03

750 115 16
                                    

Seperti pagi sebelumnya, pagi ini Jennie cs tengah sarapan bersama. Bibi yang membersihkan rumah juga sudah sampai, beliau sedang di dapur membersihkan bekas memasak sarapan. Sebenarnya tugasnya hanya membersihkan rumah saja, namun tak jarang wanita paruh baya itu juga memasak.

Bi Asih namanya, beliau juga dari Bandung sama dengan kota mereka, jadi mungkin saja itu yang membuat bi Asih begitu baik dengan mereka.

" Ada yang mau gue omongin sama kalian" ucap Jennie disela kunyahan nya.

" Apaan, tentang crush Lo ya?" Ucap seulgi menanggapi

" Bukanlah ini jauh lebih penting" Jennie

" Pasti masalah setan kan? Ngaku Lo Jen" Wendy sudah hapal betul dengan tabiat para sahabatnya. Dia dan seulgi juga tau tentang Jennie yang bisa melihat dan berinteraksi dengan makhluk halus.

" Kok Lo tau?" Ucap Jennie keheranan

" Udah hapal gue, kenapa lagi tuh hantu? Putus cinta?" Wendy bertanya dengan santainya

" Apaan kagak lah, tuh hantu juga pake seragam sekolah " Jennie

" Hah maksudnya setan dari sekolah kita?" Seulgi

" Kayaknya sih iya tapi gue juga belum yakin, cuma baju yang dia pake  emang seragam SMA Melati Putih " Jennie

" Gimana ceritanya tuh hantu minta bantuan Lo?" Wendy

" Kemaren kan gue langsung tidur tuh, eh malah mimpi liat cewek lari-lari di koridor sekolah yang menuju kelas kita. Dia dikejar 6 cowok, cuma gue gak tau tuh cowok siapa?" Jennie menjelaskan segampang mungkin agar kedua temannya bisa mengerti dengan mudah.

" Terus tuh cewek selamat?" Ucap seulgi dengan bodohnya

" Kan dah jadi hantu ya jawabnya kagak lah, gimana sih Lo " Wendy

" Bener kata Wendy dia gak selamat, gue inget banget tuh cewek loncat dari lantai tiga "

Tiba-tiba saja ketiganya saling lirik, seolah sudah terkoneksi mereka mengangguk dengan serempak.

" Fiks sih ini pasti ada hubungannya sama cewek-cewek yang setiap tahunnya bunuh diri" seru Wendy dengan yakin

" Kok pagi ini Lo pinter?" Seulgi

" Gue emang pinter cuma ketutup aja gara-gara kelamaan bergaul sama kalian" sombong Wendy

" Wow sombong sekali anda, nyesel gue muji" Jennie hanya terkekeh saja kembali melanjutkan makan, dia juga masih memikirkan gadis bernama sooya seolah memang bener gadis itu meminta bantuan mereka.

Selesai sarapan ketiganya bergegas berangkat sekolah menggunakan motor matic mereka, jaraknya memang cukup dekat jalan kaki juga bisa, tapi ya malas jalan mending pake motor aja.

Tak langsung ke kelas Jennie cs memilih untuk berdiam diri terlebih dahulu di parkiran. Tatapan Jennie mengarah pada lantai tiga dimana sooya menjatuhkan dirinya.

" Jen jangan bengong tar kesurupan lu" Wendy menepuk pundak Jennie

" Ck ganggu aja Lo, di mimpi gue semalem sooya jatuh dari sana" Jennie menunjuk lantai tiga yang sekarang ramai oleh lalu lalang siswa.

" Gimana gak metong, tinggi begitu " ujar seulgi

" Gue kasian deh sama keluarganya, mereka tau gak ya kalau anaknya udah meninggal " ucap Jennie yang tiba-tiba saja kepikiran

" Pasti sedih lah udah pasti, tapi mereka masih nyari gak ya. Kan kata Lo 6 laki-laki bertopeng yang membawa jasadnya " Wendy

" Iya emang begitu yang gue liat di mimpi, tapi gak tau kenyataannya " Jennie mencoba acuh lalu tatapannya berhenti ketika melihat pujaan hatinya.

" Sayang banget udah punya cowok " gumamnya yang ternyata masih bisa didengar oleh kedua sahabatnya.

" Kasian Lo Jen baru juga jatuh cinta eh malah sama yang udah punya pacar " ledek seulgi

" Lah emang Irene belum?" Jennie maupun Wendy tau kalau seulgi sangat menyukai Irene sejak pertama kali mereka bersekolah di SMA Melati Putih.

" Kayaknya belum deh" ucap seulgi

" Tapi dia kayak deket banget sama si Riel, noh liat" benar yang Wendy ucapan Irene nampak sedang bercanda ria dengan cowok berambut ikal bernama Riel.

" Ah padahal gue juga gak kalah keren loh" keluh seulgi

" Itu kan di mata Lo bukan di mata Irene hahaha" laknat memang tapi apa yang Jennie ucapan memang benar.

" Sialan Lo" Jennie dan Wendy malah semakin tertawa mendengar umpatan yang keluar dari mulut seulgi.

" Eh iya tar istirahat kita ke perpus ya" ajak Jennie

" Mau ngapain sih tumben mendadak rajin" heran seulgi, karena memang tiga serangkai itu sangat malas dengan yang namanya membaca.

" Bukan buat baca buku tapi buat nyari album angkatan" Jennie memberitahukan tujuan sebenarnya.

" Buat?" Wendy

" Buat nyari tau tentang sooya lah, buat apa lagi coba. Inget Lo berdua harus bantuin gue pecahin masalahnya sooya, apa yang buat dia gak tenang " Jennie

" Lah kan dia bundir Jen, udah jelas gak bakal tenang lah. Gimana sih" Wendy

" Kan dia terpaksa, bisa kali dimaafin" Jennie yakin dia mampu membantu sooya

" Iya deh manut kita mah, ngikut aja" ucap seulgi, setelah mengobrol cukup lama akhirnya mereka memutuskan untuk masuk kelas, kebetulan bel masuk juga bentar lagi.










Tak terasa waktu berjalan begitu cepat menurut guru yang mengajar, tapi tidak menurut para murid yang pusing, karena pelajaran yang baru saja mereka terima.

" Aarrrrgggghh bisa gak sih matematika itu di hilangkan, lieur hulu aing anying ( pusing pala gue anjing)" wendy mengacak rambutnya lantaran pelajaran matematika yang membuat kepalanya tak karuan.

" Kalau gak ada matematika Lo gak bakal bisa ngitung Wendy" ucap seulgi yang tumbenan waras.

" Diem Lo ugi, buru atuh lain rek ka perpus ( cepetan bukannya mau ke perpus)?"

" Bentar nunggu kelas sepi dulu" ucap Jennie

" Ngapain anjir kayak bukan manusia aja Lo" seulgi

" Ya udah cepet"

Mereka bertiga berjalan beriringan, kebetulan perpustakaan cukup jauh jadi sedikit memakan waktu.

" Jen Lo beneran suka Lisa?" Ucap Wendy tiba-tiba

" Iya emangnya kenapa? Jangan bilang Lo juga suka?" Jennie memicingkan matanya menatap tajam Wendy

" Enggak lah, cuma penasaran aja gitu bisa aja kan Lo cuma kagum" Wendy

" Awalnya gue juga mikir gitu tapi ya gue sadar perasaan yang gue punya lebih dari itu" Jennie tentu bukan anak kecil lagi, dia tau dia menyukai Lisa lebih dari hanya sekedar rasa kagum namun cinta. Apapun akhirnya, terbalas ataupun tidak Jennie tetap bersyukur karena pernah menyukai perempuan seindah Lalisa.














Udah dulu ya guys jangan lupa votmen jaga kesehatan dan jaga pola makan kalian see you next time bye

SMA Melati Putih ( Secret)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang