21.

1K 172 5
                                    

  Senyuman di bibir Adel tak pernah hilang hari ini. pagi tadi, setelah mereka selesai sarapan. Orang tua dan mertuanya datang untuk merayakan ulang tahunnya, tak sampai di situ, kerabat dekat dan jauhnya pun menyusul hanya untuk ulang tahunnya. tentu itu sangat membuatnya bahagia, bagaimana tidak? ia tau seberapa sibuknya mereka, terutama Evelyn. Evelyn adalah anak dari kakak papahnya, dia tinggal di Swis sekarang. Ikut dengan sang suami setelah menikah 6 tahun yang lalu, dia datang dengan anak, dan suaminya.

   Adel suka hari ini. ya dia memang selalu di rayakan, bisa di bilang dia lah bungsu dari keluarga besarnya. Adel menatap ke arah keluarganya yang sibuk memanggang daging di halaman belakang rumah, tak sadar jika air matanya keluar secara tak sengaja, Adel ingin seperti ini setiap hari.

  "Del…." Panggil orang itu dengan suara pelan dan sedikit cempreng.

  "Ah! Iya kenapa kak?" Jawabannya menghapus jejak air matanya.

  "Jangan melamun mulu! Nanti kesurupan repot" Ucap Evelyn bercanda.

  "Enggak. gue cuman seneng aja, bisa kumpul sekeluarga besar, lo juga kenapa tiba-tiba dateng? Kenapa ga ngabarin dulu, kan nanti bisa di jemput di bandara!" Ucapnya pada Evelyn.

  "Kan kejutan. kalo di kasih tau, bukan kejutan dong namanya." Jawab Evelyn dengan sedikit terkekeh.

  "Selamat ulang tahun ya! Panjang umur, By the way, berapa usia kandungan lo?" Tanya Evelyn.

  "Baru 6 Minggu, lo kapan nyusul? Gua liat Mark udah butuh temen tuh" Ucap Adel.

  "Gimana nanti aja, doa'in makanya" Ucap Evelyn.

  "Gimana doa'innya? Kita udah beda halauan kak." Ucap Adel. Memang Evelyn memilih ikut dengan kepercayaan suaminya kala itu.

  "Apa salahnya? Doa ya Doa aja" Ucap Evelyn.

  "Iya deh. Semoga cepet nyusul ya! nanti gua main-main ke Swiss, kalo ada waktu senggang." Ucap Adel.

  "Sok sibuk banget lu! Kerjaan lu paling di rumah Rebahan aja." Ucap Evelyn.

  "Gua emang ga sibuk, tapi laki gua yang sibuk!" Ucap Adel.

  "Iya deh iya. ayo gabung ke sana, udah mateng tuh kayaknya" Ajak Evelyn di angguki oleh Adel sebagai jawaban.

  "Hi Reva! How are you?." Sapa David (Suami Evelyn).

  "I'm fine, how about you?." Jawab Adel.

  "As you can see? I'm fine. Oh, Congratulations on your pregnancy, Reva! And, happy birthday!" Ucap David.

  "Thank You! When will you guys catch up?" Ucap Adel.

  "Actually I wanted to. But Evelyn always refused, with the excuse that Mark was still small." Ucap David dan dapat cubitan di pinggangnya oleh Evelyn.

  "And, I just asked your husband, what style do you use to get it working so fast!" Bisik David pada Adel yang membuat Adel tertawa.

  "What are you whispering to Adel? David!" Tanya Evelyn kesal.

  "Nothing! Is that right? Reva?" Jawab David mengedipkan satu matanya, tanda ingin berkerjasama.

  Adel tidak langsung menjawab. Melainkan berbalik berbisik pada Evelyn untuk memberi tahu, apa yang David bisikan pada nya, Setelah nya perang antara suami dan istri itu tak terhindar kan.

______________________———————_______________——————___.

  Kini jam menunjukkan pukul 10 Malam. Acara BBQ pun sudah selesai, mereka bubar sejak 30 menit yang lalu.

  "Ga mau nginep aja kak?" Ucap Adel pada Evelyn.

  "Enggak. kita udah pesen Hotel del" Tolak Evelyn, Entah sudah berapa kali ia menawarkan untuk menginap pada kerabat nya yang lain, jawabannya tetap sama, pulan dan hotel.

  "Ya sudah, hati-hati." Ucap Adek pasrah.

  "Be careful on the road bro! Use the style I suggested earlier, so you can have another child quickly!" Ucap Zean pada David, dan bertos ria ala laki-laki.

  "Yes! Thank you for Your suggestion bro!" Balas David.

  Setelahnya Mobil yang di tumpangi oleh Evelyn dan David melesat pergi. Adel yang merasa lelah pun masuk ke dalam rumah, di ikuti oleh Zean di belakangnya.

  Merebahkan tubuhnya setelah memasuki kamar. Revan pergi menginap di rumah Aran dengan Omanya, katanya sih, ingin memberi nya waktu berduaan bersama Zean.

  "Sayang!" Panggil Zean saat membuka pintu kamar.

  "Apa?"

  "Kita ga mau melakukan hal yang romantis?" Tanya Zean membaringkan dirinya dan memeluk Adel dari samping.

  "Apa yang romantis?" Tanya balik Adel.

  "Seperti berdansa di atas sini? Itu romantis!" Ucap Zean.

  "Kan udah di bilang 2 bulan lagi!" Ucap Adel.

  "Ayolah! Itu lama, tak apa, aku akan bermain santai" Ucap Zean kekeh.

  "Ya'udah, Ayo ikut!" Ucap Adel bangkit dari tidurnya, berjalan keluar kamar di ikuti Zean di belakang nya.

  "Tunggu di luar dulu ya? Aku mau siap-siap" Ucap Adel dengan Senyuman di bibirnya, Zean hanya mengangguk, menurut tanpa ada rasa curiga.

  Adel menutup pintu kamar lalu mengunci nya. 5 menit berlalu, Zean sudah tidak sabar.

  "Sayang?! Udah belum!" Teriaknya.

  "Malam ini tidur di luar dulu ya! Suami ku yang Mesum!" Teriak Adel Dari dalam.

  "Mana bisa gitu sayang?"

  "Lagian. ga sabaran banget udah tua juga! selamat menikmati malan yang dingin tanpa pelukan istrimu yang cantik ini, Anata!" Ucap Adel dari dalam Kamar.

 

Bersabarlah Zean. ambil sisi positifnya, setidaknya kamu bisa memberikan sedikit darahmu pada nyamuk, yang ada di rumah besar milikmu itu! Hahaha.

Sawer aku dong kawan.
Di bio yaw😋😭.

🤫🧏🏻‍♂️

 

Young ParentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang