20. taman.

76 7 0
                                    

Sesampainya mereka di taman Giselle langsung turun dan melepas helm sesaat setelah Marvel memarkirkan motornya.

"Mau duduk duduk dulu atau langsung beli es krim?" Tanya Marvel.

"Langsung beli es krim aja deh, baru duduk duduk." Jawab Giselle.

"Oke."

Giselle dan Marvel berjalan menuju toko es krim di dekat situ, setelah membeli es krim mereka duduk di salah satu bangku di taman. Memperhatikan anak anak yang sedang bermain.

"Banyak anak kecil ya yang main, apa karena udah sore ya?" tanya Giselle.

"Iya, kayaknya karena udah sore deh, apalagi emang taman ini biasanya juga selalu rame karna anak kecil. Mau kesini lagi kapan kapan? Kalo mau nanti kamu aku jemput." tanya Marvel.

"Boleh deh, pas libur aja gimana? biar pagi pagi, sekalian kita joging?" Tanya Giselle.

"Boleh tuh, yaudah hari Minggu ya, jam setengah enam kamu siap siap aja, biar gak kesiangan." Jawab Marvel.

"Oke."

Mereka memperhatikan anak anak yang sedang main di depan mereka, hingga tanpa sadar ada seorang anak perempuan yang menghampiri mereka dengan raut wajah seperti ingin menangis.

"K-kakak kakak, ta-u mama aku kemana gak?" tanya anak itu dengan wajah yang sedih.

"Loh, emang mama kamu tadi kemana dek?" tanya Giselle pada anak itu.

Dia menggeleng. "A-aku gatau kak.. tadi mama masih ada, tiba-tiba pas aku liat lagi udah gak ada, aku ju-ga udah nanya ke beberapa orang di sekitar sini.. tapi katanya pada gak ngeliat mama aku.." Ucapnya.

"Sini duduk dulu, jangan nangis ya, nanti cantiknya hilang, siapa tau mama kamu lagi beli minum, tapi lupa izin sama kamu." ucap Marvel, mengangkat anak kecil itu lalu duduk di tengah tengah ia dan Giselle.

"Sabar ya, kakak bantu cari mau?" tanya Giselle.

anak itu mengangguk. "Mau kak.." jawabnya.

"Mama kamu kayak gimana? coba deskripsi in ke kakak, siapa tau tadi kakak liat." tanya Giselle lembut.

"Mama tadi make baju warna merah, terus roknya warna hitam, rambutnya di gerai, bergelombang gitu rambutnya, tadi bawa tas kecil sama tas aku, warna tas aku pink." jelas anak itu.

"Oke.. kakak liat sekeliling ya, siapa tau mama kamu ada." Ucap Giselle.

"Kamu tadi kesini sama mama doang?" tanya Marvel.

"Engga kak.. tadi bareng sama temen temen aku, tapi temen temen aku udh pada pulang.." jawab dia.

"Oohh.. tunggu sebentar lagi ya, mama kamu pasti ke sini kok."

Tak lama mereka melihat seorang ibu ibu yang sedang kelimpungan mencari seseorang, dilihat lihat dari pakaiannya ibu itu mirip seperti apa yang tadi anak kecil ini deskripsikan, Giselle yang nyadar pun buru buru menghampiri sang ibu.

"Bentar ya.." ucap Giselle sebelum pergi.

Lalu tak lama Giselle kembali dengan seorang ibu ibu bersamanya.

"Dek. ini mama kamu bukan?x" tanya Giselle.

Anak kecil itu mengangguk, sang ibu pun langsung memeluknya erat, menitihkan air mata karena bersyukur sang anak tidak hilang.

"Dek, maafin mama ya, tadi mama mau beli es krim buat adek, terus pas mama balik adek udah gak ada." ucap sang ibu yang terus menerus mencium muka anaknya.

"Makasih ya dek udah mau jagain ank saya, maaf jadi merepotkan.." ucap si ibu.

"Iya Bu gapapa, lain kali kalau mau pergi izin dulu ya Bun sama anaknya, biar dia gak nyariin." ucap Giselle di angguki si ibu.

"Makasih dek, kami pergi dulu ya."

Setelah ibu dan anak tadi pergi bahu Giselle merosot.

"Capek ya?" tanya Marvel mengelus bahu Giselle.

"Iya, kesel juga sama ibu ibu tadi, bisa bisanya dia ninggalin anaknya tapi gak izin dulu, pantes si anak nyariin. Kalo gak lebih tua udah aku omelin kali tuh ibu ibu." Kesal Giselle.

"Sabar ya, jangan di bawa kesel." ucap Marvel di angguki Giselle.

"Di taman hari ini amazing banget ya, kelakuan manusia emng gak bisa di prediksi. Pokoknya pas aku punya anak aku gak mau kaya ibu tadi, kasian kan anaknya nyariin si ibu kesana kemari, untung si anak ketemunya sama kita, coba kalo dia tadi ketemunya sama orang yang punya niat jahat? bisa aja dia udah di culik kan." oceh Giselle.

"Hei sayang.. udah lah, jangan di bawa kesel, biarin aja, munkin dia emang beneran lupa ngabarin anaknya, udah ya? jangan marah marah, nanti cantiknya ilang loh." ucap marvel menenangkan Giselle.

"Eh? sejak kapan kamu jadi pinter gombal gini? perasaan waktu itu kamu kamu banget deh, mana baku lagi bahasanya." tanya Giselle.

"Berubah lah sayang, kamu emng mau punya pacar yang kaku?" tanya Marvel.

"Sebenernya sih gamau, tapi aku lebih gamau kalo pacar aku nantinya di gangguin sama orang karena gak kaku lagi." jawab Giselle.

"Serba salah deh aku."

"Lagi kamu belajar gombal dari mana coba?" tanya Giselle.

"Dari temen temen aku, utamanya si Adnan sih, tiap hari dia bikin gombalan Mulu buat pacarnya." jelas Marvel.

"Tapi mereka lucu deh, aku inget banget Lia pernah di buat kesel sama Adnan gara gara di ledekin." ucap Giselle.

Triingg~

"Telfon? emang sekarang udah jam berapa?" tanya Giselle.

Saat melihat ia terkejut kala sadar bahwa jam sudah hampir menunjukkan pukul 5, sudah sangat sore.

"Gawat! ayok pulang, udah mau malem, aku bisa di cariin sama mama nanti." ajak Giselle di setujui Marvel yang langsung bangkit dan berjalan menuju tempatnya memarkirkan motor.

- to be continued.

Bisa bisanya ngedate smpe lupa waktu, dasar anak remaja!

Giselle selama perjalanan bakal terus berdoa sih biar gak kena omel pas pulang hahaha.

kalo Marvel mah tenang, dia udah izin pas mau berangkat sekolah kalo bakal pulang telat soalnya, jadi aman.

aku balikk, hehe padahal baru 2 kari yang lalu aku up.. tapi ku up ini spesial 1k pembacaan yeyyyy🎉🎉🎉🎉. baik kan ak hihihi.

omong omong ini chapter terpanjang yang pernah aku tulis di cerita ini sih wkwk.

yak baik, sekian, mari kita doakan agar Giselle tak di omeli saat sampai di rumah, makasih udah mau baca, kalian keren, byeee.

Crush || Markselle [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang