Adel saat ini sedang beristirahat setelah mengurus Zean yang hendak pergi ke kantornya. mulai dari menyiapkan pakaiannya, sepatu, kaos kaki, dasi, dll. Revan masih Asik dengan mimpinya, tapi Adel senang akan hal itu, dia punya waktu bersantai lebih sebelum Revan bangun.
Tapi harapannya pupus setelah mendengar suara tangisan dari arah kamarnya. adel menghela nafasnya kasar, gagal sudah niatnya untuk bersantai.
Setelah memasuki kamar ia melihat Revan yang sedang menangis sambil menatapnya. merentangkan tangannya meminta untuk di gendong, Adel dengan sigap mengangkat tubuh mungil Revan untuk di gendong, lalu kembali turun untuk menenangkannya.
"Udah dong nangisnya sayang, ini mamah" Ucap Adel menepuk pelan punggung Revan, sambil berjalan mengelilingi rumah.
"udah ya nangisnya? emang ga cape?" Ucap Adel, menghapus airmata yang terus mengalir dari mata putrany.
"Mau papah" Ucapnya, di sela-sela tangisnya.
"Papahnya, baru aja berangkat, sayang." Ucap Adel.
"Mau papah!" Rengeknya dengan tangis yang semakin menjadi.
"Iya-iya, nanti kita ke kantor papah ya? Udah dulu nangisnya dong" Ucap Adel.
"Kenapa sih? Biasanya juga ga nangis" Ucap Adel, merapihkan rambut Revan yang berantakan serta di basahi oleh keringat.
"Ko anget? Sakit rupanya anak mamah" Adel sadar kala mengelap keringat yang mengalir dari dahi Revan.
Setelahnya. Adel terus berusaha untuk menenangkan Revan yang terus menangis sambil merengek, menginginkan papahnya.
______________________—————__________________————_______.
Adel benar-benar lelah sekarang. berhasil menidurkan Revan kembali setelah menangis selama 1 jam lebih, mencari byebye fever , di laci, lalu memasangkannya di dahi sang anak.
"Capek banget gila!" Keluh adel, ikut merebahkan tubuhnya di samping Revan.
Menutup matanya dengan niat beristirahat sebentar sebelum mandi, tapi niatnya malah keterusan menjadi ikut menelusuri mimpi bersama Revan.
Kegiatannya dari jam 5 pagi sangat lah melelahkan. mulai dari menyiapkan sarapan untuk Zean, yang biasanya di kerjakan bersama bi sumini, tapi karna pembantunya itu meminta izin untuk libur selama 1 minggu, jadilah semua pekerjaan rumah akan di tanggung olehnya sendiri.
Apa lagi dengan keadaan nya yang sedang hamil. sepertinya akan sangat berat menjalani hari, untuk seminggu kedepan.
_______________________________---------—————_______________
Tidur Adel mulai terjaga saat merasa badannya seperti di guncang oleh seseorang. setelah sepenuhnya terbangun, melihat Revan yang sudah berada di gendongan Christy.
"Bangun lu! jangan tidur mulu, anak lu sakit nih!" Ucap Christy dengan Revan yang berada di gendongannya.
"Iya, gua tau" Ucap Adel.
"Jam berapa sekarang?" Tanya Adel pada Christy.
"Udah jam 11 kurang 13 menit, udah sarapan belum?" Tanya Christy.
"Belum, ketiduran tadi" Jawab Adel, bangkit dari tidurnya, lalu masuk ke dalam kamar mandi.
Christy yang melihat itu menggeleng kan kepala nya. pasti sangat lelah menjadi Adel, harus bangun pagi untuk mengurus keperluan suami, mengurus Revan yang sedang sakit, membersihkan Rumah, dll.
Membayangkannya saja Christy sudah merinding. apakah se sulit itu menjadi ibu rumah tangga? Kalau memang iya, rasanya Christy ingin jomblo sampai akhir hayatnya saja.
_______________________________——————____________________
"Christy!!" Kesal Adel kala melihat Christy dan Revan yang menghamburkan mainan yang baru saja ia bereskan.
"Jangan nambah kerjaan gue please!!, gue capek bangett!!" Ucap Adel yang sudah jatuh terduduk di anak tangga.
"Maaf, del, Revan yang mau" Ucap Christy menyalahkan Revan.
"Ih!? Apasih Aunty, kan Aunty yang suluh." Ucap Revan tidak Terima.
"Dih? Ko nyalahin aunty?"
"Kan emang Aunty yang suluh!"
"Evan yang mau!"
"Aunty yang suluh!"
"Evan!"
"Aunty!"
"Evan!!"
Sudah. Adel sudah muak dengan semuanya, kepalanya sakit dan pusing, mendengar dua manusia berbeda generasi di depannya bertengkar.
"CUKUP!!" Bentak Adel yang membuat Christy dan Revan terbungkam dan menunduk.
"Kalian berdua salah!! Beresin! Sampe benar-benar bersih! Abis itu, berdiri di pojok, sampai gue turun!" Ucap Adel, lalu pergi naik menuju kamarnya.
"Aunty sih, mamah malah kan jadinya" Ucap Revan, menyalahkan Christy.
"Kamu juga!" Bantah Christy.
"Engga, aunty"
"Kamu"
"Aunty!"
Ya. Mereka terus menerus saling menyalahkan, entah kapan apa yang Adel suruh itu terlaksana kan, jika adel turun itu belum juga beres, ga tau lagi, gimana nasib mereka.
___________________________—————————___________________
Dahhh, Sorryy yee, lupa kocak.
See you bulan depan kocakk.
Bagi duit mah, beli magnum, asem nih asem
https://saweria.co/FrHanzy14
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Parents
Teen FictionUp 1bln 1x - start 22 april 2024 - end-- TAKDIR MEMANG SE BERCANDA ITU, DAN TIDAK AKAN ADA YANG TAU. MENCERITAKAN TENGTANG ZEAN ANGGARA NATIO DAN REVA FIDELIA. MENJADI SEORANG IBU DI USIANYA YANG MASIH 18 TAHUN ADALAH HAL YANG TAK PERNAH ADEL DUGA...