3.

2.5K 245 1
                                    

Keesokan harinya. Revan dan Zean sedang bermain di ruang bermain, Di rumah memang ada ruangan khusus untuk Revan bermain.

"Pah"Panggil Revan.

"Apa?"Jawab Zean.

"Nda jadi, evan cuma panggil aja, evan bosen"Ucap Revan sambil memainkan mainannya.

"Evan bosen? Ikut papah yuk"ajak Zean membuat Revan mengalihkan pandangan nya.

"Ikut mana?"Tanya Revan.

"Main ke luar, ketemu temen-temen papah"Ucap Zean.

"Yuk"Ucap Revan.

"Tapi izin dulu sama mamah, nanti papah yang di marahin kalo ga izin"Ucap Zean.

"Oke"

Setelah itu Zean menggendong Revan keluar dari ruang bermain, menuruni tangga untuk menemui Adel yang sedang menonton Tv.

"Mah!"Teriak Revan dari arah tangga.

"Jangan teriak-teriak Evan"Tegur Adel.

"Maaf mah, mah Evan mau ikut papah ya"Ucap Revan yang berada di gendongan Zean.

"Ikut kemana?"Tanya Adel.

"Main kelual mah"Ucap Revan.

"Kemana?"Tanya Adel pada Zean yang berdiri di samping Sofa tempat ia duduk.

"Nongkrong"Jawab Zean datar.

"Oh. Yaudah boleh, tapi Evan jangan nakal ya di sana"Ucap Adel.

"Iya, Evan nda nakal ko mah"Ucap Revan.

"Ya' udah, kamu jagain anaknya yang bener"Ucap Adel menunjuk Zean. Mereka memang akan menggunakan kata "Aku-Kamu" saat di depan Revan, dan menggunakan "lo-gua" saat tidak ada Revan, ya mereka kan emang ga akur.

"Iya"Jawab Zean sekenanya.

"Ikum mah, Evan pelgi dah"Ucap Revan di gendongan Zean melambaikan tangan saat sudah berada di pintu keluar.

"Dah"

"Huft,, Akhirnya, Ajak Christy nge mall ah"Ucap Adel bernafas Lega, Sekarang giliran dia untuk bersantai menikmati hari yang indah tanpa gangguan bocil coklat itu.

Semalam Christy tidak jadi datang ke rumah karna Christy jalan dengan HTS an nya, Inget HTS belum ada kepastian di hubungan mereka.

Setelah menghubungi Christy, Adel ber siap-siap untuk menikmati Hari dengan sahabatnya itu. Sedangkan Zean dan Revan baru saja sampai di tempat biasa Zean dan teman-temannya berkumpul.

Rumah sederhana dari luar tapi mewah di dalam. Tempat di mana Zean dan teman-temannya berkumpul, Zean memasuki Rumah itu, terdengar Suara Tawa yang menggema.

"Widih, papah muda kita dateng cuy"Ucap Ollan salah satu teman Zean.

"Eh si bocil ikut anjay"lanjutnya menatap Revan yang berada di gendongan Zean, Reflek Revan menyembunyikan wajahnya di dada Zean melihat wajah menyeramkan milik ollan.

"Hahaha. dia takut sama lu lan, muka lu kaya preman pasar sih hahaha"Ucap Lucas teman Zean yang lainya.

"Sialan lu, Btw tumben bawa anak lu ke sini"Ucap Ollan.

"Emang kenapa? Ga boleh?"Tanya Zean datar.

"Bu-bukan gitu, ya ga biasanya aja"Gagap ollan.

"Yang lain mana?"Tanya Zean.

"Di halaman belakang, lagi pada nyebat"Jawab Lucas.

"Pah"Panggil Revan.

"Kenapa?"Tanya Zean.

"Om nil Mana?"Tanya Balik Revan.

"Om nil?"Bingung Lucas dan Ollan.

"Oniel"Ucap Zean.

"Oh, om? Hahahaha"Lucas dan Ollan mengangguk paham lalu tertawa.

"Berisik"Ucap Oniel yang entah dari kapan berada di belakang lucas.

"Niel, Om, Om, anjir hahaha"Ollan tak mampu menahan tawanya.

"Om minta ipong om hahaha"Ucap Lucas sama seperti Ollan.

"Pah, Om itu napa?"Tanya Revan menunjuk Ollan dan Lucas yang masih tertawa sambil berguling di lantai.

"Dia gila, jangan deket-deket sama dia nanti evan ga di sukain sama cewe"Bisik Zean.

"Feya juga?"Tanya Revan dan Zean mengangguk.

"Ih Evan nda mau, hm, Evan nda deket-deket om jelek itu"Ucap Revan menunjuk Ollan dan Lucas.

"Hahahaha"Gantian sekarang Zean dan Oniek yang tertawa mendengar Ucapan Revan.

"Om jelek, bwahaha"

"Hahaha"

Revan juga ikut tertawa melihat papahnya tertawa. Jarang sekali Revan melihat Zean seceria ini, Zean terlalu sibuk berkerja, selalu pulang malam, mana sempat Revan bermain dengan papahnya ini.

"Asik bener kawan, ngetawain apa sih"Ucap Candra dan satu orang lainya.

"Eh ada bocil"Ucap Candra saat melihat Revan yang tengah tertawa menampilkan deretan gigi kecilnya.

"Tumben ngajak Revan"Ucap Floran.

"Lagi pengen ikut"Ucap Zean.

"Om nil, Endong"Ucap Revan merentangkan tangannya pada Oniel, dan dengan senang hati Oniel menyambutnya.

"Om nil. Evan punya lobot balu loh, om nil ko nda ke lumah Evan agi?"Ucap Revan pada Oniel.

"Om nil sibuk, salahin papah kamu ya kenapa dia ngasih banyak kerjaan sama om"Ucap Oniel.

"Anjir lu udah akrab aja sama nih bocil niel"Ucap Ollan.

"Iya lah, gua om yang baik ga kaya lu pada"Ucap Oniel.

"Emang lu doang"Ucap Floran merebut Revan dari gendongan Oniel.

"Om?"Bingung Revan.

"Floran, Om Evan yang tampan kece badai"Ucap Floran percaya diri.

"Oh, om pendek"Ucap Revan membuat Floran membulatknan matanya.

"Pfft"

Semua yang ada di sana berusaha untuk tidak tertawa.

"Pfftt bhahaha, pendek"Tawa Ollan pecah, dia tidak bisa menahannya, dan langsung mendapatkan tatapan horor dari Floran membuatnya langsung bungkam.

"No bukan pendek, tapi Floran"Ucap Floran merevisi kata-kata Revan.

"Kata om nil, suruh panggil om pendek aja, soalna om kan pendek"Ucap Revan membuat Floran menatap Oniel, yang di tatap hanya cengengesan tidak jelas.

"Ya'udah terserah Evan aja, lain kali jangan dengerin kata om niel lagi ya"Ucap Floran di angguki oleh Revan.

"Udah-udah, Evan mau main bola ga?"Tanya Oniel

"Bola? Emang bisa?"Tanya Revan.

"Bisa dong, yuk ikut om"

Mereka menghabiskan waktu seharian bermain dengan Revan, Mengajari Revan ini itu entah baik atau tidak untuk Revan.

Segini dulu ye, nanti lanjut lagi
Gua udh kepikiran konflik kedepannya gimana sih

Tinggal tunggu aja dan nikmatin, berat kek nya
Mungkin bisa ah malah spoiler anying

Mending Follow ig baru gua, gua ga terlalu aktif sosmed sih

Sama bisa kali sawer kiw
Silahkan klo mau request

Young ParentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang