8. UKS dan sebuah persahabatan.

113 13 0
                                    

Lia dan Rena tercengang melihat siapa yang melerai.

"Saya tekankan sekali lagi. Berhenti memvideokan, juga balik ke kegiatan masing-masing!" Pekik siswa itu yang tak lain adalah Marvel.

"Berani banget kalian berantem di sekolah, mau jadi apa? Jagoan? Apa bajingan?" Tanya Marvel.

"Giselle, Siska, jawab saya, kalian punya mulut kan?" Tanya Marvel dengan suara yang sangat menyeramkan, tak lupa tatapan nyalang dari matanya.

"Rena, ini kenapa bisa berantem?" Tanya Marvel yang melihat eksistensi Rena.

"Duh.. awal mulanya gue gatau vel, coba lo tanya Lia, dia yang bareng Giselle dari awal soalnya." Jawab Rena.

"Lia?" Tanya marvel pada sosok di sebelah Rena.

"I-iya?"

"Bisa jelasin?" Tanya Marvel.

"B-bisa, ja-di awalnya gue lagi beli mie ayam sama minum, nah selesai beli gue sama Giselle jalan ke arah Rena, tapi di tengah jalan, dia- Lia menunjuk ke arah siswi yang Marvel panggil Siska.

"Tiba-tiba dia dateng dan nabrak bahunya Giselle sampe mie yang Giselle bawa itu tumpah, bahkan ada beberapa mie yang tumpah ke tangan Giselle, karena gue gak terima gue tanya kenapa dia ngelakuin itu, tapi dia gak jawab, gue sama Giselle juga sempet berdebat kecil. Terus akhirnya Giselle yang maju buat nanya ke dia kenapa dia ngelakuin itu, dan dia jawab sengaja, terus nyuruh Giselle minggir, karena Giselle gak mau minggir sebelum dia minta maaf akhirnya Giselle di dorong sampe jatoh dan tangannya ke tusuk pecahan mangkok, dan karena gak terima lagi Giselle balik nampar dan dorong, terus ya.. gitu deh jadinya." Jelas Lia panjang lebar.

Marvel yang mendengar itu menjadi kesal, menatap Siska dengan tatapan marah.

"Eng-enggak gitu, sayang, itu gak bener, dia duluan yang nyari masalah sama aku.." ucap Siska.

"APAAN LO ANJING! jangan percaya vel, bohong nih ular." Pekik Giselle tak terima, enak saja, si Siska Siska ini yang mulai duluan malah seenaknya memutar balikkan fakta.

"Gak usah panggil saya sayang, kita udah gak ada hubungan lagi, Siska. saya juga gak percaya sama kamu, kamu ada masalah apa sama Giselle?" Tanya Marvel.

"Aku gak suka ngeliat kedekatan kamu sama dia, kemaren kalian berduaan kan di UKS? Aku gak suka." Ucap Siska membuat Marvel memijat keningnya pusing.

"Kita udah gak ada hubungan apa-apa Siska, bisa di pahami?" Tanya Marvel.

Kemudian Marvel menarik lembut lengan Giselle dan berjalan membawanya menuju UKS.

Selama di perjalanan menuju UKS Giselle hanya kebingungan, bahkan untuk sekedar merasakan sakit di tangannya Giselle sudah malas.

Cklek.

"Duduk dulu, saya cari Betadine, sama kasa dulu." Ucap Marvel lebih ke perintah.

"Gue.. bisa kok ngobatin sendiri, gausah repot repot." Ucap Giselle, akhirnya setelah beberapa menit ia melihat lukanya juga,

Giselle meringis bukan karena sakit, tapi ia bingung, 'kok bisa ya ketusuknya sedalam ini?' Batin Giselle.

"Diem aja kenapa sih? Saya yang obatin." Titah Marvel.

Giselle merasa aneh dengan semua ini, dia kan gak pernah dekat sama Marvel, terus kenapa tiba-tiba dia bisa deket sama marvel, dia ngerasa.. ini kayak duh, Giselle susah jelasinnya.

"Mana tangannya yang luka?" Tanya Marvel memecah lamunan Giselle.

"Oh yang ini." Giselle memberikan tangan kanannya kepada Marvel.

"Shh.. luka tusuk nya lumayan lagi, kamu gak ngerasa sakit?" Tanya Marvel meringis, mengambil tangan Giselle dengan lembut lalu mulai mengobatinya.

"Gak kerasa sakit malah, emang dalem banget ya?" Tanya Giselle balik, ia ikut memperhatikan tangannya.

"Iya, dalem banget, kamu harus di rawat." Jawab marvel.

"Ngaco lo vel, gak sampe di rawat juga kali." Ucap Giselle.

"Tahan sedikit, ternyata masih ada pecahan yang nempel," Marvel dengan hati-hati mengambil pecahan itu membuat giselle meringis merasakan perih.

"Sakit?" Tanya Marvel.

"Gak terlalu sih.." jawab Giselle.

"Lain kali kalau Siska ganggu kamu lagi, gausah kamu lawan, diemin aja atau kamu kasih tau saya." Ucap Marvel.

"Tapi kita bukan temen?" Bingung Giselle.

"Yaudah mulai sekarang kita sahabatan, jadi kalau Siska ganggu kamu lagi, jangan sungkan bilang ke saya ya? Soalnya ini juga gara-gara saya belum kelarin masa lalu sama dia." Jawab Marvel

'co anjing, gue sahabatan sama Marvel?? Kek demi apa bangsattttt?!!!!!!!' Batin giselle, rasanya Giselle sekarang mau senyam senyum aja, ternyata hari ini gak buruk buruk banget lah.

"I-iya.. tapi, bukannya kata ko dia sama lo itu udah jadi mantan?" Tanya Giselle.

"Emang sebenernya udah, tapi dia masih belum terima, padahal kita putusnya udah 4 bulan lalu." Jawab Marvel.

"Sabar ya? Menurut gue si Siska Siska itu udah obsesi ke elo, kalo elo sendiri nanganinya gak tegas dia gak bakal berhenti." Ucap Giselle memberi saran.

"Saya belum coba tegas ke dia sih, nanti saya coba deh, makasih ya sarannya jel? Saya panggil jijel juga gapapa kan?" Tanya Marvel

'gapapa beb gapapaa!! Gue seneng banget, ya Allah, pokoknya sekarang panggilan jijel khusus buat Marvel aja, mau nangis bahagia gue cokkkk!' Batin Giselle menjerit.

"Gapapa kok, gapapa banget malahan." Jawab Giselle.

"Nah, udah selesai, sekarang kamu istirahat aja, kalau masih kuat ke kelas, saya ada jam Bu Nurul habis ini." Ucap Marvel.

"Gak, gamau di sini, gue mau ke kelas aja." Jawab Giselle.

"Yok bareng." Marvel mengulurkan tangannya agar Giselle bisa memegangnya, tunggu? Ini kan yang sakit tangannya Giselle bukan kakinya, kenapa Marvel malah megang tangannya? Gak sekalian aja Giselle nya di gendong? Capek banget sama kamu vel....

"Makasih." Ucap Giselle

Mereka pun berjalan beriringan menuju kelas, saat sampai di kelas Giselle ia melepas tautan tangan lalu masuk ke kelas setelah pamitan, marvel pun kembali ke kelasnya.

-to be continued..

WOYYY!!! Duh, gemes bangettt, mana di akhir make gandengan tangan lagi assksjisnsjjsjs

Jujur ya gue ngeditnya sambil senyam senyum anjayyyyyyy, kek ya Allah.... Mau nyerah aja lah.

Gue udah baca ulang ceritanya, lucyu bangetttttt, btw besok mei heheheheh

Crush || Markselle [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang