Bab 8

24 6 0
                                    

"Jadi?"

"Iyalah bego."

"Enggak bisa besok aja fi?"

"Enggak, gue maunya sekarang. Siapa suruh hilangin novel gue."

Mendengar hal itu Kenza hanya tertunduk lemas. Pasalnya ini adalah waktu Kenza untuk bersantai di kamarnya, tapi terganti untuk menemani Fiona berbelanja.

"Ah elah, lemes amat tu badan, gue minta sekarang karena sekalian belikan kado buat clarine sama gevano noh. Lupa besok ulang tahun mereka?"

"Kok enggak ada beri tau gue? Lupa mereka? Jahat banget mereka lupain gue." Ucap Kenza dengan dramatis. Suka dramatis anaknya jangan heran. Muka doang ganteng tapi kelakuan enggak jelas kayak orang gila.

"Enggak usah dramatis, lo nya aja yang keasikan main voli sampe lupa waktu." Ucap Fiona sambil memukul kepala Kenza dengan novel yang dia bawa. Maniac novel? Emang.

"Ada pertandingan nanti makanya lupa waktu." Kenza mengelus kepalanya yang sakit akibat dipukul Fiona.

Cantik-cantik gini tapi kalo mukul sakit banget, batin Kenza.

"Udah-udah mending berangkat dulu berantemnya nanti aja, kemaleman nanti pulangnya." Ucap mama Fiona yang pusing mendengar ocehan anaknya itu.

                                •••

"Fi, kira-kira nanti dimana ya tempat ulang tahunnya." Ucap Kenza yang masih menemani Fiona memilih bukunya.

"Menurut Lo?" Jawab Fiona yang singkat padat dan jelas.

"Menurut gue? Kebun binatang sih."

"Itu tau." Fiona lagi males menanggapi.

Emang normal ya orang ultah di kebun binatang, batin Kenza

Daripada bosen nungguin Fiona, Kenza membuka hpnya dan ada pesan masuk dari empat menit yang lalu.

                       Mama Fiona

Kenza, bilangin Fiona kalau milih      buku jangan lama-lama, milih kadonya besok aja. Tolong bilangin Fiona, ini hp anaknya enggak aktif.

Oke, Tante.


Pasti datanya dimatikan, batin Kenza.

Kenza segera menghampiri Fiona lalu menepuk bahunya.

"Fi, jangan lama-lama, kadonya besok aja dibelinya takut kemaleman."

"Dari mama gue kan?"

"Iya"

"Bentar lagi pulang, tinggal 3 buku lagi."

"Yaudah gue tinggal bentar, bosen nungguin lo daritadi. Bisa-bisa lumutan gue disini."

"Bawel, udah pergi sana Lo."

"Dih, emang lo yang punya tempatnya? Main ngusir aja."

"Gue beli sekarang bisa kali."

"Serah."

                                 •••

"Makasih ye."

"Lama banget."

"Banyak buku yang gue incer makanya lama."

"Maniac novel lo."

"Yes, i am."

Fiona berjalan pergi ninggalin Kenza. Yang ditinggalin cuman bisa natap kepergian Fiona sambil misuh-misuh enggak jelas dalam hati. 

Udah gue tungguin malah ditinggal. Mana bukunya gue yang bawa lagi.

Fiona yang menyadari bahwa Kenza hanya melihatnya itu segera berbalik badan dan hanya menatapnya.

Melihat situasi yang sepi itu Kenza mendekat lalu menaruh barang yang dibawanya dan mengambil benda pipih nya lalu mengisyaratkan Fiona untuk berpose.

Setelah mengambil gambar, Kenza lalu memegang tangan Fiona untuk segera meninggalkan tempat karena sudah waktunya mereka pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mengambil gambar, Kenza lalu memegang tangan Fiona untuk segera meninggalkan tempat karena sudah waktunya mereka pulang. Bisa-bisa ia dimarahin oleh orangtuanya Fiona karena pulang telat.

"Dih, narik-narik tangan gue. Setelah ngambil foto tanpa ijin lagi."

"Bawel mau dimarahin orang tua Lo?"

"Enggak sih."

"Yaudah cepet jalannya."

"Iye."





Hai haii
Gimana seru ngak? Semoga seru dan nyambung yaa. Untuk bab 8 segini aja dulu semoga suka andd

Enjoyy

Hate to love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang