[ Underneath the Sunrise UPDATE ]
Yuk, komen yang banyak, biar bisa Up sering-sering. Gasss.Happy reading.
•••
Kepulan asap membumbung tinggi. Bergerak mengikuti angin. Jeremy membakar rokok, duduk menyendiri di pojok rumah sakit. Rambut coklatnya dibiarkan berantakan, yang sama kacau dengan isi kepalanya.
Kemudian, ditengah kekosongan tersebut. Jeremy sontak terkejut, waktu kedatangan Matteo. Pria itu menarik kerah pakaiannya, dan menyeret tubuhnya ke tengah.
“Apa-apaan kau? Hah. Lepas!” Jeremy membangkang. Membuat lengan Matteo yang kuat meremas kerah nya lebih kencang.
“Harusnya, kau tidak mengabaikan peringatan ku!” kata Matteo serak. Masih dengan darah milik Lucia yang menempel pada pakaiannya.
“Tebing tidak terlalu tinggi, hanya saja, gadis itu yang... Akhh! Fuck!” Jeremy mengerang rendah. Waktu lehernya tercekik oleh kerah pakaiannya sendiri. Matteo menatapnya, sengaja mengintimidasi dengan menarik kain lebih keras. Kilau matanya tampak gelap, lebih dingin dari biasanya.
“Jika terjadi sesuatu. Kau akan bertanggungjawab!” ancam Matteo lewat suaranya yang dalam. Menarik napas panjang, menetralkan emosi yang memuncak.
Jeremy terdiam membeku. Enggan menanggapi, hingga akhirnya dia dapat meloloskan diri. Jeremy berputar, bergerak masuk ke dalam lorong untuk menjauhi Matteo yang bahkan sengaja membuntuti nya masuk.
“Dari mana saja kau, Jere? Apa kau tidak lihat bahwa keadaan di sini sangat kacau?” Moray bertindak. Menatap putranya lewat sorot mata yang jauh lebih serius.
“Aku hanya mencari udara segar,” jawab Jeremy ragu-ragu. Kini melihat Matteo berdiri di samping George. Pria itu menatapnya, seolah memberi interupsi khusus. “Bagaimana Lucia?”
“Dia tidak apa-apa. Tapi kau harus melakukan tugasmu pada George,” kata Moray. Menepuk pundak pria itu, dan menariknya melangkah mendekati mata yang penuh rasa penasaran.
“Kenapa Lucia bisa jatuh?” Tanya George.
“Aku berniat mengajaknya untuk melihat pemandangan lebih luas. Jadi ku ajak dia naik ke tebing. Dia memergoki kami, dan memperingatkan. Tapi, karena tidak pernah ada masalah selama ini, aku meyakinkan Lucia, hingga dia memilih untuk tetap naik. Tapi, dia tergelincir,” jelas Jeremy, sesekali melirik Matteo yang kini melipat kedua tangannya di dada.
“Kau ada di sana, Matteo?” Tanya George.
“Aku ingin membakar rokok, dan melihat mereka.”
“Aku minta maaf Mr. Savalas. Aku tidak menyangka hal ini terjadi. Aku menyesal. Benar-benar menyesal.” Jeremy tertunduk. Menumpuk rasa takutnya. Dia gemetar.
“Lucia tidak apa-apa. Jangan khawatir,” ucap George. Menelan ludahnya seperti ingin membuang rasa cemas pada Jeremy.
Pria itu mengangguk. Lalu mundur kembali untuk menyendiri. Mencerna rasa bersalah yang sebenarnya ia sembunyikan. Ia melirik sekitar, mencari pembenaran. Alicia bahkan enggan menatapnya. Wanita itu membisu, dengan mata yang bengkak.
“Tidak apa-apa. Tenanglah. Tidak akan terjadi apapun.” Jeremy membatin. Terus menerus menghibur diri dengan kalimat yang serupa.
Hingga melihat seorang dokter keluar dari salah satu ruangan. Tenang dan hati-hati menyampaikan kabar. Ya. Syukurlah. Tidak ada bagian vital yang rusak. Dia hanya memar di beberapa bagian tubuh dan luka yang wajib mendapatkan jahitan sepanjang tiga centi pada bagian kepalanya. Dia akan segera sadar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Underneath the Sunrise
Romantizm21+ | Agegap Matteo dos santos adalah kesempurnaan, tampan, uang, dan kecerdasan. Kaki tangan sekaligus pengacara handal keluarga pemasok narkoba terbesar di Kolombia. Dia mendapat perhatian penuh, termasuk dari Lucia, gadis polos yang berbeda bela...