Dan disini lah sekarang mereka. Di mall FX yang ramai, setelah Adel mematikan telfon tadi Zean langsung bergegas pulang. Sekarang mereka tengah berada di Timezone, setelah membeli mainan tadi Revan merengek ingin bermain terlebih dahulu.
Adel hanya memperhatikan Zean dan Revan yang sedang bermain tidak berniat untuk bergabung, Sampai akhirnya terdengar suara tangis yang menggelegar.
Revan terjatuh saat bermain, dengan sigap Zean menggendongnya berjalan ke arah adel dengan Revan yang menangis.
"Cup, cup, anak mamah katanya kuat ko nangis"Ucap Adel mengambil alih Revan dari gendongan Zean.
"Sakit-Hiks"
"Jangan nangis dong, masa jatuh gitu aja nangis, katanya mau jagain mamah"Ucap Adel menghapus air mata Revan.
"Evan nda nangis ko"Ucap Revan sambil terisak.
"Ga nangis ko keluar air mata"ejek Adel.
"Ndak mamah, ini ail nya kelual sendili"elak Revan berusaha menghentikan air matanya.
"Udah-udah, jangan di gosok matanya nanti merah, mending pulang yuk udah sore"Ajak Adel di angguki oleh Revan.
Adel berjalan keluar area Timezone sambil menggendong Revan, diikuti Zean di belakang.
Di dalam mobil perjalanan pulang sangat hening, Revan tertidur di pangkuan Adel, Zean yang fokus menyetir dan Adel yang sibuk dengan handphonenya.
Sesampainya di Rumah. Zean memarkirkan mobilnya di garasi, sedangkan adel menaruh Revan di kamar lalu turun untuk membantu bi sumini masak.
Jika kalian bertanya kenapa Adel dan Zean tidak seperti sepasang suami istri pada umumnya? Mereka memang tidak akur, mereka hanya akan akur di depan Revan saja dan kalian akan tau kalo baca deskripsi😁
Setelah selesai memasak. Adel naik untuk membangunkan Revan, sekarang sudah saatnya mandi.
"Evan, sayang bangun yuk"Ucap Adel mencium pipi Revan.
Eughh
Revan sedikit membuka matanya, lalu menutupnya kembali.
"Evan antuk mah"Ucap Revan dengan mata tertutup.
"Bangun sayang, mandi kalo ga mandi nanti bau"Ucap Adel yang masih asik menciumi wajah Revan.
"Ihh, Evan antuk mah, bobo"Rengek Revan.
"Yaudah, kalo Evan ga mau bangun mamah aduin ke papah, biar di siram "ancam Adel berhasil membuat Revan membuka matanya lebar.
"Angan mah, Evan ndak mau"Ucapnya memeluk Adel menyembunyikan wajahnya di leher Adel.
"Makanya, yuk mandi"Ucap Adel di jawab anggukan oleh Revan, lalu adel langsung menggendong Revan menuju kamar mandi.
Selesai memandikan dan memakai kan Revan baju, Adel membawa Revan turun untuk meminta Zean menjaga nya.
"Pah!"Teriak Revan dari tangga.
"Jangan teriak-teriak Evan"Ucap Adel.
"Maaf mah, tulun mah"Ucap Evan saat sudah di anak tangga Terakhir.
"Iya. Evan sama papah dulu ya mamah mau mandi, suruh papanya mandi juga"Ucap Adel.
"Okey"Ucap Revan lalu berlari ke arah Zean yang sedang bermain game di sofa ruang tengah.
"Pah"Ucap Revan yang sudah duduk di pangkuan Zean.
"Hm?"Jawab Zean.
"Papa agi pain?"Tanya Reva mengintip handphone milik Zean.
"Main game"Jawab Zean.
"Game tuh apa?"Tanya Revan.
"Game itu, sama kayak mobil sama robot punya Evan"Jawab Zean.
"Tapi kan obil sama lobot Evan gede, ko ini kecil pah?"Tanya Revan lagi.
"Iya, ini kan Versi online nya"Ucap Zean.
"Olen tuh apa?"Tanya Revan lagi.
"Online bukan olen"Ralat Zean.
"Olen"
"Online"
"Olen"
Ah sudahlah, capek juga meladeni bocah ini.
"Yuk main robot aja sama papah"Ucap Zean mengalihkan.
"Yuk!"Ucap Revan bersemangat.
Akhirnya Zean dan Revan bermain dengan mainan baru yang mereka beli di mall tadi, Selang beberapa menit Adel turun setelah selesai dengan acara mandinya, bergantian dengan Zean.
Jam sudah menunjukkan pukul 19:07 mereka sedang melaksanakan makan malam, makan malam yang di selimuti dengan celotehan dan banyaknya pertanyaan yang keluar dari mulut Revan.
Sekarang ini mereka sudah berada di dalam kamar, dengan Zean yang sibuk dengan laptopnya, Adel dengan handphonenya dan Revan dengan acara kartunya.
"Mah, antuk"Ucap Revan sambil menggosok matanya.
"Mau bobo? Sini-sini jangan di gosok matanya sayang"Ucap Adel mengangkat Revan untuk naik ke pangkuannya.
"Nen mah"Ucap Revan.
"Ko nen? Kan udah ga nen lagi kemaren"Ucap Adel.
"Ah mau nen mah"Rengek Revan memukul pelan payudara Adel.
"Ya'udah iya"Ucap Adel pasrah membuka tiga kancing atas piyamanya.
5 menit berlalu. Revan masih belum tertidur juga, Zean menutup Laptopnya menaruhnya di nakas dekat kasur, mengalihkan pandanganya ke arah Adel yang sedang menyusui Revan.
Kaget. Ini Zean pertama kalinya melihat secara langsung, karn dia selalu pulang malam dan pasti Reva dan Adel sudah tertidur, Dia laki-laki normal dia punya nafsu.
"Ekhem"Zean berpura-pura batuk untuk menarik perhatian Adel, dan benar saja adel menoleh ke arahnya.
"Kenapa?"Tanya Adel.
"Eng-engak"Ucap Zean gugup, Adel menatapnya heran tapi tak perduli.
"Lu ga ngerasa aneh g-gitu?"Ucap Zean.
"Gak, lu kenapa sih?"Bingung Adel.
"Enggak, lupain aja"Ucap Zean lalu membalikkan badannya menjadi memunggungi Adel.
Zean pasrah. adel sama sekali tidak peka, Zean berusaha tidur walau ada yang berdiri dalan dirinya.
Masih bingung sebenarnya, ini masih awal.
Nanti juga bakalan ada
Konflik, permasalahan, perceraian,kematian
Kebahagiaan? Mungkin
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Parents
Teen FictionUp 1bln 1x - start 22 april 2024 - end-- TAKDIR MEMANG SE BERCANDA ITU, DAN TIDAK AKAN ADA YANG TAU. MENCERITAKAN TENGTANG ZEAN ANGGARA NATIO DAN REVA FIDELIA. MENJADI SEORANG IBU DI USIANYA YANG MASIH 18 TAHUN ADALAH HAL YANG TAK PERNAH ADEL DUGA...