Prologue 𐙚 ˚.

34K 1.6K 1K
                                    

Matahari bersinar cukup terik hari ini. Seorang gadis buru-buru menjajaki kakinya di kantin untuk membeli makan, ia menggandeng tangan temannya dengan sangat antusias.

Gadis itu bernama Sheana Pearl Genina yang merupakan mahasiwi Arsitektur difakultas Teknik, saat ini ia tengah menjalani semester pertamanya di sebuah universitas yang cukup terkenal di kotanya.

Shea adalah gadis cantik yang tengah menjadi incaran banyak laki-laki di universitasnya atau bahkan universitas lainnya juga, mungkin karena parasnya yang seperti dewi atau sikapnya yang periang dan selalu rendah hati.

Sayangnya, Shea sama sekali tidak suka menjadi bahan sorotan. Ia bahkan tidak mau dikenal banyak orang karena baginya disukai laki-laki sangat merugikan dirinya dan sangat menakutkan jika harus jatuh cinta kembali lalu mengulang fase putus cinta.

Malangnya gadis cantik itu tidak dibiarkan tenang, paras cantiknya berhasil mengundang perhatian para mahasiswa di kampusnya. Contohnya seperti saat ini, ketika seorang laki-laki berusaha mengejar-ngejar dirinya di kantin fakuktas.

"AYO SHEY PULANG SAMA GUE!" ucap laki-laki itu.

Draco Shailendra Djavast mahasiswa fakultas kedokteran semester tiga, merupakan salah satu laki-laki yang mengejar Sheana secara ugal-ugalan meskipun sudah ditolak berkali-kali.

"Shey, kapan sih lo mau buka hati lo untuk nerima orang baru?" tanya Draco dengan geram.

Shea menatap tajam ke arah Draco. "Gak akan pernah!"

Hari ini setelah selesai kelas Shea pergi ke kantin untuk makan bersama Ciel Monara salah satu teman baiknya sejak masa Ospek.

Tidak disangka saat dikantin ia justru berpapasan dengan Draco yang ingin mengajaknya pulang bersama, tentu saja permintaan itu Shea tolak secara mentah-mentah.

"Lo harus pulang sama gue!" paksa Draco seenak jidatnya.

"Gue nggak mau pulang sama lo!" tolak Shea dengan nada ketus.

Namun tidak disangka Draco justru bertindak kasar dan tetap memaksa Shea agar ikut denganya, saat itu terjadi sedikit keributan diantara keduanya hingga menarik perhatian para mahasiswa/i yang tengah berada di kantin pada saat itu.

"DRACO LEPAS!" sentak Shea dengan penuh emosi saat Draco mencengkram pergelangan tangannya.

Pada saat itu Shea mencoba melepaskan cengkraman tangan Draco dari pergelangan tangannya, tatapan mata Shea seakan ingin menangis karena tidak tahu harus berbuat apa.

"Pulang bareng gue Sheana," ucap Draco dengan nada memaksa.

"Draco kalo Shea bilang enggak ya berarti enggak!" ucap Ciel yang saat itu berada di samping Shea.

"Lo nggak usah ikut campur!" ucap Draco dengan tatapan sinis.

Draco menatap tajam ke arah Shea, ia berusaha menyeret Shea untuk ikut bersama dirinya tanpa memikirkan perasaan gadis itu.

"Gue bisa pulang sendiri!" ucap Shea yang masih mencoba untuk menolak ajakan Draco.

"LO HARUS PULANG SAMA GUE!" pekik Draco dengan nada kencang.

"GAK MAU!!" pekik Shea tidak kalah kencang.

Tiba-tiba saja seorang laki-laki berbadan tegap dan gagah memasuki area kantin, pakaiannya khas mahasiswa Teknik ditambah wajahnya yang terlihat berandalan sangat menggambarkan bahwa ia adalah seorang mahasiswa dari fakultas Teknik.

Laki-laki itu datang dan langsung membuat seluruh mahasiswi menjadikannya bahan sorotan, semua gadis langsung berbisik satu sama lain bahkan beberapa dari mereka ada yang diam-diam memotret laki-laki berbadan tegap itu.

Jevgar III : Rainbow After The StormTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang