[ Underneath the Sunrise UPDATE ]
Cus, ramein donk komentar nya. Vote juga!Happy Reading.
••••
“Hari ini, kau terlihat lebih cantik.” Falcon memuja, saat mata birunya begitu tajam menatap Lucia.
“Benarkah? Mungkin, hanya perasaan mu saja,” balas Lucia. Tersenyum simpul. Menyerahkan dirinya, pada kursi kosong yang di ulur Falcon untuknya. “Thanks.”
“Aku serius. Kau memang cocok dengan gaun putih,” kata Falcon. Berdeham sekali. Kemudian duduk kembali di tempat semula.
“Kalau begitu, aku akan beli gaun yang lainnya,” kekeh Lucia. Menyambut buku menu makanan berwarna hijau zamrud dari pelayan restaurant.
Lucia memesan, setelah lama berpikir. Akhir-akhir ini, wanita itu cukup melakukan diet ketat. Berharap mendapatkan tubuh ideal seperti semula.
“Hanya itu?” Tanya Falcon. Sembari melihat menu lain.
“Ya. Cukup. Moma di rumah, dia pasti membuatkan sesuatu untuk santapan malam,” jelas Lucia.
“Baiklah. Kalau begitu samakan saja pesanannya,” ujar Falcon. Segera mengembalikan menu, yang membuat pegawai restaurant segera mundur setelah membuat janji untuk menyiapkan makanan.
“Bagaimana pekerjaan mu?” Falcon membuka topik.
“Baik. Hanya saja, kecerobohan yang sering ku lakukan, masih sering terjadi. Itu benar-benar sial,” jelas Lucia. Berdecak kesal. Menyadari bahwa dirinya belum banyak berubah dengan beberapa tahun lalu.
“Selama tak mengganggu, tidak akan menjadi masalah.”
“Tentu saja masalah. Aku sudah mengganti laptop perusahaan sebanyak enam kali dalam setahun,” decak Lucia. Berteriak kesal, mencemaskan keadaan dirinya yang kacau.
Falcon mendengus. Tertawa lembut dengan perhatian yang teralihkan. Kemudian, dia mendekat. Alih-alih meraih salah satu tangan Lucia dan menggenggamnya erat.
“Falcon.”
“Wait. Ada yang ingin aku bicarakan,” desak Falcon. Menahan tangan yang nyaris pergi itu.
Lucia terdiam. Canggung. Menatap Falcon serius.
“Lucia, aku....”
“Champagne,” berat terdengar. Suara dari pelayan yang sibuk menyajikan gelas beserta botol hitam dengan penutup emas itu mengganggu.
Lucia cemas. Lekas menarik tangannya hingga lepas. Falcon menelan saliva. Kontras menatap ke arah pelayan.
“Apa yang ingin kau bicarakan?” Tanya Lucia. Kini menyembunyikan tangannya dengan benar.
Falcon mendengus. Merasa kesal, karena perasaannya tak lagi sama seperti sebelumnya.
“Lucia, aku tahu, kau menghadapi banyak kesulitan. Tapi, ada yang lebih penting untuk saat ini.” Falcon mengambil napas panjang sebentar.
“What?” Lucia bertanya.
“Kebahagiaan mu, Cia.”
“Aku sudah sangat bahagia sekarang,” ucap Lucia.
“No. Kau tidak,” decak Falcon.
“Darimana kau tahu?”
“Matamu yang cantik itu tidak akan bisa membohongi ku,” rayu Falcon. Berharap Lucia dapat jatuh ke dalam ucapannya yang terdengar lancang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Underneath the Sunrise
Romance21+ | Agegap Matteo dos santos adalah kesempurnaan, tampan, uang, dan kecerdasan. Kaki tangan sekaligus pengacara handal keluarga pemasok narkoba terbesar di Kolombia. Dia mendapat perhatian penuh, termasuk dari Lucia, gadis polos yang berbeda bela...