5.New bungsu

13.4K 780 6
                                    

.
.
.

5 hari kemudian

"Kak kami berangkat sekarang ya" ujar hiko mendekati sang Kaka yang tengah mencuci piring bekas sarapan mereka pagi ini.

"Iyaa nanti berangkatnya hati hati ya hiko,Miko nanti kalau udah pulang di rumah aja jangan ke mana mana okke" lembut mika lalu memberikan beberapa uang kertas untuk mereka berangkat sekolah.

Dan sekarang rumah milik mendiang Naura dan Andara sudah menjadi rumah milik Miko juga karena memang mika dan adik adiknya sudah memutuskan untuk tinggal satu rumah bersama hesa dan rumah samping bekas mika beserta adik adiknya di sewakan ke orang lain karena jika mika menyewa keduanya maka uangnya mungkin akan lebih terkuras terlebih biayanya yang tak main main

meskipun ia bisa saja menggunakan uang milik kedua orang tua hesa namun tetap saja mika tak mau ia hanya akan menggunakan uang milik Naura dan Andara untuk membeli keperluan hesa saja karena tentu itu hak hesa bukan hak nya.

Back to story

"Makasih kak" serempak Miko dan hiko setelahnya mencium tangan sang Kaka.

"Adee... Kakak berangkat sekolah dulu ya" hiko menoel noel pipi chubby Hesa yang hanya menatapnya polos sembari bersandar pada dada mika.

Hesa jatuh sakit dua hari yang lalu karena tak berhenti menangis mencari keberadaan mama dan papanya.

Dan untuk sekarang hesa sudah lebih baik tidak banyak menangis lagi meskipun hesa tidak mau jauh dari mika ingin terus di gendong dan tak mau lepas.

Mika hanya pasrah ia memang aga sedikit pegal tapi tak sepegal itu karena tubuh hesa yang memang kecil dan tidak terlalu berat saat ia mengaisnya dengan gendongan bayi milik hesa.

"Salim sama kakaknya sayang hmm" mika lembut merah tangan mungil hesa untuk menjabat tangan milik hiko dan Miko.

"Papay Dede emes nya kakak" miko

Cup

Cup

Setelahnya kedua orang berbeda usia itu pun pergi meninggalkan rumahnya untuk pergi ke sekolah masing masing.

"Hesa mam ya sayang hesa belum mamam dari kemarin mau yah" mika sedikit khawatir apalagi berat badan hesa juga sedikit menurun karena hesa yang tak mau makan.

Hesa hanya diam lalu menggeleng pelan menduselkan wajahnya manja.
"Bagaimana kalau anggur hesa mau tidak sayang hmm tadi Bi Minah kasih buah anggur buat Hesa" mika melangkah mengambil buah anggur di meja makannya lalu menyuapi hesa satu buah anggur hesa menerima dengan baik dan mengunyahnya pelan sampai pipi sebelah kiri hesa menggembung layaknya tupai.

Cup

"Sekarang ayo kita berangkat" mika berjalan membawa tas keperluan hesa di dalamnya.

"Ugh au ke ana kakak?" Hesa setelah menelan buah anggurnya.

"Kita akan ke tempat kerja kakak , soalnya kalau hesa di tinggal nanti sendiri di rumah kan Kakak kakak yang lain sekolah,jadi tidak apa ya hesa ikut kakak bekerja sayang" mika lembut sambil terus berjalan dengan hesa di gendongannya.

Menaiki angkutan umum untuk sampai ke tempat kerjanya

.
.
.
Sekitar 20 menit perjalanan akhirnya mika dan Hesa sampai di rumah besar ah bukan tapi mansion.

"Lumahna becal cekali" hesa sedikit berbinar.

Mika terkekeh di buatnya
"Ini baru halaman belakang nya sayang soalnya kan kakak bekerja sebagai maid jadi kami sebagai pegawai melewati jalan belakang" tutur mika terus berjalan sampai masuk ke asrama para maid

Baby Mahesa (Terbit)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang