★ 16 | Mine

2.4K 181 122
                                    

[ Underneath Theo Sunrise Update]
Mohon yaa, bunda-bunda penuhin kolom paragraf nya dengan komentar kalian yang frontal itu. 🤣

Happy reading.

•••

Hanya tiga kali teguk, Lucia telah melepaskan diri dari candu terhadap alkohol. Lalu duduk meringkuk dalam rasa bosan, sambil mengedarkan mata, menatap sekitar tempat yang asing. “Kemana perginya Matteo,” pikir Lucia termanggu sendiri. Membuat Adam datang mengusiknya.

“Sadie, pasti meninggalkan mu sendiri,” kata Adam.

“Oh. Dia mencarimu,” ucap Lucia. Membuat Adam segera mengernyitkan alis.

“Ya. Dia memang selalu mencari keberadaanku, biarkan saja. Boleh aku duduk di sini?” Tanya Adam. Membuat Lucia tak enak hati. Tapi, berat rasanya untuk menolak.

“Silakan!” ucap Lucia. Kontan membuat Adam menjatuhkan tubuh ke sofa.

“Temani aku minum, Lucia.”

“Aku tidak bisa minum lebih banyak.”

“Kenapa? Theo melarangmu?” salah satu alis pria itu bergerak naik. Menatap penuh cemooh. “Aku paham maksud mu. Tapi Lucia, kenapa kau mau datang ke pesta ini?”

“Aku ingin bersenang-senang selama honeymoon.” Lucia berkata jujur. Tersenyum simpul, menularkan aura kekanakan yang natural.

“Pilihan tepat, Cia.”

“Jadi, berapa lama kakakmu dan Theo menjadi teman?” Tanya Lucia. Penasaran. Karena dari kacamatanya, mereka tak cocok. Terlihat canggung.

“Teman? Oh Astaga. Kau dibohongi.” Adam tertawa lantang. Lantas bergeser mendekati Lucia hingga gadis itu berada di ujung sofa.

“Kau bisa jauh sedikit?” pinta Lucia cemas.

“Aku ingin memberitahumu, Cia. Tapi, aku tidak tega.”

“Memberitahukan apa?” Lucia bergidik.

“Sadie dan Theo, punya hubungan yang lebih dari seorang teman. Mereka saling mencintai, bahkan hampir menikah. Makanya, aku tidak percaya, jika Theo sekarang menikahi mu. Kau bahkan terlihat jauh lebih muda darinya.”

Lucia menelan saliva. Terdiam bersama lubang kebingungan. Dia mempercayai Matteo, bahkan lebih dari apapun. Namun sekarang, fakta yang di beberkan Adam, terdengar menyesakkan.

“Kau pasti bohong,” ucap Lucia tegas.

Wait. Aku punya buktinya!” Adam merogoh ponsel dari dalam saku celananya. Kemudian mempertontonkan beberapa foto lama, bukti kedekatan Matteo dan Sadie.

Lucia berpaling cemberut. Merasakan kekecewaan. Dia menggigit bibir, memikirkan kalimat Adam yang bersarang di dalam otaknya.

“Kau masih tidak percaya? Lihat! Keduanya, sekarang menghilang bersama. Mereka mungkin sedang bersenang-senang juga di satu tempat,” kekeh Adam. Sengaja menyimpulkan untuk membuat Lucia marah.

Sontak, gadis itu bangkit. Lekas berdiri untuk membuktikan kalimat Adam. Tapi, pria itu menahannya. Malah menjatuhkan tubuh kecil itu di tengah sofa.

Plak! Tanpa berpikir, Lucia menampar Adam. Membuat pria itu marah, lalu mencengkeram pahanya.

“Akan ku adukan pada Theo, apa yang kau lakukan ini!” ancam Lucia. Bersikeras melawan.

“Mengadu? Silakan saja. Dia pasti sedang asyik bersama Sadie. Berciuman, berpelukan, atau berhubungan seks singkat.”

Underneath the SunriseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang