7.

2.2K 273 14
                                    

Jam menunjukan pukul 2 lebih 15 menit, Shani dan Gracio sudah pamit dari 1 setengah jam yang lalu. Terlihat Revan yang sedang asik bermain bersama Freya, Zean dan Aran yang sedang berbincang soal bisnis mereka.

"Evan. Evan tau ga, Aku mau punya dedek bayi loh"Ucap Freya tiba-tiba.

"Dek bayi?"Bingung Revan.

"Iya dedek bayi"Ucap Freya.

"Evan uga mau punya dek bayi"Ucap Revan.

"Emang iya?"Tanya Freya.

"Heem"Jawab Revan seraya menganggukkan kepalanya.

"Emangnya onty Adel hamil lagi?"Tanya Freya Penasaran.

"Hamil tu apa?"Tanya balik Revan.

"Ih. katanya mau punya dedek bayi juga, Kata mamah, Hamil itu nanti perutnya jadi besar, katanya juga di situ ada dedek bayi"Jelas Freya.

"Berarti Evan ga bakal punya dedek bayi, karna onty Adel ga Hamil"Lanjutnya.

"Ya'udah, Anti Evan suluh mamah Hamil aja"Ucap Revan polos.

"Emangnya cala hamil itu gimana?"Tanya Revan Penasaran.

"Aku juga ga tau, kata mamah aku masih kecil, nanti kalo udah besar tau sendiri"Jawab Freya Setaunya.

"Kenapa sih, olang tua itu libet, Evan ga boleh bilang anjil masa? Tapi om nil sama papah boleh"Ucap Revan seperti mengadu pada Freya.

"Emangnya Anjil itu apa?"Tanya Freya.

"Evan uga nda tau"Jawabanya, memang ia hanya meniru kata-kata yang ia dengar kemarin saat bermain bersama Zean dkk saja, Artinya? Dia tidak tau.

"Ih gajelas"Ucap Freya.

30 menit berlalu. Sekarang sudah waktunya Untuk menjemput Adel.

"Gua pamit bang, harus jemput Adel"Ucap Zean berdiri dari duduknya.

"Oh yaudah"Ucap Aran.

"Sekali lagi selamat"Ucap Zean.

"Iya. gua harap lu cepet nyusul, kasian Revan ga punya temen"Ucap Aran usil.

Zean tidak menjawab. Dia pergi menghampiri Revan dan Freya, meninggalkan Aran yang sedang tertawa tidak Jelas.

"Van"Panggil Zean ikut duduk lesehan di karpet yang sudah penuh dengan berbagai macam mainan dengan dua bocah itu.

"Apa?"Jawab Revan tanpa menoleh ke arah Zean.

"Pulang yu, Kita jemput mamah"Ucap Zean.

"Ga ah, Evan mau main sama feya"Tolak Revan.

"Udah dulu mainya, Besok kan masih bisa"Bujuk Zean.

"Ga pah, Evan masih mau main"Tolak Revan 'lagi'.

"Katanya mau borong kinder joy"Ucap Zean.

"Ya'udah yuk pulang, Evan mau joy!"Ucap Revan yang tiba-tiba bersemangat.

"Ayuk pah, Evan Mau joy"Ucap Revan yang sudah berdiri dan menarik-narik tangan Zean.

"Feya. Evan pulang dulu ya, anti evan sini lagi, Evan bawain joy joy deh"Ucap Revan pada Freya yang menatapnya sedih.

"Iya"Jawabanya lirih.

"Ya'udah yu pulang"Ucap Zean menggendong Revan lalu berjalan keluar rumah.

SKIP......

Mereka sudah sampai di rumah dengan Revan yang menangis di gendongan Adel.

Di perjalanan tadi. Rencananya setelah menjemput Adel, mereka akan mampir ke minimarket untuk membeli kinder joy, tapi Adel menolak, jatah makan coklat untuk Revan minggu ini sudah habis!.

(Definisi, diberi harapan lalu di kecewakan)

"Mah... Hiks mau joy joy-hiks"Rengek Revan pada Adel.

Adel tak mengindahkan rengekan Revan, ini juga demi kesehatan gigi Revan.

"Mah... Mau joy joy!!"Teriakan Revan menggema di setiap sudut rumah.

"Enggak sayang. Kan kemarin udah sama papah, kemarin lusa juga udah kan, yang lain ya? Asal jangan coklat"Ucap Adel menahan Amarahnya, jika Revan bukan anaknya mungkin sudah ia buang ke laut.

Adel memang pada dasarnya tidak terlalu menyukai Anak kecil, alasannya ya ini rewel dan susah di atur, tapi ini anaknya ia bisa apa?.

"Hiks... Ya' udah, Evan mau mamah hamil"Ucapnya polos berhasil membuat mata Adel membulat.

"Ha-hah? Apa?"Tanya Adel.

"Evan mau mamah hamil, bial punya dedek bagi kaya Feya-Hiks"Ucap Revan.

"Iya Sayang, Nanti papah mamah bikinin ya?"Ucap Zean tiba-tiba dan lagi-lagi Adel kaget.

"Apaan sih"Bisik Adel pada Zean.

"Diem"Balas Zean.

"Ha, i-iya ya' udah Mending Evan mandi dulu ya, sama bibi"Ucap Qdel Terpaksa.

"Benel ya mah?"Tanya Revan memastikan.

"I-iya sayang, udah sana mandi sama bibi"Ucap Adel.

"Yey, Evan punya dedek bayi, dedek bayi"Ucapnya sambil Berlari ke arah dapur tempat bi sumini berada.

"Lu apa-apaan sih"Ucap Adel pada Zean.

"Biar berenti nangis"Ucap Zean datar.

"Ya tapi ga gitu juga, kalo anaknya ngarep-ngarep gimana?"Tanya Adel.

"Tinggal bikin beneran aja ribet"Ucap Zean dengan santainya tapi Adel marah.

"Enteng banget ya mulut lo, gua masih sekolah gila ga mau"Ucap Adel.

"Sekolah tapi punya anak ya sama aja nambah satu"Ucap Zean.

"Apaan sih. itu juga gara-gara lo kalo lo lupa!, pokoknya gue ga mau titik!!."Ucap Adel marah, lalu pergi meninggalkan Zean.

"Padahal berharap dia mau"Batin Zean.

OKE CUKUP SAMPE SINI BRO.

700 KATA KAYA BIASA.

VOTE, SAWER KALI ELAH.

KOMEN BANYAK-BANYAK BIAR LEBIH MANGAT NIH GUA

Young ParentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang