19

480 90 10
                                    

Pada pagi harinya semua orang tentu kembali beraktivitas termasuk para murid SMA Melati Putih. Juan sebagai ketua dari anak-anak Drakula, mengumpulkan kelima temannya di basecamp mereka.

Awalnya baik-baik saja Juan hanya membahas seputar siswi yang akan mereka eksekusi, hingga akhirnya Juan sadar kalau list yang ia buat hilang.

" Siapa yang berani masuk ke tempat kita?" Juan nampak emosi, disisi lain Satya pura-pura tidak tahu, ia masih ingat dengan ancaman semalam jadi ada baiknya Satya diam saja.

" Mungkin Lo lupa naro kali" ucap sagara satu-satunya anggota Drakula yang terkenal bodo amat, bisa dibilang Sagara hanya ikut-ikutan saja.

" Gue jelas-jelas taro disini" Juan menunjuk tumpukan buku-buku yang entah apa isinya.

" Mungkin aja ada di rak coba Lo cari" Riel

" Bantuin lah anjing" Juan

" Iya-iya kayak cewek aja Lo ribet amat" Malik yang sedang bersantai pun memutuskan untuk membantu mencari list yang Juan maksud.

Empat orang sibuk mencari sedangkan Andre dan Satya hanya memperhatikan saja. Andre yang tau kalau list itu sudah ditangan Jennie, Satya yang tau kalau list itu kemungkinan besar diambil Jennie kemarin. Keduanya hanya diam saja dengan pikiran masing-masing.

" Woy bantuin napa " Sagara nampak kesal karena Andre maupun Satya hanya bersantai ria tanpa mau membantu

" Males Lo aja" Andre

" Bos mereka tuh" Malik berniat mengadu namun Juan hanya menghiraukan saja. Baginya list yang sedang dicarinya lebih penting.

" Gue yakin list nya ada disini, gak gue pindahin kemanapun " ucap Juan yang sudah sedikit frustasi

" Gak Lo bawa ke rumah?" Riel

Mendengar kata " rumah " Juan kembali teringat dengan kejadian semalam, mulai mengabaikan list yang dicarinya. Juan memilih duduk disamping Satya yang tengah melamun.

" Kagak elah" Juan

" Lo kenapa Satya malah ngelamun? Ada masalah?" Andre menepuk pundak satya yang mana membuat sang empu tersadar.

" Kenapa dre?" Satya

" Lo yang kenapa malah ngelamun" Andre

" Ah gue lagi banyak pikiran tapi bentar lagi juga baikkan " Satya

" Cerita aja sama gue, gue dengerin" Andre sebenarnya tak berniat mendengarkan cerita seseorang, namun entah kenapa hari ini ia tiba-tiba penasaran dengan Satya.

" Semalem gue dapet teror" Satya

" Lo punya musuh?" Andre sebenarnya ingin tertawa namun ia tahan karena ingin tau apakah temannya berbohong atau tidak.

" Gak tau tapi kayaknya ada hubungannya sama perbuatan gue di masa lampau" Satya menunduk sedikit menyesal namun menolak sadar.

" Jangan-jangan yang neror Lo emang orang yang ada dimasa lampau, bisa aja kan dia dendam sama Lo hahahaha" Andre berniat menyindir, semoga saja dengan begitu Satya sadar dengan perbuatannya.

" Tapi sumpah gue gak tau apa-apa gue cuma ikutan waktu itu, Juan yang punya rencana. Lo tau sendiri kan tuh orang gak bisa dilawan " Satya

" Maksud Lo apaan" Juan yang mendengar ucapan Satya nampak tidak terima walaupun menang kenyataannya begitu.

" Gue capek jadi anak buah Lo, gak berguna tau gak, cuma bisa ngikutin Lo kemanapun. Gak ada faedahnya " Satya

" Lagian gue gak ngajak Lo, Lo sendiri yang mau masuk" Juan

SMA Melati Putih ( Secret)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang