19. bucin.

111 8 0
                                    

Saat ini Giselle dan teman temannya sedang berada di kantin, menyantap makanan yang sudah mereka pesan sebelumnya.

"Iya sumpah, Bu Nurul tuh emang ngeselin banget, pengen gue jitak rasanya." Ucap Rena kesal.

"Sabar ren, lo belom kenal Bu Ajeng aja, lebih parah dia tuh daripada Bu Nurul, ngeselin nya udah batas maksimal." balas Lia.

"Bu Ajeng? yang guru baru itu bukan sih?" tanya Giselle.

Lia mengangguk. "Iya yang guru baru itu. Tapi gayanya, beuh! kalo elo di ajar sama dia, gak kuat lo.. gue aja mau nyerah rasanya, tapi gak bisa, gue butuh nilai di pelajaran dia, jadi ya udah, gitu deh." jelas Lia.

"Ren, lo gamau punya pacar apa?" tanya Lia tiba-tiba

"Tiba-tiba banget nanyain gue mau punya pacar apa enggak?" tanya Rena.

"Iya.. random aja, daripada sepi kan?" tanya Lia.

"Tapi bener kata Lia, lo gamau punya cowo?" tanya Giselle balik.

"Di tanya mau apa enggak sih ya jawaban gue pasti mau jel, ya, tapi ya gimana? nyokap bokap gue gak ngizinin gue buat pacaran sebelum kuliah, bahkan Deket sama cowok aja gak boleh." ucap Rena menjelaskan.

"Sabar ya beb.. pasti lo nanti langsung dapet yang woah, secara lo ngejaga diri lo banget, gue denger denger juga katanya jodoh itu cerminan diri kita." tambah Lia.

"Amin deh.. secara gue kan anaknya alim, cantik, baik, pinter, lemah lembut dan rajin menabung.."

"Lia, nyesel kan lo..?" tanya Giselle.

"Iya jel, gue nyesel.." ucap Lia mengangguk.

"Eh eh, liat deh Lia, cowo LO noh." ucap Giselle menaik turunkan alisnya.

"Duh.. bayi gue.." gumam Lia menggeleng geleng kan kepalanya membuat yang lain tertawa.

"Eyyow, bebeb aku, kamu lagi makan apa?" Tanya Adnan yang baru datang.

"IH! JIJIK TAU NAN BEBEB BEBEB." Pekik Lia.

Yang lain langsung tertawa, mereka suka melihat Adnan, sang ketua kelas IPA 2 tersiksa seperti ini, terutama anak IPA 2 sendiri.

"Jahat banget lo pada malah ngetawain gue." Ucap Adnan dramatis.

"Gausah gitu deh nan, kamu jelek kalo kayak gitu. Duduk sini." Pinta Lia di turuti andan.

"Marvel mana nan?" tanya Giselle.

"Yaelah, mana gue tau jel, chat aja." jawab Adnan.

"Males ah, hp gue lowbat, semalem lupa ngecass." ucap Giselle.

"Lagian gak ngecass hp. Tapi gapapa jel, lo temenin gue aja, biar gak jadi nyamuk." Ucap Rena.

"Noh Marvel noh." ucap Lia menunjuk ke arah pintu masuk kantin.

Marvel berjalan ke arah meja yang diduduki oleh Giselle dan yang lain, saat sudah dekat dia langsung berdiri di belakang Giselle, mengelus rambut wanita kesayangannya itu dengan lembut.

"Kamu gak ikut makan?" tanya Marvel.

Giselle terkejut, menengok ke belakang, lalu tersenyum lembut. Sedangkan kedua teman Giselle saling berpandangan, mereka langsung tersenyum dan menaik turunkan alis mereka, seolah paham satu sama lain mereka seperti berbicara.

"Liat tuh, akhirnya mereka berdua jadi pasangan juga."

"Iya, gak sia sia Giselle nge crush in Marvel dari kelas 10."

"Bener, gue bahagia deh ngeliatnya.."

"Iyaa gue juga bahagia."

kira kira seperti itulah pembicaraan yang mereka lakukan lewat batin.

"Enggak, aku gak laper." Jawab Giselle.

"Kenapa? kamu harus makan, kalo gak makan nanti sakit loh." Ucap Marvel.

"Aku kuat, aku Ironman, gak bakal sakit." Ucap Giselle.

"Seenggaknya makan roti."

"Jangan bucin please." mohon Adnan.

"Ngaca please, lo juga bucin sama Lia." balas Giselle.

"Klean tuh pada bucin udah, seenggaknya hargain gue kek sebagai satu satunya orang jomblo. Jahat banget bucin depan mata gue." ucap Rena.

"Makanya cari cowo sana." timpal Adnan.

"Males."

"Udah, udah habis tadi, kamu darimana? kok baru kesini?" Tanya Giselle melanjutkan obrolan ia dn Marvel.

"Tadi abis jaga UKS, terus ini baru selesai." jawab Marvel kemudian duduk di samping Giselle.

"Nanti pulang mau jalan jalan gak?" tanya Marvel.

"Mauuuu, ayok, emang mau ke mana?" tanya Giselle balik.

"Liat nanti aja." Ucap Marvel.

"Iyaa dehh."

Singkat cerita bell pulang sekolah pun berbunyi, Giselle buru buru memasukkan semua barang bawaannya ke dalam tas lalu berjalan pergi ke luar.

"Gue duluan ya beb, byee." pamit Giselle pada Rena.

Ketika sampai di luar kelas ia sudah melihat sang pacar berdiri di dekat pintu, menunggunya tentu saja.

"Udah?" tanya marvel.

Giselle mengangguk, "Ayo." ajaknya. Kemudian mereka berjalan bersama menuju tempat parkir, pagi ini Marvel membawa motor, dia udah niat mau ngajak Giselle jalan soalnya.

"Nih pake helmnya, baru naik." ucap Marvel.

Giselle pun mengambil dan memakaikan helm itu di kepalanya, baru setelah itu ia naik ke atas motor.

"Kita mau kemana sih?" tanya Giselle saat Marvel sudah menjalankan motornya.

"Ke mana ya.. kamu maunya kemana?" tanya Marvel.

"Ke taman? yang ada penjual es krim nya tapi, aku mau beli es krim." jawab Giselle.

"Oke ke taman, meluncur." Ucap Marvel.

- to be continued.

AKU DABEL APDETTT, siapa yang seneng? gak ada, Oky ak faham.

btw Lucu deh mereka, aku jadi gak tega ngasih sad ending.. pokoknya harus bersama deh, smpe punya anak yg gumush gumush.

menurut kalian bener gak kalo misalnya jodoh itu cerminan diri sendiri? jangan sampe deh.. aku pemalas anaknya.. cukup aku aja yang pemales, jodoh aku jangan..

oke, segini dulu, makasih udah mau baca, Klian hebat, lof yuuu.

Crush || Markselle [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang