11

557 92 10
                                    

Pagi ini Lisa nampak kurang bersemangat selain mama nya yang masih diluar kota, Lisa juga masih kepikiran dengan kejadian kemarin tentang paket yang diterimanya.

Irene, Anna dan Joy saling lirik mereka penasaran dengan sikap Lisa yang tak seperti biasanya, Lisa banyak melamun padahal masih pagi. Irene mencoba duduk disampingnya dan Lisa masih belum menyadarinya.

" Apa ada yang menggangu pikiranmu Li?" Lisa sedikit tersentak ketika mendengar suara Irene

" Lo kenapa deh gak biasanya banyak ngelamun" Joy

" Mama lagi ke luar kota gue cuma lagi rindu aja" Lisa masih belum mau bercerita pada sahabatnya tentang kejadian kemarin

" aelah kirain apaan, udah Lo tenang aja kalau merasa kesepian kita temenin deh. Kita nginep di rumah Lo, iya gak guys" ucap Anna, gadis itu memang perhatian selain banyak makan Anna juga banyak perhatiannya terlebih pada orang-orang terdekatnya.

" Bener kata Anna, Lo gak usah sedih gitu" Joy

" Iya gak kok, makasih ya kalian udah mau jadi sahabat gue" Lisa

" Apaan sih Lo kaya sama siapa aja" Irene memeluk Lisa begitupun dengan Anna dan Joy yang ikut memeluk Lisa.

" Udah gak usah mikir aneh-aneh, kita selalu ada kok buat Lo"






Juan tersenyum puas ketika mendapatkan kabar bahwa paket kemarin berhasil diterima oleh Lisa. Juan memang sengaja dengan itu dia berharap Lisa akan kembali padanya karena merasa tak ada yang melindunginya.

Juan berencana untuk menjebak Jennie, meyakinkan Lisa bahwa pelaku pengirim paket itu adalah Jennie.

" Ini baru permulaan sayang, siapa suruh kau malah memilih seperti kakak mu" Juan tak sendiri anak Drakula lain juga ada

" Apa kita perlu melakukan yang lebih ekstrim?" Ucap Satya

" Tunggu saja sebentar lagi, kalau memang tak ada kedekatan apapun antara mereka kita hentikan. Tapi kalau mereka masih mendekati Lisa kita lanjutkan" Juan

" Tapi harusnya kita langsung ke intinya saja" Riel

" Jangan dong main-main dulu lah" Andre

" Bener sebelum dieksekusi ada baiknya dimainkan dulu" Malik

" Bagaimana kalau besok malam kita eksekusi mereka" ucapan Sagara membuat Juan tersenyum kecil, ada benarnya juga lagipula untuk apa banyak menunda.

" Bener juga Lo, kalau gitu kita lakukan plan yang udah kita susun kemarin " Riel

" Ok gue setuju, sekalian aja kita sama cewek Lo atau mungkin mantan Lo" ucap Andre bermaksud menggoda Juan, namun tak disangka laki-laki itu malah memukulnya.

" Lisa cuma buat gue, kalian pilih aja yang lain" setelah mengatakan itu Juan berlalu pergi entah kemana.

" Lo semua udah siap mati besok malam?" Ucap Andre tiba-tiba

" Maksud Lo apaan?" Sagara

" Lo yakin besok kita bakal berhasil?" Andre

" Kenapa Lo ragu, kan hal kayak gini udah biasa" Malik

" Lawan kita bukan orang sembarangan yang bisa langsung dilumpuhkan" Andre

" Tau darimana Lo? Lo penghianat anjing " Andre terkekeh ketika mendapatkan dua pukulan hari ini, tadi dari Juan dan sekarang dari Satya.

" Besok malam Lo semua bakal ngerti kenapa gue ngomong kayak gini, jaga diri baik-baik bro" dengan santainya Andre menepuk pundak Satya, lalu pergi meninggalkan base camp Drakula.










Lagi-lagi Jennie terkekeh ketika mendapatkan kabar dari informannya tentang apa yang akan terjadi besok malam. Jennie tentu sudah menyiapkan segalanya, semua kemungkinan apapun sudah Jennie prediksi. Jadi bisa dikatakan Jennie sudah sangat siap untuk bertempur.

" Ngapain Lo senyum-senyum?" Wendy menepuk pundak Jennie namun Jennie hanya tersenyum saja.

" Dah gila nih bocah, ditanya bukannya jawab malah cengar-cengir. Kebanyakan bergaul sama setan Lo" ucap Wendy yang malah mendapatkan geplakan cinta dari Jennie.

" Sembarangan Lo, mana si ugi?" Jennie

" Lagi ke kelasnya Irene" Wendy

" Sejak kapan mereka deket?" Ucap Jennie karena setahunya Seulgi memang tak sedekat itu dengan Irene.

" Buka buat ketemu Irene tapi ngasih tugas dari Bu Zoya tau sendiri tuh guru jarang masuk, kerjaannya ngasih tugas mulu, heran kenapa masih jadi guru" Wendy

" Kan kelas XI IPS 1 ada ketua kelasnya, ngapain nyuruh si ugi?" Jennie

Wendy hanya mengangkat bahunya acuh, dia pun tak tau kenapa Bu Zoya malah menyuruh Seulgi bukan ketua kelas XI IPS 1.

" Nah tuh orangnya " Jennie menoleh dan benar saja itu Seulgi

" Lagi pada ngomongin apa?" Seulgi

" Ngomongin Lo" Wendy

" Lah kok gue? " Seulgi menunjuk dirinya sendiri.

" Udah diem, sekarang kita harus semakin waspada karena anak-anak Drakula udah mulai gerak" Jennie melihat ke sekitar takut ada yang mendengarnya.

" Nanti malem kita kesini, kita buat jebakan untuk mereka" Jennie

" Caranya?" Wendy

" Udah Lo mending dengerin aja, biar gue sama Jennie yang mikir" Seulgi terkekeh melihat wajah cemberutnya Wendy.

" Harus banget nanti malem ya?" Wendy

" Kenapa lagi Lo takut?" Jennie

" Iya anjir takut si bule " Wendy

" Dia gak bakal ganggu kok, asal jangan sebut nama aslinya aja" Jennie

" Udah kan ada kita, Lo gak perlu takut" Seulgi

" Ih so sweet banget, makin sayang deh" Wendy berniat untuk mencium Seulgi namun dengan segera Seulgi memukul bibirnya.

" Geli bangsat "











Pulang sekolah Lisa kembali mendapatkan sebuah paket, awalnya Lisa melihat pak satpam ingin membuangnya namun tak jadi karena Lisa melarangnya, meskipun takut Lisa tetap penasaran.

Tidak seperti kemarin, hari ini paketnya berupa sebuah surat karena itulah Lisa merasa penasaran. Dengan tergesa ia membukanya, ada sepenggal kalimat yang membuat fokus Lisa terpusat disana.

Kalau Lo mau tau kemana kakak Lo datang ke taman belakang sekolah malam ini !!!!!

Lisa jelas bingung namun dia juga penasaran, siapa tau surat ini dibuat oleh seseorang yang mengetahui keberadaan kakaknya. Tak mau merasa sendirian Lisa akan mengajak ketiga temannya.









Disisi lain Jennie cs tak langsung pulang, mereka menyelesaikan pekerjaan mereka terlebih dahulu sebelum pulang.

" Selesai" pekik Wendy yang baru saja menyelesaikan bagiannya

" Kita balik sekarang?" Seulgi

" Jangan deh, kita disini dulu sampai malam" Jennie

" Mau ngapain anjir, takut gue pulang aja yuk" Wendy

" Ck bakal ada cerita rame hari ini, yakin mau balik?" Jennie

" Emang bakal ada apaan sih, jangan main rahasia-rahasiaan deh" Wendy sedikit merengek karena memang dirinya sudah kelaparan dan ingin pulang. Seulgi yang tau Wendy kelaparan hanya bisa memberikan rotinya.

" Udah makan ini aja dulu, sekarang kita ambil posisi " Seulgi

" barengan aja ya, takut gue lorong kelas juga udah gelap banget " ucap Wendy yang sedang memeluk tangan Jennie.

" Penakut Lo, ya udah cepet jalan" mereka mulai berjalan menyusuri lorong sekolah yang sudah gelap. Hanya ada cahaya dari flash handphone.













Udah dulu ya guys jangan lupa votmen jaga kesehatan dan jaga pola makan kalian see you next time bye bye

SMA Melati Putih ( Secret)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang