2. masih di UKS.

175 13 0
                                    

Giselle yang terkejut sempat membeku sesaat, ia mencerna apa yang terjadi saat ini,

ia tahu, sangat.. tahu kalau misalnya Marvel ini anggota PMR-ah ralat, ketua PMR maksudnya, tapi ia tak menyangka kalau yang menanganinya ini Marvel yang ia sukai, maksudnya tuh kan banyak anggota PMR gitu lhoo, tapi mengapa hari ini harus Marvel?!

[Marvel be like : Yo ndak tahu jangan tanya saya, saya kan manusia yang soon to be jijel boyfriend]

"Hei?" Panggil Marvel karena merasa tak ada respon dari gadis yang terduduk di atas ranjang UKS.

"Hah? Oh, eh iya.. duh.. maaf ya, ini, gue udah boleh kembali ke kelas?" Tanya Giselle merasa canggung dengan situasi ini.

"Belum, kamu belum di perbolehkan, nanti saja pas jam istirahat ke dua, lumayan kan istirahat?" Tanya Marvel di angguki Giselle.

'tapi masalahnya bukan di situ, di tanya mau apa enggak gue istirahat di UKS ya mau banget lah! Kan lumayan 3 jam pelajaran tidur, TAPI MASALAHNYA INI DIA BERDUAAN DOANG? SAMA CRUSHNYA? SIAPA YANG TAHAN COBA?' Batin Giselle menjerit.

"Kamu tiduran lagi aja, saya mau lanjut ngecek stok obat." Ucap Marvel di angguki Giselle.

'duh ya Allah, gimana ini?? Pengen banget gue rasanya lari ke luar UKS aja sekarang NANGIS BANGETTT!' Oke, Giselle mulai berlebihan sekarang.

"Eum.. mar-vel? Gue boleh minta obat pereda pusing?" Tanya giselle kaku.

"Oh, boleh kok, sebentar saya cari dulu ya." Jawab Marvel

"Nah ini, sebentar lagi minumnya saya ambilin dulu." Tambah Marvel di angguki Giselle.

"Nih minumnya, kalau ada perlu apa apa panggil saya aja ya?" Ucap Marvel

"Iya.." jawab Giselle

Waktu berlalu, dan selama waktu berjalan ruang UKS hanya di isi keheningan saja, baik Marvel maupun Giselle keduanya tak ada yang ingin memulai pembicaraan terlebih dahulu, bahkan keduanya sibuk dengan kegiatan masing-masing.

Tak lama dering ponsel memecahkan keheningan di dalam ruangan itu, rupanya ponsel milik Marvel.

"Halo? Iya Ra, nanti aku ke sana, kamu tunggu aja, pas istirahat nanti aku samperin ke kelas kamu, kalau masih sakit perutnya ke UKS aja, aku yang jaga kok." Ucap Marvel pada orang yang menelponnya.

'aku? Ra? Siapa itu anjir? Masa iya Marvel udah punya pacar? Bah.. nge sad dong gue? Rena tau gak ya? Hp gue lagian mana sih?' Pikiran Giselle mulai menjalar kemana mana, dirinya juga baru sadar bahwa ponsel miliknya tak berada di genggamannya.

Setelah Giselle rasa Marvel sudah selesai menelpon Giselle memberanikan dirinya untuk menanyakan perihal ponselnya kepada Marvel.

"Vel." Panggil Giselle

"Kenapa?"

"Lo.. ada dititipin hp gue gak?" Tanya Giselle.

"Oh hp kamu? Ada nih, sebentar saya ambilin." Marvel mengambil ponsel yang berada di atas meja lalu memberikannya kepada Giselle "tadi ada ada beberapa notif masuk." Ucap Marvel.

"Iya, makasih."

Kembali hening, hingga tak terasa jam istirahat sudah tiba, dengan grasak-grusuk Rena buru buru pergi ke UKS karena sang sahabat tak kunjung balik ke kelas.

Cklek.

Brak!

"Astaghfirullah! Ren, pelan pelan kek! Ini UKS kalo lo lupa." Ucap Giselle kesal

"Hehehehe, lupa. Lagian ko gak balik lagi ke kelas, enak banget bisa menghindar dari pelajarannya pak Tomo.

"Gue sakit kalo lupa." Ucap Giselle mengingatkan Rena.

"Oh iya, btw siapa yang jaga UKS? Gue mau berterimakasih ke dia, pasti susah kan ngejagain bayi rewel kayak lo." Tanya Rena

"Sembarangan! Noh orangnya di situ." Giselle menunjuk ke arah meja yang biasanya diduduki oleh petugas PMR.

"Hai- lho? Marvel?" Panggil Rena.

"Iya? Kita.. kenal?" Tanya Marvel.

"Enggak sih, cuman gue kenal sama lo, btw makasih ya udah jagain bayi besar gue, dia pasti nyusahin lo banget." Ucap Rena.

"Haha, enggak. Teman kamu sama sekali gak menyusahkan saya kok, malah dia anteng banget." Jawab Marvel.

Duh.. Rena jadi mikir, pantes aja Giselle bisa ambyar sama marvel, orang marvel nya aja modelan begini, cewek mana coba yang gak ambyar? Illa aja ambyar;)

"Oke, makasih ya sekali lagi, eh iya, Giselle udah minum obat belum?" Tanya Rena

"Udah kok, udah saya kasih obat pereda pusing." Jawab Marvel.

Rena menepuk jidatnya kemudian berbalik menghadap ranjang yang ditempati Giselle yang sedang menyengir.

"GISELLE!" Sentak Rena.

"Maaf."

Marvel bingung, kenapa Rena marah kepada giselle saat tahu Giselle sudah minum obat?

"Lo belom makan.. kalo maag lo kambuh gimana jelll... Astaga, tunggu di sini! Gue beli roti dulu, seenggaknya perut lo ke isi sebelum terlambat banget." Rena segera berlari keluar UKS.

Ya, gini lah Giselle, gadis 18 tahun yang memiliki penyakit maag, dan wajib makan sebelum minum obat, obat apapun itu. Karena perutnya akan menolak diberi obat apabila dalam keadaan kosong, memang seperti manusia biasa, tapi efek yang ditimbulkan bisa membuat Giselle sakit 2 hari.

"Selle? Kamu ada maag? Kenapa gak bilang ke saya? Biar saya bisa beliin makanan sebelum kamu minum obat." Tanya Marvel.

-to be continued..

Bagian 2nya nich, bagian 3 sedang dalam proses yawww ditungguuu.

Btw suka gak sama cerita ini? Ya emang baru 2 bab sih, tapi udah ada gambaran kan? Ceritanya simpel kok, kalo ribet ya dibikin ribet sama Illa wkwkwkwk

Crush || Markselle [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang