🤍 Pelukan terakhir

2.2K 253 96
                                    

~Happy Reading~

🚩Amerika.

   Piyama yang ia pakai kini sudah menjadi setengah basah, akibat dari banyak nya bulir keringat sebagai bukti dari sakit teramat sangat yang ia rasakan.

Xeon tidak mengerti apakah dia harus bersyukur
karena di berikan kesempatan melihat dunia walaupun kini dirinyalah tidaklah sempurna.

Napas nya terasa sesak meskipun selang oksigen itu selalu melekat di hidung mancung nya. Penyebab nya adalah tulang rusuk yang patah menggores paru-paru, hingga menjadi infeksi, mengharuskan Xeon memakai selang oksigen itu seumur hidup.

Kaki kiri nya yang patah tentu saja membuat
pergerakan nya terbatas. Masih dengan napas
yang tidak beraturan, tangan kanan Xeon terulur untuk mengambil segelas air dari atas nakas.

Namun sial nya gelas itu malah terdorong dan jatuh ke lantai, menyisakan pecahan nya yang berserakan berserta air yang mengenang.

Menggeram kesal karena dirinya benar-benar tidak berguna sekarang. Dulu saat sempurna pun dirinya di buang, di tinggalkan, lalu bagaimana dengan keadaan nya yang sekarang?

Pintu kamar itu terbuka di susul dengan Andra yang masuk dengan raut wajah khawatir, Apalagi saat melihat Xeon yang terdiam memandang kosong dengan napas yang tidak teratur.

“Hei...” Andra duduk di samping Xeon dengan tangan yang terulur untuk mengusap pelan punggung Xeon. “Are you okey?”

Xeon tidak menjawab mata nya hanya fokus pada pecahan gelas yang berserakan di lantai. “Ist oke, nanti gue beresin, lo mau minum?” Xeon mengangguk, membuat Andra segera bangkit dari kasur untuk pergi ke dapur mengambil gelas dan air baru.

Setelah membereskan kekacauan itu Andra kembali ke kamar Xeon sambil membawa semangkuk bubur buatan nya.

“Makan dulu ya, gue gak tau ini enak atau engga sih, tapi pas tadi gue cobain not bad lah. Mau makan sendiri atau gue suapin?”

Xeon tersenyum kecil “Sendiri, Makasih Andra.” Xeon meraih mangkuk berisi bubur itu, dan mulai memakan nya dengan pelan.

Andra menatap sendu Xeon yang masih fokus dengan makanan nya. Dirinya sendiri masih belum percaya bahwa dia dan Xeon akan kembali bertemu dengan keadaan seperti ini.

Saat Dokter Gio yang berstatus sebagai teman dekat dari dokter darma berhasil menyelamatkan nyawa nya. Andra tidak pernah berhenti berdoa agar Tuhan kembali membantu dokter Gio menyelematkan sahabat nya.

Karena bagaimanapun kondisi Xeon saat ini selalu membuat Andra merasa bersalah. Seandainya waktu bisa di putar, jika saja Andra tidak dalam masa kritisnya saat itu mungkin Mommy nya tidak akan pergi ke Indonesia hingga kembali bertemu dengan Xeon.

Andra tidak tau akan seberapa hancur nya dia jika Xeon benar-benar mendonorkan jantung nya pada Andra.

Kecelakaan ini tentu membuat nya kehilangan sang Mommy. Tapi Andra hanya bisa ikhlas, bagaimanapun juga ini adalah sebuah kecelakaan, ujian dari tuhan untuk nya, Andra bersyukur papih nya selalu ada untuk dirinya.

Di saat Xeon di larikan ke rumah sakit Amerika tempat nya di rawat. Saat itu dirinya belum sadar setelah operasi yang menegangkan, sang papih lah yang pertama tau kalau Xeon berada di sini dan dengan lantang sang papih mengatakan kalau dirinya adalah wali dari Xeon.

XeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang