Bab 9 Topi

77 13 7
                                    

Happy Reading
-
-
-
-
-

"Wina hari ini udah makan belum ya?"

"Wina hari ini nggak apa-apa kan ya? Takut banget dia luka karena ceroboh."

"Wina ingat besok ketemu gue nggak ya? Kok chat gue nggak di balas?"

"Kemarin dia pilek, apa sekarang dia sakit ya karena itu nggak balas chat gue?"

"Apa gue gofood-in Wina ya biar makannya teratur?"

"Wina hari ini ngapain aja ya?"

"Wina nggak lagi deket sama cowok manapun kan ya?"

"Heh anjing! Bisa diam nggak? Wina, Wina mulu, nggak ketemu sehari nggak akan bikin lo mati." Ucap Bintang tajam merasa kesal karena sejak kedatangan Barra, pria itu hanya mengeluh, mengeluh, dan mengeluh.

"Heh lo nggak lihat? Hari ini gue udah sekarat karena belum dapat senyuman dari peri kecil gue." Ucap Barra lebay yang membuat Bintang ingin menelannya hidup-hidup.

"Ni bocah baru temen aja lebaynya segini, kalau pacaran gimana dah?" Celetuk Achi menggelengkan kepalanya.

"Kalau udah jadian mah langsung buat spanduk depan kampus dia, bahkan otak gua langsung berpikir Barra bakalan buatin baju couple buat mereka. Terus bajunya ada tulisan 'milik wina' terus satunya tulisannya 'milik barra'" Celetuk Ethan.

"Ide bagus, thanks idenya."

"Elu malah ngasih dia ide anjir. Tololnya ni bocah kan udah kuadrat." Ucap Bintang emosi.

"Kata gue dia langsung diputusin sih setelah menyuarakan ide Ethan ke Wina." Ucap Achi.

"Iya kalau langsung diputusin. Takutnya si Wina keburu terkontaminasi sama ini bocah. Bukannya diputusin malah makin cinta." Ucap Archen memikirkan skenario terburuk dalam hubungan itu.

"Heh bisa nggak kalau gibah tuh jangan depan orangnya. Gue denger ya bangsat!" Ucap Barra kesal.

"Lo denger juga nggak ngaruh, kan lo nggak sadar diri." Celetuk Fabian yang membuat Barra mendelik tapi beberapa detik kemudian mengibas-ngibaskan tangannya.

"Ck gini ya jadi orang terkenal, banyak hatersnya."

Seketika itu juga teman-temannya itu pada mengumpat melihat kepercayaan diri Barra.

"Kantin FEB yok!" Ajak Barra kemudian, karena sudah tidak tahan tidak melihat Wina seharian.

"Ikut!" Ucap Fabian yang membuat Barra mendelik.

"Tumben? Ngincer siapa lo?" Tanya Barra kepo.

Fabian mengusap belakang kepalanya sambil nyengir. "Ada deh."

"Bilang aja ngincer Selin, susah amat." Ejek Archen.

"HAH?!"

"Buset selera lo kucing garong ya Fab." Ucap Barra menggeleng.

"Pacar Ethan tuh baru garong. Galak bener anjir. Salah dikit keknya gue habis sama tuh bocah." Celetuk Bintang karena sudah sering kena semprot saat berdiskusi mengenai acara Sanco.

"Setahu gue Selin lagi dekat sama Shaka deh." Ucap Achi.

"Halah selama belum pacaran trabas aja!" Ucap Ethan kompor.

"Gas Fab! Persetan ketua BEM FEB, mapres kebanggaan Unsa, most wanted Unsa, selama belum pacaran trabas!" Ucap Archen.

"Duh dibanding dukung ini lebih menjatuhkan mental gue brengsek!" Ucap Fabian emosi yang membuat Archen tertawa.

Love TrapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang