23

518 83 15
                                    

Lisa masih terduduk dengan air mata yang mengalir tak hentinya, Safira hanya bisa memeluknya sembari memberikan nasihat-nasihat agar Lisa tabah dan ikhlas. Kepergian sooya memang tak pernah terpikirkan oleh keduanya, baik Lisa maupun Safira tidak pernah menyangka akan seperti ini.

Kepergian sooya memberikan luka mendalam bagi keduanya, setelah kepergian sang ayah, kepergian sooya ternyata memberikan luka yang lebih besar.

" Ikhlas nak biarkan kak sooya tenang di atas sana"

" Tapi ini terasa berat ma, Lisa selalu menunggu kakak pulang menemui kita bukan pulang yang seperti ini" tangisannya kembali memenuhi area pemakaman.

Jennie tak bisa berbuat banyak, ia hanya memperhatikan Lisa dan Safira yang saling berpelukan. Ingin rasanya memeluk dan menenangkannya, namun Jennie rasa untuk sekarang Lisa lebih membutuhkan pelukan Safira.

" Gak boleh seperti itu sayang, semuanya sudah diatur nak, ikhlas ya kita sama-sama saling menguatkan"

" Lisa coba ma, mama janji ya selalu sama-sama bareng Lisa"

" Janji sayang, suatu saat nanti kita juga akan menyusul papa dan kakak, disana kita akan berkumpul kembali"

Keluarga chaeyoung juga ada disana, pihak keluarga memutuskan untuk memakamkannya di Indonesia, lagipula masih ada kerabat dekat yang akan mengurusnya.

" Sekarang kita pulang ya, biarin kakaknya istirahat "

" Tapi nanti Lisa boleh kesini lagi kan?"

" Boleh sayang "

Safira sebenarnya agak terkejut ketika melihat Vero, Vero benar-benar memiliki kemiripan dengan putri sulungnya. Disisi lain Safira senang karena masih bisa melihat sooya dalam diri Vero, walaupun hal itu kedengarannya tidak baik.

" Balik sekarang?" Ucap Seulgi karena hanya sisa mereka saja

" Iyalah masa mau nginep " Wendy

" Gue nanya anjir, biasa aja dong" Seulgi

" Ini di makam jangan tengkar kalian" Jennie

" Dia yang mulai " Seulgi

" Kak balik yuk" Jennie menatap Vero yang masih berdiri disamping makam sooya, Vero masih menunggu Andre yang sepertinya sedang menangis?

" Bentar ada yang masih galau, kalian duluan aja" Vero

" Aelah dre udah napa, ikhlasin sooya kasian kalau sampai gak tenang " Wendy merangkul Andre yang sedang berusaha menghapus air matanya

" Gue pengecut ya, gue gak sempet confess " Andre

" Lo berdoa aja sama Tuhan, semoga aja Tuhan bantu Lo buat confess ke sooya. Kedengarannya aneh sih tapi apa salahnya dicoba" Wendy

" Lo dan pemikiran Lo emang aneh, bisa-bisanya sampai berpikiran seperti itu " Andre kadang heran dengan tingkah laku sepupunya, apakah Wendy juga sama seperti mereka, seorang manusia.

" Udah jangan galau-galau, kuy balik doain sooya nya lanjut nanti " Andre hanya bisa pasrah kalau Wendy yang sudah memaksanya, karena kalau tidak dituruti Wendy akan terus berbicara sampai ia mau menuruti kemauannya.

" Iya iya bentar ngapa" Andre menatap lekat makam sooya

" Gue janji bakal balik lagi nemuin Lo, gue beneran sayang Lo sooya"











Hari terus berlanjut Lisa pun mulai terbiasa dan ikhlas dengan takdir yang diterima sooya. Kepergian sooya memang membekas, yang bisa Lisa lakukan sekarang hanyalah berdoa untuk ketenangan kakaknya di atas sana.

SMA Melati Putih ( Secret)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang