadi terharu kalo clarine sudah sadar kalo dia benar-benar mirip mereka.
Apasih mau ngelawak susah banget :c
"Fin, laper ngak?"
"Menurut Lo? Dari tampang muka gue yang cantik nan jelita ini, laper ngak?"
"Lebih kayak singa baru bangun tidur sih."
"Ngaca."
"Au ah, males debat aing. Makan yok."
"Emang itu tujuannya Maimunah."
"Jadi tujuan lo kesini cuma mau numpang makan doang? Ish ish ish tak patut."
"Nahh, ide yang bagus tuh, yok."
"Dihh, gorila Lo."
"Biar, gorila gini banyak yang suka tau."
"Serah!"
.
.
.
Nahh, mari kita beralih kepada Kenza dan gevano yang lagi bengong kayak orang gila ngeliatin harimau lagi tidur.
"Mirip Fiona ya."
"Enggak usah mancing masalah deh van."
"Nah, kalo itu mirip clarine." Gevano menunjuk ke arah kandang singa yang memang tidak jauh dari tempat mereka.
"Kalo itu mirip Lo."
"Dih, enak aja muka ganteng begini dikatain mirip monyet."
"Emang mirip."
"Serah dehh."
Kenza melihat sekeliling tempatnya cukup ramai banyak yang membawa keluarga nya kesini. hahh, Kenza jadi rindu orang tuanya.
Kenza melirik ke arah gevano yang sedang memotret kandang singa itu. Pasti kalo ketemu langsung ada adu mulut ini."Ken, makan yok laper nih."
Kenza yang ditanyain itu langsung menekan tombol power dan melihat jam pada benda pipih nya itu.
"Ayok, udah jam makan siang juga."
"Habis ini mau ke mana?" Tanya gevano.
"Ngikut."
"Yaudah, bareng Fiona sama clarine ya."
Kenza mengangguk memberi jawaban iya.
.
.
.
Saat ini mereka sedang berada di tempat makan yang ada di kebun binatang tersebut. Tempatnya cukup luas jadi bisa menampung orang banyak disitu.
Clarine sedang mencari-cari tempat duduk yang pas untuk mereka berempat, oh ya makanan disini prasmanan jadi bisa ambil sepuasnya. Wah, kabar baik untuk mereka berempat yang memang saat ini sedang kelaparan, muahahaha.
Clarine lagi nunggu makanannya dateng diantar gevano, iya, dianter, gara-gara tadi dia dikerumunin sama teman-temannya ngucapin selamat ultah.
Oke, enggak ada debat bukan mereka namanya.
"Fi, clarine suka paha apa sayap?"
"Paha tapi paha atas."
"Tapi katanya dia suka sayap."
"Yaudah sayap."
"Kok enggak jelas gitu sih."
"Lah, katanya suka sayap yaudah sayap."
"Tapi Lo bilang paha atas."
"Udah keduanya aja ribet amat."
Bener aja langsung diambil dua-duanya sama gevano. Tenang aja clarine bakal habis aja makan dua ayam begitu, malah seneng dia kalo dikasih dua.
Fiona yang lagi milih-milih makanan langsung bad mood lantaran Kenza menaruh beberapa sayuran di dalam piringnya.
"Makan sayur biar sehat."
"Tapi ini banyak banget Ken."
"Udah nurut aja udah, biar sehat." Kenza langsung mencubiti pipi Fiona karena gemas melihat gadis itu mempout kan bibirnya melihat ke arah piring yang sebagian sudah penuh dengan sayuran.
"Ish, udah sehat juga."
"Biar tambah sehat."
"Udah ih nyubitnya."
"Kenapa? Enggak boleh?"
"Ngak"
"Enggak suka?"
"Ngak."
"Utututu, lucunya kalo lagi marah."
"Ekhem, disini lagi enggak ada pendaftaran jadi nyamuk ya. Udah yok balik clarine pasti nunggu itu."
"Iya-iya."
Mereka berjalan pergi menuju meja tempat mereka makan. Tanpa mereka sadari sedari tadi mereka sedang diawasi oleh seseorang dengan tatapan marah.
Semangat bikin konflik:} semoga enggak kacau kayak sebelumnya.
Enjoyy