~Happy reading~
Langit mendung itu menjadi saksi akan sebuah rasa sakit akan kehilangan setengah nyawa dalam kehidupan dunia. Gundukan tanah itu masih basah dengan bunga-bunga cantik bertebaran di atas nya.
Tangan mungil yang bergetar itu mengelus batu nisan yang bertuliskan nama bidadari tercantik di dunia ini. “ibu... Kenapa ibu tinggalin adek, Kaka sama abang?”
Xeon, anak berumur sepuluh tahun itu tidak berhenti menangis, ia dekap batu nisan yang bertuliskan nama sang ibu. “Adek....” Di rengkuh nya tubuh mungil itu oleh Reynan yang biasa Xeon sebut bang Rey, mereka berdua saling memeluk melepaskan rasa sakit akan kehilangan wanita paling berharga di hidup mereka.
Sedangkan sang tertua heli sedari tadi menahan tangis nya berusaha tetap tegar. Di usap nya kedua kepala sang adik memberikan kata-kata penenang untuk mereka, meyakinkan keduanya bahwa semua akan baik-baik saja walaupun kini mereka bertiga tidak mempunyai orang tua.
🤍🤍🤍
Sebulan berlalu heli menjadi tulang punggung untuk kedua adik nya. Remaja lima belas tahun itu bekerja apa saja untuk mendapatkan uang agar ia dan kedua adik nya bisa makan.
Sebenarnya dulu saat kedua orang tua nya masih ada pun keluarga heli bukanlah keluarga yang berada. masih bisa sekolah dan makan sehari-hari pun sudah sangat bersyukur.
Malam ini heli baru bisa pulang pukul sembilan malam. tangan nya menenteng dua kantong plastik, satu kantong berisi nasi dan sayur asem sebagai lauk. Sedangkan kantong lainnya berisi beras bawang merah dan garam untuk sarapan besok pagi.
Reynan yang pertama kali di lihat heli saat membuka pintu adik pertama nya itu sudah pasti sedang menunggu nya. “akhirnya Kak heli pulang juga” merasa ada yang tidak beres heli duduk di samping Reynan “Ada apa?” tanya heli pada Reynan.
Reynan menunduk dia memang sudah menunggu heli untuk mengadukan ini “tadi pak rt datang ke rumah kita kak”
“iya, terus dia bilang apa?sampe kamu murung gini?”
“Kata pak rt seharusnya kita tinggal di panti asuhan aja” Tangan heli yang tadi nya mengelus pundak Reynan mendadak berhenti. “aku gak mau kak, kita punya rumah. Ini rumah kita peninggalan ayah dan ibu”
“Dia bilang kita bakalan nyusahin warga sekitar kalau masih tinggal di sini”
Kedua tangan heli mengepal erat sebelum nya pak rt sudah membicarakan ini pada heli, tapi heli tidak ingin membuat kedua adik nya bersedih. Heli kira pak rt akan menyerah karena ia mengabaikan nya, tapi ternyata dia malah membicarakan ini pada Reynan.
“Xeon tau?” Reynan mengangguk membuat heli membuang napas kasar.
“Kita tidak akan pergi dari sini, sudah abaikan saja dia. Sekarang kita makan Kaka bangunin adek dulu”
🤍🤍🤍
Saat ini heli sedang berjalan tak tentu arah heli baru saja di pecat dari pekerjaan nya. Heli tidak bisa menyalahkan atasan nya karena ini terjadi murni kesalahan heli.
Heli bekerja di pasar dia suka ikut membantu mengangkat sayur-sayuran. tapi hari ini heli tidak pokus bekerja sampe membuat pedagang sayur itu rugi besar karena heli tidak sengaja menjatuhkan sayuran itu kejalanan berakhir sayuran itu terlindas oleh kendaraan dan tidak bisa di jual.
Tiba-tiba saja air mata menetes membasahi pipi nya, heli membiarkan semua beban nya mengalir begitu saja. Hidup sebagai anak sulung membuat nya menanggung beban berat di pundak nya. sejak yang ayah meninggal dia sering membantu ibu nya di pasar setelah pulang sekolah, dan sekarang justru dia lah yang harus bekerja meninggalkan sekolah dan mimpi nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Xeon
FanfictionTentang kehidupan Xeon (Seon) setelah kedua saudara Xeon meninggal kan nya di panti asuhan. Sejak Xeon sadar bahwa dirinya sengaja di tinggalkan ia tidak pernah berharap apapun lagi, Xeon hanya menjalani hidup nya tanpa protes. Namun darah lebih ken...