12.

2K 192 16
                                    

  Sore ini. tepatnya pukul 16:25, Zean dan Revan tengah berada di Rs yang di sarankan oleh Marsha tadi, kata-kata Marsha membuatnya ragu. jadi ia memutuskan untuk melakukan tes DNA nya dengan Revan.

  "Jadi, kapan hasilnya keluar dok?" Tanya Zean dengan Revan yang menangis di gendongan nya, Revan menangis karna takut akan jarum suntik, untuk mengambil sempel darahnya.

  "Kemungkinan 3 hari sudah selesai, bapak bisa kembali ke sini setelah 3 hari, untuk mengambil hasil tesnya" Ucap dokter itu.

  "Baiklah, kalau begitu saya izin pamit, terimakasih." Ucap Zean.

  "Sama-sama"

____________________--_________—

 
  Sesampainya di rumah. Zean langsung menunju kamar untuk menaruh Revan yang tertidur, setelahnya ia lanjut untuk membersihkan badannya.

  Selesai mandi. Zean masih belum melihat keberadaan adel, otaknya benar-benar tidak bisa berfikir jernih, isinya hanyalah kemungkinan buruk yang di lakukan oleh adel.

  Tidak mau berfikir yang aneh-aneh, Zean memilih untuk tidur.

___________________________–_––++––________

  Jam 18:25. Adel baru saja pulang, melihat Zean dan Reva yang tertidur, ia memutuskan untuk mandi terlebih dahulu, setelahnya lanjut memasak untuk makan malam.

 
  Selesai dengan acara masaknya, Adel kembali ke kamar untuk membangunkan dua beban hidupnya.

  "Ka! Bangun" Ucapnya seraya mengguncang tubuh Zean.

  "Zean!! Bangun makan malam" Lagi, tapi sang empu masih tak terganggu sama sekali.

  "ZEAN ANGGARA NATIO!!" Teriak adel kesal.

  Bukan hanya Zean, Revan pun ikut bangun karna kaget mendengar teriakan Adel.

  "Egh. iya iya, ini udah bangun!" Ucap Zean membuka matanya.

  "Susah banget di bangunin nya. heran, lu manusia atau kebo sih" Ucap Adel kesal dengan Revan yang sudah berada di gendongan nya.

  Tanpa memperdulikan adel, Zean langsung keluar dari kamar.

  "Gila!" Umpat Adel.

_________________$-_----

  Setelah acara makan malam. mereka kini kembali ke kamar, seperti biasa tidak ada obrolan di antara mereka.

  "Mah, tadi evan di suntik sama doktel tau, akit" Adunya pada adel.

  "Hah? Di suntik?" Bingung adel, di suntik untuk apa?.

  "Kok bisa di suntik, emang kenapa?" Tanya Adel.

  "Nda tau papah, katanya mau ambil dalah Evan" Ucapnya seraya menatap pergelangan tangan, tempat di mana jarum itu menusuk kulitnya, masih terasa sedikit nyeri.

  "Buat apa?" Tanya adel pada Zean yang sibuk dengan ponselnya.

  "Enggak buat apa-apa." Satu alis adel terangkat heran, Jawaban Zean tidak memuaskan.

  "Terus buat apa ambil darah?" Tanya nya lagi.

  "Di bilang gapapa, udah lah cape, mau tidur" Ucap Zean mengelak.

  "Terus ini, kenapa mata Evan bengkak?" Ucap Adel kaget karna baru menyadari, bahwa mata anaknya membengkak.

  "Evan tadi nangis mah, Atit di tusuk jarum" Jawabnya, Adel semakin di buat heran dan bingung, sebenarnya ada apa?.

     Hayo? Ada apa hayoo?
Dikit dlo, capee buset

Kalao kata gue mah, mending nyawer sih brok
Kasih tau laki lu klo lu bunting del elah.

See you senin depan brokk uhuy serepet

Sogok guah di sini

https://saweria.co/FrHanzy14

Noh di bio

Grup? Nih


    https://chat.whatsapp.com/H1ATOGJm2QGJDsupNk3htE
  

Tuh ah

 

 

Young ParentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang